الحج (Al-Hajj)
Surat ke-22, Ayat ke-63
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۖ فَتُصْبِحُ الْاَرْضُ مُخْضَرَّةًۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ ۚ
Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Mahahalus, Maha Mengetahui.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Apakah kamu (wahai Rasul) belum mengetahui bahwa sesungguhnya Allah menurunkan hujan dari langit, kemudian permukaan tanah menjadi kehijauan dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh padanya? Sesungguhnya Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya dengan mengeluarkan tanaman dari dalam tanah melalui air tersebut, juga Maha Mengetahui kemaslahatan-kemaslahatan mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/5799-surat-al-hajj-ayat-63.html
📚 Tafsir as-Sa'di
63. Ini adalah himbauan dariNya dan anjuran untuk menyaksikan tanda-tanda kekuasaanNya yang menandakan keesaan dan kesempurnaanNya. Allah berfirman, “Apakah kamu tidak melihat,” maksudnya tidakkah engkau menyaksikan dengan pandanganmu dan mata hatimu “bahwasanya Allah menurunkan air dari langit,” yaitu hujan.
Ia turun di tanah keras lagi tandus, seluruh sisinya telah tertutupi oleh debu, tanaman dan pepohonan yang berada di atasnya telah mengering sehingga menjadi kehijau-hijauan. Telah terhiasi dengan segala tanaman yang berpasangan lagi menarik. Maka, muncullah panorama yang memikat darinya.
Sesungguhnya Dzat yang menghidupkannya setelah kematian dan kegersangannya adalah Dzat yang benar-benar berkuasa menghidupkan orang-orang yang mati pasca perubahan mereka menjadi debu-debu. “Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui,” yang mengetahui kandungan-kandungan segala sesuatu yang tersembunyi, rinciannya dan rahasia-rahasianya yang mendatangkan kebaikan kepada para hambaNya, mengenyahkan kejelekan dari mereka melalui cara-cara yang lembut yang tidak terdeteksi oleh manusia. Di antara tanda kelembutanNya bahwa Allah memperlihatkan kekuatanNya saat melakukan pembalasan (kepada para hambaNya yang durhaka), dan kesempurnaan kekuasaanNya, selanjutnya mempertontonkan kelembutanNya setelah seorang hamba merasa berada di ujung kebinasaan. Tanda kelembutan Allah (lainnya) bahwa Dia mengetahui tempat-tempat sumber hujan di bumi ini dan benih-benih yang tertanam di dalamnya.
Maka Dia mengarahkan air ke tempat benih-benih itu yang tidak terjangkau oleh makhluk-makhluk. Dari situ, tumbuhlah berbagai macam tumbuh-tumbuhan. “Maha Mengetahui,” rahasia-rahasia dari berbagai perkara, misteri-mmisteri hati dan teka-teki permasalahan-permasalahan.
Sumber: https://tafsirweb.com/5799-surat-al-hajj-ayat-63.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
63. Apakah kamu tidak melihat, bahwasanya Allah menurunkan air hujan dari langit, (baca: segala yang lebih tinggi dari bintang-bintang) lalu jadilah bumi itu hijau dengan tumbuhan? Sesungguhnya Allah Maha Halus kepada hamba-Nya lagi Maha Mengetahui dengan segala kedetailan dan kemahatinggian-Nya.
Maha Tahu atas segala kejadian yang zahir maupun batin, niat maupun kondisi nyata
Sumber: https://tafsirweb.com/5799-surat-al-hajj-ayat-63.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 63-66 Ini juga menunjukkan kekuasaan dan kebesaran kekuasaanNya, yaitu bahwa Dia mengirimkan angin, lalu menggerakkan awan, dan awan itu menurunkan hujan ke bumi yang tandus yang tidak ada tanaman padanya, yaitu tanah yang kering, hitam, dan gersang (kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah) (Surah Al-Hajj: 5) Firman Allah: (lalu jadilah bumi itu hijau) Huruf “fa’” di sini menunjukkan makna urutan, dan urutan itu sesuai dengan tahapannya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging) (Surah Al-Mu’minun: 14) Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim bahwa di antara dua hal itu terdapat jarak empat puluh hari.
Sekalipun demikian, diungkapkan dengan huruf fa’ ta'qib, demikian juga di sini Allah berfirman: (lalu jadilah bumi itu hijau) yaitu menjadi hijau setelah kering dan tandus.
Sebagian ahli Hijaz berkata bahwa setiap selesai hujan, tanah mereka menjadi hijau. hanya Allah yang lebih Mengetahui. Firman Allah: (Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui) yaitu, Maha Mengetahui sesuatu di seluruh penjuru bumi dari biji-bijian, sekalipun itu kecil, sehingga tidak ada yang tersembunyi dariNya. Sehingga Dia memberikan kepada tiap-tiap daerah air yang diperlukan sehingga daerah itu dapat menumbuhkan tanamannya.
Sebagaimana Luqman berkata: ((Luqman berkata), "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)) (Surah Luqman) Firman Allah: (Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi) yaitu, segala sesuatu ini adalah milikNya; Dia Maha Kaya dari selain Dia, dan segala sesuatu butuh dan menjadi hambaNya.
Firman Allah: (Apakah kamu tiada melihat bahwa Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi) yaitu semua yang bernyawa, benda mati, tanaman dan buah-buahan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dia menundukkan untuk kalian apa yang ada di langit dan di bumi semuanya, (sebagai suatu rahmat) dariNya) (Al-Jatsiyah: 13) yaitu dari kebaikan, kemurahan, dan karuniaNya (dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintahNya) yaitu ditundukkan dan dijalankan olehNya, yaitu yang dapat berlayar membelah ombak di laut dengan angin yang sejuk dan lembut, yang mana mereka bisa memuatkan padanya semua barang dagangan dan barang lainnya serta barang yang bermanfaat sesuai dengan apa yang mereka inginkan, dari suatu negeri ke negeri lain dan dari suatu wilayah ke wilayah lain. Kemudian mereka dapat mendatangkan sesuatu kepada mereka, sebagaimana membawa sesuatu dari mereka berupa sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan. (Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izinNya?) yaitu kalau Dia menghendaki, maka Dia memerintahkan kepada langit untuk menjatuhkan bintang-bintang yang ada padanya, sehingga jatuh ke bumi dan membinasakan penghuninya.
Tetapi karena kelembutan, rahmat, dan kekuasaanNya, Dia menahan benda-benda langit jatuh ke bumi, kecuali dengan izinNya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia) yaitu dengan kezaliman mereka.
Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia, sekalipun mereka zalim; dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaNya) (Surah Ar-Ra'd: 6) Firman Allah: (Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari nikmat (66)) sebagaimana firmanNya: (Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkanNya kembali, kemudian kepadaNyalah kalian dikembalikan? (28)) (Surah Al-Baqarah) dan (Katakanlah, 'Allah-lah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya) (Surah Al-Jatsiyah: 26) serta (Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula)") (Surah Ghafir: 11) Makna yang dimaksud adalah bagaimana bisa kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah dan menyembah selain Dia bersamaNya, padahal Allah sendiri yang menciptakan, memberi rezeki, dan mengatur” (Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kalian) yaitu menciptakan kalian, padahal sebelumnya kalian bukan merupakan sesuatu yang disebut, kemudian Dia menjadikan kalian (kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian (lagi)) yaitu di hari kiamat (sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari nikmat) yaitu mengingkarinya.
Sumber: https://tafsirweb.com/5799-surat-al-hajj-ayat-63.html
Informasi Tambahan
Juz
17
Halaman
339
Ruku
292