الفرقان (Al-Furqan)
Surat ke-25, Ayat ke-13
وَاِذَآ اُلْقُوْا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِيْنَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُوْرًا ۗ
Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan apabila mereka dilemparkan kedalam tempat yang sangat sempit di Jahanam (dalam keadaan tangan-tangan mereka telah dibelenggu dengan rantai hingga leher-leher mereka) mereka berdoa buruk memohon kebinasaan bagi diri mereka agar dapat terbebaskan darinya.
Sumber: https://tafsirweb.com/6269-surat-al-furqan-ayat-13.html
📚 Tafsir as-Sa'di
13 “dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu,” maksudnya, saat mereka di azab, sedang mereka berada di tenga-tengah neraka berkumpul disuatu tempat, antara kesempitan tempat itu dan berdesak-desaknya para penghuni, dalam keadaan mereka dibelenggu dangan rantai dan belenggu. Lalu ketika mereka telah tiba ke tempat yang mencelakakan itu dan mereka ditawan dalam penawanan yang terburuk maka, “mereka disana mengharapkan kebinasaan,” maksudnya, mereka mendoakan kebinasaan, kehinaan dan kekejian terhadap diri mereka sendiri, dan mereka menyadari bahwasannya mereka adalah manusia zhalim lagi melampaui batas. Allah telah berlaku adil terhadap mereka di mana Dia telah mendapatkan mereka berdasarkan amal perbuatan mereka pada tempat (yang sangat menghinakan ini).
Sumber: https://tafsirweb.com/6269-surat-al-furqan-ayat-13.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
13. Dan ketika mereka dilemparkan di tempat yang sempit dari bagian neraka itu (digambarkan seperti itu untuk menambahkan azab mereka) dengan keadaan diikat dengan rantai. Dalam tempat sempit itu mereka memanggil-manggil: “Hancurlah, hancurlah” maknanya mereka mengharapkan kehancuran bagi diri mereka supaya mereka bisa terbebas dari azab yang sangat dahsyat itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/6269-surat-al-furqan-ayat-13.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 7-14 Allah SWT memberitahukan tentang pembangkangan, keingkaran, dan pendustaan mereka terhadap kebenaran, tanpa hujjah dan dalil, melainkan hanya beralasan dengan ucapan mereka (Mengapa rasul ini memakan makanan) yang mereka maksud adalah sebagaimana kami makan, dia jugamembutuhkan makanan seperti kami membutuhkannya (dan berjalan di pasar-pasar?) yaitu bolak-balik ke pasar karena mencari mata pencaharian dan berdagang (Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?) Mereka berkata bahwa mengapa tidak diturunkan kepadanya malaikat dari sisi Allah, lalu malaikat itu menjadi saksi atas kebenaran yang dia akui? Ini sama dengan apa yang dikatakan Fir'aun: (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya? (53)) (Surah Az-Zukhruf) Demikian juga mereka berkata hal yang sama, dan hati mereka juga serupa.
Oleh karena itu mereka berkata: (atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan) yaitu pengetahuan mengenai perbendaharaan harta, lalu dia berinfak darinya (atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya) yaitu berjalan bersamanya ke mana pun dia pergi. Semuanya itu amat mudah bagi Allah. Akan tetapi karena ada hikmah dan hujjah yang jelas dalam meninggalkan hal itu (Dan orang-orang yang zalim itu berkata,"Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir”) Allah SWT berfirman (Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu tersesatlah mereka) yaitu mereka datang dengan apa yang mereka tuduhkan dan dustakan kepadamu dengan ucapan mereka,”Seorang tukang sihir, orang yang terkena sihir, orang gila, pendusta, dan penyair” Semua itu merupakan perkataan yang bathil.
Setiap orang yang mempunyai pemahaman dari akal yang sedikitpun akan mengetahui kedustaan dan buat-buatan mereka dalam hal itu. Oleh karana itu Allah SWT berfirman: (lalu tersesatlah mereka) yaitu dari jalan petunjuk (mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulan)) Demikian itu karena setiap orang yang keluar dari kebenaran dan jalan petunjuk, maka sesungguhnya dia adalah orang yang tersesat ke mana pun dia pergi; karena kebenaran adalah satu, metodenya menyatu, dan sebagian darinya membenarkan sebagian lainnya. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan kepada NabiNya bahwa jika Dia menghendaki, maka Dia dapat mendatangkan hal yang lebih baik, lebih utama, dan lebih bagus di dunia daripada apa yang mereka katakan.
Jadi Allah SWT berfirman: (Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan (pula) istana-istana untukmu (10)). Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah di dunia. Dia berkata, yaitu orang-orang Quraisy mengatakan bahwa setiap rumah yang terbuat dari batu dinamakan Al-qahsr, (baik yang besar maupun kecil Firman Allah SWT: (Bahkan mereka mendustakan hari kiamat) yaitu sesungguhnya mereka mengatakan demikian sebagai bentuk pendustaan dan pembangkangan, bukan berarti mereka menuntut hal itu agar mereka dapat menyaksikan kebenaran dan petunjuk, bahkan mereka mendustakan hari kiamat, yang hal ini mendorong mereka mengucapkan apa yang telah mereka ucapkan itu (Dan Kami sediakan) yaitu Kami menyediakan (neraka yang menyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat) yaitu azab yang pedih, membakar, dan tidak tertahankan di neraka Jahanam.
Firman Allah: (Apabila neraka itu melihat mereka) yaitu neraka Jahanam (dari tempat yang jauh) yaitu, di padang Mahsyar. (mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya) yaitu karena geram kepada mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedangkan neraka itu menggelegak (7) hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah) (Surah Al-Mulk: 7,8) yaitu hampir saja sebagian dari neraka terpisah dengan sebagian yang lainnya karena kemarahannya yang dahsyat terhadap orang-orang yang ingkar kepada Allah.
Firman Allah: (Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu) Qatadah meriwayatkan dari Abu Ayyub dari Abdullah bin Amr yang berkata bahwa serupa dengan lubang untuk mata tombak, yakni karena sempitnya tempat itu. FirmanNya (dengan dibelenggu) Abu Shalih berkata bahwa maknannya adalah dibelenggu, (mereka di sana mengharapkan kebinasaan) yaitu kebinasaan, kerugian, dan kekecewaan ("Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan) Adh-Dhahhak berkata bahwa makna ats-tsubur adalah kebinasaan. Pendapat yang jelas bahwa Ats-tsubur mencakup kebinasaan, kecelakaan, kerugian, dan kehancuran.
Sebagaimana nabi Musa berkata kepada Fir'aun: (dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa) (Surah Al-Isra: 102) yaitu binasa.
Abdullah bin Az-Ziba'ra berkata: “Jika aku mengikuti setan dalam kesesatannya, dan orang yang mengikuti setan pastilah akan binasa”
Sumber: https://tafsirweb.com/6269-surat-al-furqan-ayat-13.html
Informasi Tambahan
Juz
18
Halaman
361
Ruku
311