Kembali ke Surat Al-Hajj

الحج (Al-Hajj)

Surat ke-22, Ayat ke-20

يُصْهَرُ بِهٖ مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ۗ

Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka.

📚 Tafsir Al-Muyassar

19-22. Inilah dua golongan yang berselisih tentang Tuhan mereka, yaitu golongan yang beriman dan golongan kafir. Masing-masing mengaku sebagai pihak yang benar.

Orang-orang yang kafir dikelilingi oleh siksaan dalam bentuk pakaian yang dibuatkan bagi mereka dari neraka yang mereka kenakan, lalu membakar tubuh-tubuh mereka. Dan dituangkan pada kepala-kepala mereka air yang sudah mencapai derajat tertinggi dalam panasnya, Yang kemudian mengalir turun kedalam rongga tubuh mereka, sehingga melelehkan semua yang ada di dalamnya, sampai menembus kulit-kulit mereka, lalu membakarnya, dan kulit-kulit mereka pun berjatuhan. Dan malaikat memukul mereka pada kepala mereka dengan palu-palu besi.

Tiap kali mereka akan keluar dari neraka, (lantaran beratnya kesulitan dan kesengsaraan mereka di sana), mereka dikembalikan lagi ke siksaan di dalamnya, dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah oleh kalian siksaan neraka yang membakar.”

Sumber: https://tafsirweb.com/5756-surat-al-hajj-ayat-20.html

📚 Tafsir as-Sa'di

19-22. Setelah itu Allah menjelaskan penetapan keputusan ini dengan berfirman, “Inilah dua golongan (golongan Mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka.” Setiap pihak mengklaim berada di atas jalan kebenaran. “Maka orang kafir.”lafazh ini meliputi setiap orang kafir dari bangsa Yahudi, Nasrani, Majusi, Shabi’in dan kaum musyrikin “akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka,” maksudnya dibuatkan baju bagi mereka yang terbuat dari cairan ter, dinyalakan api padanya, supaya siksaan mengenai mereka secara merata dari semua sisi. “Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka,” yaitu air yang sangat panas sekali. “Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka),” seperti daging, lemak serta usus-usus, karena dahsyatnya panas dan kengerian peristiwanya. “Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi,” yang berada di tangan para malaikat yang kasar lagi keras. Para malaikat memukuli dan menghantam mereka dengannya.

Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. Sehingga siksaan tidak diredakan dari mereka, dan mereka tidak mendapatkan tempo. Dikatakan kepada mereka sebagai pencelaan “Rasakanlah azab yang membakar ini,” yakni siksaan yang akan membakar hati dan tubuh-tubuh mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/5756-surat-al-hajj-ayat-20.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

20-21. Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka beserta kulit mereka. Serta disediakan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi

Sumber: https://tafsirweb.com/5756-surat-al-hajj-ayat-20.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 19-22 Diriwayatkan dari Abu Dzar, bahwa dia pernah bersumpah tentang ayat ini: (Inilah dua golongan yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka) ayat ini diturunkan tentang Hamzah dan kedua temannya, serta Atabah dan kedua temannya saat mereka perang dalam Perang Badar. Pendapat Imam Bukhari dalam tafsir ayat ini, Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang ayat ini, bahwa ayat ini merupakan perumpamaan pertengkaran orang kafir dan orang mukmin tentang hari kebangkitan. Pendapat Mujahid dan ‘Atha’ bahwa maknanya adalah kedua golongan yang bertengkar itu adalah orang-orang kafir dan orang-orang mukmin.

Pendapat itu mencakup semuanya. Termasuk di dalamnya kisah dengan Perang Badar dan perang lainnya, karena sesungguh­nya orang-orang mukmin bermaksud menolong agama Allah SWT, sedangkan orang-orang kafir bermaksud memadamkan cahaya keimanan, mengalahkan kebenaran, dan memenangkan kebathilan. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, dan ini merupakan pendapat yang baik.

Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka) yaitu, dibuatkan bagi mereka pakaian yang terdiri atas lembaran-lembaran api neraka. (Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka (19) Dengan air itu dihancurkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka) (20)) yaitu ketika disiramkan air yang sangat panas ke atas kepala mereka yaitu air yang sangat panas sekali. (Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi) yaitu mereka dipukul dengan itu Firman Allah: (Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) Diriwayatkan dari Salman, dia berkata,”Neraka itu hitam dan gelap, tidak bersinar nyalanya, dan tidak pula baranya.

Kemudian dia membaca firmanNya: (Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) Firman Allah: (Rasakanlah azab yang membakar ini) sebagaimana firmanNya: (Dan dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kalian mendustakannya") (Surah As-Sajdah: 20) Makna yang dimaksud adalah mereka dihinakan dengan azab dalam ucapan dan tindakan.

Sumber: https://tafsirweb.com/5756-surat-al-hajj-ayat-20.html

Informasi Tambahan

Juz

17

Halaman

334

Ruku

286

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved