الحج (Al-Hajj)
Surat ke-22, Ayat ke-77
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩
Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.
📚 Tafsir Al-Muyassar
77-78. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad, rukuk dan sujudlah kalian dalam shalat kalian, sembahlah Tuhan kalian semata, tanpa menyekutukan apa pun denganNya, dan lakukanlah kebajikan-kebajikan, agar kalian beruntung. Dan berjihadlah menundukkan diri kalian sendiri, laksanakanlah perintah Allah dengan sempurna, dan serulah manusia ke jalanNYa.
Berjihadlah kalian dengan harta benda, lisan dan diri kalian, dengan mengikhlaskan niat padanya karena Allah, juga berserah diri kepadaNya dengan hati dan anggota tubuh kalian. Dia telah memilih kalian untuk mengemban agama ini. Dan Dia telah mencurahkan kenikmatan pada kalian dengan menjadikan ajaran syariat agama kalian penuh kemudahan, tidak menyempitkan dan tidak menyulitkan dalam beban ajaran-ajaran dan hokum-hukumNya, sebagaimana dulu terjadi pada sebagian umat sebelum kalian.
Ajaran agama yang penuh kemudahan ini merupakan ajaran bapak moyang kalian, Ibrahim. Dan sesungguhnya Dia telah menamakan kalian dengan nama “orang-orang Muslim” sejak sebelumnya, yaitu dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan juga dalam al-Qur’an ini. Dan Dia telah mengkhususkan kalian dengan pilihan ini supaya penutup para rasul,Muhamad menjadi saksi atas kalian bahwa dia telah menyampaikan risalah Tuhannya pada kalian, dan kalian menjadi saksi-saksi atas umat-umat bahwa rasul-rasul mereka sungguh telah menyampaikan apa yang dikabarkan Allah pada kalian dalam kitab sucinya.
Maka kewajiban kalian untuk menyadari urgensi kenikmatan ini, lalu kalian mensyukurinya, dan menjaga rambu-rambu agama Allah dengan menjalankan shalat dengan memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya, mengeluarkan zakat yang wajib, dan agar kalian kembali kepada Allah dan bertawakal kepadaNya. Dia adalah sebaik-baik Pelindung bagi orang yang berwala’ kepadaNYa dan Dia sebaik-baik Penolong bagi hamba yang meminta pertolongan kepadaNYa.
Sumber: https://tafsirweb.com/5813-surat-al-hajj-ayat-77.html
📚 Tafsir as-Sa'di
77. Allah memerintahkan para hambaNya yang beriman untuk menegakkan shalat. Penyebutan rukuk dan sujud (untuk mewakili shalat), karena keutamaan dan status keduanya sebagai rukun shalat, (dan memerintahkan) untuk beribadah kepadaNya yang merupakan penyejuk mata dan penghibur hati yang pedih.
Rububiyah dan curahan kebaikanNya pada hamba menuntut mereka untuk memurnikan ibadah bagiNya. Dia memerintahkan mereka untuk berbuat kebaikan secara umum dan mengaitkan keberuntungan seorang pada perkara-perkara tersebut. Allah berfirman, “Supaya kamu mendapatkan kemenangan,” maksudnya kalian akan meraup kemenangan dengan meraih harapan yang diinginkan dan selamat dari kejelekan (yang dikhawatirkan).
Tidak ada jalan apa pun untuk menggapai keberuntungan selain bersikap ikhlas dalam menjalankan ibadah kepada al-KHaliq dan mengusahakan diri dapat bermanfaat bagi sesame. Siapa saja yang mendapatkan taufik untuk melaksanakan itu, maka dia mendapatkan porsi yang besar dari nikmat kebahagiaan, keselamatan, dan keberuntungan.
Sumber: https://tafsirweb.com/5813-surat-al-hajj-ayat-77.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
77. Hai orang-orang yang beriman, shalatlah kamu dengan aturan yang telah Allah syariatkan. Esakan dan sembahlah Tuhanmu dalam ibadah.
Lakukan kewajiban, kesunnahan, membantu orang lain, berakhlak baik, maka kalian akan beruntung dan mendapat kemenangan di dunia dan akhirat.
Sumber: https://tafsirweb.com/5813-surat-al-hajj-ayat-77.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 77-78 Para Imam berbeda pendapat tentang ayat sajdah kedua dalam surah Al-Hajj. Apakah disyariatkan untuk sujud pada ayat ini atau tidak? Ada dua pendapat Firman Allah: (Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya) yaitu dengan harta, lisan, dan jiwa kalian.
Sebagaimana Allah SWT berfirman (bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya) (Surah Ali Imran: 102) Firman Allah: (Dia telah memilih kalian) yairu, wahai umat ini, Allah telah memilih kalian di atas semua umat.
Dia juga mengutamakan, memuliakan, dan mengkhususkan kalian dengan rasul yang paling mulia dan syariat paling sempurna. (dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) yaitu Dia tidak membebankan kepada kalian apa-apa yang tidak mampu kalian kerjakan; Dia tidak mengharuskan sesuatu yang berat bagi kalian, melainkan Allah menjadikan bagi kalian jalan keluar. Shalat yang merupakan rukun terbesar Islam setelah dua kalimah syahadat, maka wajib dilakukan empat rakaat dalam keadaan di tempat, dan dalam perjalanan diringkas menjadi dua rakaat. Dalam situasi takut perang, maka bisa shalat dengan satu rakaat menurut sebagian imam, sesuai dengan apa yang terdapat dalam hadits.
Kemudian bisa shalat dalam keadaan jalan kaki dan berkendara; baik menghadap kiblat atau tidak. Demikian juga shalat sunah dalam perjalanan, maka menghadap ke arah kiblat atau tidak, Berdiri dalam shalat merupakan wajib, tetapi menjadi gugur bagi orang yang sakit. Jadi orang yang sakit shalat sambil duduk, dan jika tidak mampu, maka dengan berbaring lain sebagainya yang termasuk keringanan pada semua hal fardu dan wajib.
Oleh karena itu Nabi SAW bersabda,”Aku diutus dengan membawa agama Islam yang lurus dan penuh toleransi” Oleh karena Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan) yaitu kesempitan. Firman Allah: ((ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim) Ibnu Jarir berkata bahwa itu menjadi nashab dari firmanNya: (Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) yaitu suatu kesempitan, bahkan meluaskannya bagi kalian sebagaimana agama orang tua kalian, nabi Ibrahim. Dia berkata,”Bisa juga menjadi nashab, yang bentuknya adalah,”ilzamu millata abiikum Ibrahim” (ikutilah agama orang tua kalian, Ibrahim) Saya berkata, bahwa makna ayat ini sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus”...) (Surah Al-An'am: 161).
Firman Allah: (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah Allah SWT. Demikian juga dikatakan Mujahid, ‘Atha’, Adh-Dhahhak, As-Suddi, Muqatil bin Hayyan, dan Qatadah. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) yaitu nabi Ibrahim.
Demikian itu karena doanya: (Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepadaMu) (Surah Al-Baqarah: 128) Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat ini tidak mengandung tujuan apapu, karena sudah diketahui bahwa nabi Ibrahim tidak menyebutkan dalam Al-Qur'an nama umat ini dengan sebutan orang-orang muslim.
Allah SWT telah berfirman: (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini) Mujahid berkata bahwa Allah menamai kalian dengan sebutan orang-orang muslim itu dari dahulu dalam kitab-kitab terdahulu, dan di dalam Adz-Dzikir (Al-Qur'an). (Dan dalam (Al-Qur’an) ini) yaitu dalam Al-Qur’an. Demikian juga dikatakan selain Ibnu Jarir. Saya berkata, Ini adalah pendapat yang benar, karena Allah SWT berfirman: (Dia telah memilih kalian dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) Kemudian Allah mendorong dan membangkitkan semangat mereka untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dengan menyebutkan bahwa agama Islam itu adalah agama bapak moyang mereka, yaitu nabi Ibrahim.
Kemudian Allah menyebutkan tentang karuniaNya kepada umat ini, yang di dalamnya diisyaratkan pujian dan sebutan yang baik terhadap umat ini sejak zaman dahulu, yang tertera di dalam kitab-kitab para nabi dan dibaca para rahib dan pendeta. Lalu Allah SWT berfirman: (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) yaitu sebelum Al-Qur'an ini (dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini) Oleh karena itu Allah berfirman: (supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kalian semua menjadi saksi atas segenap manusia) yaitu sesungguhnya Kami menjadikan kalian demikian sebagai umat yang pertengahan, adil, terpilih, dan keadilan kalian telah disaksikan semua umat, agar kalian semua pada hari kiamat (menjadi saksi atas segenap manusia) karena pada hari itu semua umat mengakui kepemimpinan dan keutamaan umat ini atas umat lainnya.
Jadi kesaksian mereka atas semua manusia di hari kiamat diterima, bahwa para rasul itu menyampaikan risalah Tuhan mereka. Rasulallah SAW menjadi saksi atas umat ini, bahwa beliau telah menyampaikan risalah kepada mereka. Pembahasan ini telah kami sebutkan pada firmanNya: (Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian) (Surah Al-Baqarah: 143) Kami telah menyebutkan kisah nabi Nuh dan umatnya, sehingga tidak perlu mengulanginya lagi.
Firman Allah: (maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat) yaitu terimalah nikmat yang agung ini dengan mensyukurinya. Dan tunaikanlah hak Allah pada kalian dengan mengerjakan semua yang Dia fardhukan, menaati segala yang Dia wajibkan, dan meninggalkan apa yang Dia haramkan. Di antara yang paling penting adalah mendirikan shalat dan menunaikan zakat, yaitu berbuat kebaikan kepada makhluk Allah. yaitu menunaikan apa yang Dia wajibkan atas orang kaya untuk meneluarkan sebagian hartanya setiap tahun sekali untuk orang fakir, orang-orang lemah, dan orang-orang yang membutuhkan.
Sebagaimana pembahasannya dan rinciannya telah dijelaskan di dalam ayat zakat dari surah At-Taubah. Firman Allah: (dan berpeganglah kalian pada tali Allah) yaitu, berpegang teguhlah kepada Allah, mintalah pertolongan kepadaNya, berserah dirilah kepadaNya, dan mintalah dukungan kepadaNya (Dia adalah Pelindung kalian) yaitu Pemelihara, Penolong, dan Dzat yang memenangkan kalian atas musuh-musuh kalian (maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong) yaitu sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong terhadap para musuh.
Sumber: https://tafsirweb.com/5813-surat-al-hajj-ayat-77.html
Informasi Tambahan
Juz
17
Halaman
341
Ruku
294