الحج (Al-Hajj)
Surat ke-22, Ayat ke-2
يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ
(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Pada hari ketika kalian menyaksikan datangnya Hari Kiamat, sang ibu melupakan bayinya yang masih menyusu pada putingnya, lantaran masalah berat yang dia alami, wanita hamil keguguran janinnya dikarenakan rasa takut yang amat besar, dan akal-akal manusia hilang, dimana mereka layaknya orang-orang mabuk disebabkan dahsyatnya kengerian dan keterkejutan, namun mereka tidak sedang mabuk karena minum khamar. Akan tetapi, dahsyatnya siksaan menyebabkan mereka kehilangan akal dan kesadaran mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/5738-surat-al-hajj-ayat-2.html
📚 Tafsir as-Sa'di
2. Oleh karenannya, Allah berfirman, “(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, semua wanita yang menyusui anaknya lalai dari anak yang disusuinya,” padahal seorang ibu tercipta dengan bawaan sangat mencintai anaknya.
Terutama dalam kondisi tersebut (masa penyusuan) yang ia (bayi) tidak bisa hidup kecuali bersama ibunya. “Dan segala kandungan wanita yang hamil menjadi gugur,” karena kerisauan dan ketakutan yang sangat dahsyat. “Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk,” maksudnya engkau wahai orang yang melihat, mengira mereka sedang mabuk karena minum minuman keras. Padahal mereka tidak sedang dilanda mabuk. “Akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” Oleh sebab itu, azab itu sanggup meniadakan akal-akal sehat mereka dan mengosongkan hati-hati mereka serta menjejalinya dengan perasaan gelisah. Jantung-jantung sudah sampai ke tenggorokan.
Pandangan-pandangan mata menjadi terbelalak. [Dan] pada hari itu, seorang ayah tidak bisa membela anaknya. Demikian juga, anak tidak kuasa membela ayah kandungnya sedikit pun. Pada hari itu, seseorang lari dari saudaranya, ibunya, ayahnya, istrinya dan anak-anaknya serta dari familinya yang melindungi dirinya.
Setiap orang pada hari itu, mempunyai urusan yang menyibukannya. Di sana, orang yang zhalim akan mengigit jari seraya berkata, “Aduhai kiranya aku dulu meniti jalan bersama rasul. Aduhai kiranya aku dahulu tidak menjadikan fulan sebagai kawan akrab.
Pada hari itu, ada wajah yang menghitam, dan ada wajah yang berubah putih berseri, timbangan-timbangan yang digunakan untuk menghitung berat biji sawi kebaikan dan kejelekan ditegakkan. Lembaran-lembaran amalan dengan seluruh kandungan amalan dan ucapan serta niat-niat, kecil atau besar disebarkan (kepada para pemiliknya). Jalan shirath dibentangkan di atas perut Jahanam.
Surge didekatkan bagi kaum muttaqin (orang-orang yang bertakwa). Neraka Jahim diperlihatkan bagi orang-orang yang sesat. Bila ia (Neraka Jahim) melihat mereka dari kejauhan, maka mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya.
Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang semit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan. Dan akan dkatakan kepada mereka, “Jangan kamu sekalian mengharapkannya satu kebinasaan, (namun) harapkanlah kebinasaan yang banyak.” Apabila mereka memanggil-manggil Rabb mereka, supaya sudi mengeluarkan dari neraka, maka Allah berkata, “HInalah kalian di dalamnya. Jangan sekali-kali mengajak bicara kepadaKu.” Rabb kalian Yang Maha Penyayang telah murka, dan siksaan yang pedih telah mendatangi kalian.
Mereka pun putus asa dari setiap kebaikan. Mereka menjumpai seluruh aktivitas amalan mereka, tanpa kehilangan sekecil kulit aria tau qithmir (kulit tipis). Begitulah… sementara itu, kaum yang bertakwa berada dalam perasaan penuh suka cita di taman-taman surge.
Dan mereka bergelimang keceriaan dalam beraneka macam kenikmatan. Mereka kekal dalam suasana kenikmatan yang disukai oleh jiwa-jiwa mereka. Sepatutnya bagi orang cerdas yang mengetahui semua peristiwa ini akan datang di hadapannya, maka dia harus mempersiapkan bekal untuk menyongsongnya, jangan sampai angan-angan kosong melalaikanya, hingga akhirnya dia meninggalkan untuk beramal.
Hendaknya ketakwaan kepada Allah merupakan semboyannya, rasa takut kepadaNya menjadi selimut yang menutupinya, serta kecintaan dan dzikir kepadaNya menjadi ruh seluruh aktivitasnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/5738-surat-al-hajj-ayat-2.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
2. Pada hari ketika kamu melihat goncangan itu, semua wanita yang menyusui, lalai terhadap anak yang disusuinya. Semua kandungan dari para perempuan hamil seketika itu menjadi gugur.
