Kembali ke Surat Al-Furqan

الفرقان (Al-Furqan)

Surat ke-25, Ayat ke-15

قُلْ اَذٰلِكَ خَيْرٌ اَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاۤءً وَّمَصِيْرًا

Katakanlah (Muhammad), “Apakah (azab) seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Katakanlah (wahai Rasul), kepada mereka, “Apakah neraka ini yang diceritakan karakternya kepada kalian lebih baik daripada Surga Na’im yang abadi yang dijanjikan kepada orang-orang yang takut terhadap siksa Tuhan mereka, yang nantinya menjadi ganjaran bagi mereka atas amal perbuatan mereka dan menjadi tempat kembali mereka di akhirat?”

Sumber: https://tafsirweb.com/6271-surat-al-furqan-ayat-15.html

📚 Tafsir as-Sa'di

15 maksudnya, katakan kepada mereka untuk menjelaskan kepicikan pikiran mereka dan pilihan mereka terhadap yang berbahaya daripada yang bermanfat, ”apakah (azab) yang demikan itu” yakni, azab yang telah Aku rincikan kepada kalian itu, “yang lebih baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?” yang perbekalannya adalah takwa kepada Allah. Siapa saja yang bertakwa, maka Allah telah menjanjikan surga kepadanya, “sebagai balasan bagi mereka,” atas ketakwaan mereka “dan tempat kembali” yaitu tempat berlindung mereka. Mereka tinggal menetap di sana, dan mereka kekal selama-lamanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/6271-surat-al-furqan-ayat-15.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

15. Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang musyrik itu untuk berpikir dan membandingkan: “Apakah yang disebutkan itu berupa macam-macam azab dan penggambaran neraka yang abadi itu lebih baik ataukah surga yang kenikmatannya abadi selama-lamanya yang dijanjikan oleh Allah untuk orang-orang yang bertakwa dan bagi mereka dalam hukum Allah itu suatu balasan dan tempat kembali yang baik.”

Sumber: https://tafsirweb.com/6271-surat-al-furqan-ayat-15.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 15-16 Allah SWT berfirman,"Wahai Muhammad, ini adalah yang Aku terangkan kepadamu terkait keadaan orang-orang yang celaka yang diseret di atas wajahnya ke dalam neraka Jahanam, maka neraka menyambut kedatangan mereka dengan suara gemuruh dan gelegaknya yang dahsyat. Mereka dilemparkan ke tempat yang paling sempit dalam keadaan terbelenggu, sehingga mereka tidak bisa bergerak, tidak mendapat pertolongan, dan tidak bisa terlepas dari azab yang mereka alami. Maka apakah azab ini lebih baik, atau surga kekal yang telah dijanjikan Allah untuk hamba-hambaNya yang bertakwa itu lebih baik? yang Allah menjanjikan untuk mereka dan menjadikannya sebagai balasan dan tempat kembali mereka atas ketaatan mereka di dunia.

Dia juga menjadikan tempat tinggal mereka di sana" (Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki) yaitu semua kesenangan, berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan pemandangan-pemandangan yang belum pernah dilihat mata, belum pernah terdengar telinga, dan belum pernah terbersit di hati seorang pun. Mereka kekal di dalamnya untuk selamanya, tanpa terputus, tanpa habis, lenyap; dan sama sekali tidak mau pindah darinya. Ini merupakan janji Allah SWT yang memberikan kemurahan dan kebaikan­Nya kepada mereka.

Oleh karena itu Allah berfirman: ((Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan. (kepada-Nya)) yaitu harus dan pasti terjadi.

Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Ja'far bin Jarir dari sebagian ulama bahasa Arab, bahwa makna firmanNya: (sebagai janji yang pasti (terjadi)) yaitu janji yang pasti. Ibnu Juraij meriwayatkan dari 'Atha’ dari Ibnu Abbas terkait firmanNya: ((Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya)) dia berkata yaitu hendaklah mereka memohon kepada apa yang telah Aku janjikan kepada kalian, (atau yang telah Kami janjikan kepada kalian) Kami menunaikan janji kalian maka tunaikanlah janji itu Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi tentang firmanNya: ((Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepadaNya)) Sesungguhnya para malaikat memohonkan hal itu bagi mereka (Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka) (Surah Ghafir: 8) Abu Hazim berkata bahwa jika hari kiamat terjadi, maka orang-orang mukmin berkata,"Wahai Tuhan kami, kami telah beramal kepadaMu dengan apa yang Engkau perintah­kan kepada kami, maka tunaikanlah kepada kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami" Yang demikian itu adalah firman Allah: (janji yang patut dimohonkan (kepadaNya)) Keadaan yang diceritakan dalam surah ini terkait kisah neraka, kemudian peringatan keadaan penghuni surga.

Sebagaimana yang disebutkan Allah dalam surah Ash-Shaffat tentang keadaan penghuni surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya, Kemudian Allah berfirman: ((Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum (62) Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang zalim (63) Sesungguhnya dia adalah sebuah pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala (64) mayangnya seperti kepala setan-setan (65) Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu (66) Kemudian sesudah makan buah zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas (67) Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka jahim (68) Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat (69) Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang tua-orang tua mereka (70)) (Surah Ash-Shaffat)

Sumber: https://tafsirweb.com/6271-surat-al-furqan-ayat-15.html

Informasi Tambahan

Juz

18

Halaman

361

Ruku

311

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved