المؤمنون (Al-Mu'minun)
Surat ke-23, Ayat ke-52
وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan sesungguhnya agama kalian (wahai sekalian nabi) adalah agama yang satu, yaitu Islam, dan Aku adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepadaKu, dengan menjalankan perintah-perintahKu dan menjauhi larangan-laranganKu.
Sumber: https://tafsirweb.com/5944-surat-al-muminun-ayat-52.html
📚 Tafsir as-Sa'di
52 oleh karena itu, Allah berfirman kepada para rasul,”sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua,” yaitu (agama) kelompok kalian, wahai para rasul, yaitu “agama yang satu” yang sepakat bulat dalam satu agama dan Rabb yang satu. “maka bertakwalah kepadaKu,” dengan melaksanakan perintah-perintahKu dan menjauhi larangan-laranganKu.
Sungguh, Allah telah memerintahkan kaum Mukminin dengan perintah yang telah ditunjukan kepada para rasul. Karena mereka mengikuti jalan para rasul dan menapaki jalan di belakang mereka. Allah berfirman ”Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu menyembah.” Maka kewajiban orang-orang yang mengikuti jejak para nabi dan (orang-orang baik) lainnya, agar menaati dan mengamalkannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/5944-surat-al-muminun-ayat-52.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
52. Sesungguhnya agama tauhid ini adalah agama dan syariat kamu semua, agama yang satu. Yaitu agama yang mengesakan Allah.
Maka bertakwalah kepada-Ku dan takutlah akan azab-Ku jika kalian menyekutukan-Ku
Sumber: https://tafsirweb.com/5944-surat-al-muminun-ayat-52.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 51-56 Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang menjadi para rasul, agar mereka memakan makanan yang halal dan mengerjakan amal shalih. Hal ini menunjukkan bahwa hal yang halal itu membantu untuk mengerjakan amal shalih. Maka para nabi mengerjakan perintah ini dengan sebaik-baiknya, dan mereka menggabungkan semua kebaikan, baik berupa ucapan maupun perbuatan, baik sebagai dalil maupun nasehat.
Semoga Allah membalas mereka atas sesuatu yang mereka berikan kepada semua hamba dengan kebaikan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik-baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti apa yang Dia perintahkan kepada para rasul.
Kemudian Rasulullah SAW membaca firmanNya: (Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) dan (Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian) (Surah Al-Baqarah: 172) Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan tentang seorang laki-laki yang lama dalam perjalanannya, dalam keadaan penuh dengan debu, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan sesuatu yang haram, lalu dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku" maka bagaimanakah doanya dapat dikabulkan jika demikian” Firman Allah: (Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu) yaitu agama kalian ini, wahai para nabi, adalah agama yang satu, yaitu agama yang menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya.
Karena itu Allah berfirman: (dan Aku adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepadaKu) Pembahasan tentang ini telah disebutkan dalam surah Al-Anbiya’ bahwa firmanNya, ("Ummatan wahidatan") dinashabkan sebagai haal Firman Allah: (Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan) yaitu umat dimana para nabi diutus kepada mereka (Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)) yaitu, merasa bangga dengan kesesatan mereka karena mereka menyangka bahwa mereka mendapatkan petunjuk.
Oleh karena itu Allah berfirman seraya mengancam dan memperingatkan mereka: (Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya) yaitu dalam kesesatan dan penyimpangan mereka (sampai suatu waktu) yaitu sampai waktu dan kebinasaan mereka.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar (17)) (Surah Ath-Thariq) Firman Allah: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan kepada mereka?
Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) yaitu apakah orang-orang yang teperdaya itu menyangka bahwa Kami memberikan kepada mereka harta dan anak-anak karena kemuliaan dan kehormatan mereka di sisi Kami? Tidak, sebenarnya tidak seperti yang mereka sangka dalam ucapan mereka. (Kami lebih banyak mempunyai harta dan Anak-anak (daripada kamu) dan Kami sekali-kali tidak akan diazab) (Surah Saba: 35) Mereka keliru dalam pengakuannya, dan akan kecewalah dengan harapan mereka, karena sesungguhnya Kami melakukan itu kepada mereka sebagai bentuk pembiaran dan penangguhan Kami terhadap mereka.
Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir (55)) (Surah At-Taubah), Qatadah berkata tentang firmanNya: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka?
Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) dia berkata bahwa tipu daya Allah terhadap suatu kaum itu pada harta dan anak-anak mereka. wahai manusia, maka janganlah memandang manusia dari harta dan anak-anaknya, melainkan pandanglah dari keimanan dan amal shalihnya
Sumber: https://tafsirweb.com/5944-surat-al-muminun-ayat-52.html
Informasi Tambahan
Juz
18
Halaman
345
Ruku
298