Kalian akan melihat manusia dalam keadaan mabuk sebab ketakutan yang sangat besar, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi azab Allah itu sangat dahsyat, sehingga kegaduhan pada hai itu membuat payah siapapun yang ada dan menghilangkan akal mereka. Dua ayat ini turun pada waktu malam saat peperangan dengan Bani Mushthaliq.
Rasul membacakannya kepada semua orang, sehingga tidak ada yang lebih mengharukan dari pada malam itu. Sehingga orang-orang bersedih dan memikirkannya terus menerus
Sumber: https://tafsirweb.com/5738-surat-al-hajj-ayat-2.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-2 Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya agar bertakwa kepadaNya dan memberitahukan kepada mereka tentang apa yang akan mereka hadapi berupa kengerian, guncangan, dan keadaan hari kiamat. Para mufasir berbeda pendapat tentang goncangan hari kiamat, apakah terjadi setelah manusia dibangkitkan dari kubur pada hari mereka digiring menuju tempat pemberhentian hari kiamat, atau goncangan bumi sebelum manusia dibangkitkan dari kubur mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat) (1) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya (2)) (Surah Az-Zalzalah) Diriwayatkan dari AIqamah tentang firmanNya: (sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)) dia berkata bahwa itu sebelum hari kiamat.
Ulama lain berkata bahwa kedahsyatan, kengerian, dan goncangan itu terjadi pada hari kiamat di tempat pemberhentian manusia setelah dibangkitkan dari kuburannya. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, dan mereka behujjah dengan beberapa hadits: Diriwayatkan dari Abu Sa’id, Nabi SAW bersabda,”Allah SWT berfirman pada hari kiamat,"Wahai Adam!" Lalu nabi Adam menjawab,"Aku penuhi panggilanMu dengan penuh kebahagiaan" Kemudian Dia menyeru,"Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk mengeluarkan sebagian dari keturunanmu untuk dikirimkan ke neraka" Lalu nabi Adam bertanya,"Wahai Tuhanku, berapakah jumlah yang dikirim ke neraka?" Dia menjawab,"Dari setiap seribu orang sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang" Saat itu juga wanita-wanita yang hamil melahirkan anaknya dan anak-anak beruban (dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras) Lalu berita itu terasa berat oleh para sahabat, sehingga wajah mereka menjadi pucat”. Lalu Nabi SAW bersabda:"Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari kalangan Ya’juj dan Ma'juj, sedangkan dari kalian satu orang.
Kalian di kalangan manusia seperti sehelai bulu hitam pada tubuh banteng yang berbulu putih, atau seperti sehelai bulu putih pada tubuh banteng berbulu hitam. Sesungguhnya aku berharap semoga kalian menjadi seperempat penghuni surga" lalu kami bertakbir. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,"Sepertiga penghuni surga" lalu kami bertakbir.
Lalu Rasulullah SAW bersabda,"setengah penghuni surga" lalu kami bertakbir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)) yaitu perkara yang agung, petaka yang dahsyat, bencana yang mengerikan, peristiwa yang dahsyat, dan kejadian yang sangat aneh. dan “az-zalzal” adalah kengerian dan ketakutan yang terjadi pada jiwa manusia, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Di situlah diuji orang-orang-mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat dahsyat (11)) (Surah Al-Ahzab) Kemudian Allah SWT berfirman: ((Yaitu) pada hari (ketika) kamu melihat) Ini termasuk sesuatu yang tersembunyi terkait keadaan.
Oleh karena itu Allah berfirman seraya menjelaskan hal itu: (lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya) yaitu kengerian yang dia lihat membuatnya sibuk sehingga melupakan orang yang paling disayangi, padahal dia adalah orang yang paling sayang kepadanya.
Dia terkejut ketika menyusuinya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman, (semua wanita yang menyusui anaknya) tidak disebutkan, ("Kullu murdi'in) dan Allah berfirman: (dari anak yang disusuinya) yaitu, dari anak yang disusuinya sebelum mencapai usia disapih.
Firman Allah: (dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil) yaitu sebelum masa kandungannya sempurna karena kengerian yang dahsyat (dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk) dibaca sukara. yaitu karena dahsyatnya peristiwa yang terjadi dan mereka yang mengalaminya hilang kesadaran akalnya, dan ingatan mereka hilang. Barangsiapa melihat mereka, pasti menduga bahwa mereka mabuk (padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras)
Sumber: https://tafsirweb.com/5738-surat-al-hajj-ayat-2.html
Informasi Tambahan
Juz
17
Halaman
332
Ruku
285