Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Ajaran agama Allah itu mudah,tidak ada unsur kesulitan di dalamnya. Allah tidak menuntut dari hamba-hambanya sesuatu yang tidak mereka sanggupi. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, maka akan memperoleh ganjaran baik, dan barangsiapa yang berbuat keburukan, maka akan memperoleh balasan yang buruk.

Wahai tuhan kami, jangan Engkau menyiksa kami jika kami lupa terhadap sesuatu yang Engkau wajibkan atas kami atau kami berbuat salah dengan melakukan sesuatu yang Engkau larang untuk dikerjakan. Wahai tuhan kami janganlah Engkau bebani kami dengan amalan-amalan yang berat yang telah Engkau bebankan kepada umat-umat yang berbuat maksiat sebelum kami sebagai hukuman bagi mereka. Wahai tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami perkara yang kami tidak mampu memikulnya, baik dalam bentuk bentuk perintah-perintah syariat dan musibah musibah.

Dan hapuskanlah dosa-dosa kami dan tutuplah kekurangan-kekurangan kami dan sudilah berbuat baik kepada kami. Engkau adalah penguasa urusan kami dan pengaturnya. maka tolonglah kami menghadapi orang orang yang mengingkari agamaMU dan mengingkari keesanMU serta mendustakan nabiMU,Muhammad sholallohu alaihi wasallam, dan jadikanlah kesudahan yang baik bagi kami di hadapan mereka di dunia dan akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/1052-surat-al-baqarah-ayat-286.html

📚 Tafsir as-Sa'di

285-286. Terdapat riwayat shahih dari Nabi bahwa siapa yang membaca dua ayat ini pada malam hari, maka itu cukuplah baginya, yakni dari segala kejahatan (keburukan). Hal itu karena kedua ayat ini meliputi ayat yang agung.

Allah telah memerintahkan kepada manusia dalam awal ayat ini untuk beriman dengan segala pokok-pokok dalam firmanya, ”Katakanlah (hai orang-orang Mukmin), Kami berikan kepada Allah apa yang Dia turunkan kepada kami.” Allah mengabarkan dalam ayat ini bahwasanya Rasululoh dan orang-orang yang bersamanya dari orang Mukmin telah beriman kepada pokok-pokok yang agung ini; kepada seluruh Rasul, dan seluruh kitab-kitab, dan mereka tidak melakukan perbuatan seperti orang-orang yang beriman dengan sebagian dan mengingkari sebagian lainya, seperti kondosi orang-orang yang menyimpang dari pemeluk-pemeluk agama lain yang tersesat. dirangkaiannya secara urut kaum Mukminin dengan Rasululoh dan disebutnya mereka sumua dengan satu kabar saja, merupakan kemuliaan yang besar bagi kaum Mukminin. Ayat ini juga menunjukan bahwa Rasululloh sama dengan umatnya dalam hal sebagai sasaran perintah syar’i, pelaksanaan beliau yang sempurna dan bahwasanya beliau itu lebih tinggi dari kaum Mukminin bahkan lebih tinggi dari seluruh Rasul dalam pelaksanaan keimanan dan hak-haknya. Dan firmanNya, ”Dan mereka megatakan, kami dengar dan taat,” Konsisiten kaum Mukminin ini adalah umum terhadap semua yang dibawa oleh nabi dari al-qur’an dan as-sunah.

Dan bahwasanya mereka mendengar beliau dengan maksud penerimaan, ketundukan dan kepatuhan. Kandungan dari itu adalah penghambaan mereka terhadap Allah dalam rangka memohon pertolongan untuk melaksanakanya dan bahwasanya Allah mengampuni mereka atas kelalaian mereka dari kewajiban-kewajiban dan apa yang mereka kerjakan dari hal-hal yang di haramkan. Mereka juga menghambakan diri kepada Allah dalam doa-doa yang penuh manfaat tersebut, dan Allah telah memenuhi doa mereka melalui lisan Nabi mereka yang bersabda (dalam sebuah hadis Qudsi) “Sungguh aku telah melakukanya,” Doa-doa ini akan di terima dari seluruh kaum Mukminin secara pasti, dan juga dari pribadi-pribadi mereka tersebut. hal itu bahwa Allah menggugurkan siksaan mereka dari kesalahn dan kelupaan, dan bahwa Allah memudahkan syariat-syariatNya dengan sangat mudah, dimana Allah tidak memberatkan mereka dengan kesulitan, beban-beban, dan tambahan-tambahan seperti orang-orang sebelum mereka.

Allah tidak memberatkan mereka melebihi kemampuan mereka. Allah juga telah mengampuni mereka, merahmati, dan membalas mereka dari orang-orang kafir. Maka kita memohon kepada Allah dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya dan dengan segala yang dikarunikannya kepada kita berupa sikap konsisten kita kepada agamanya agar Dia merealisasikan hal itu buat kita agar Allah membuktikan kepada kita apa yang telah Dia janjikan kepada kita melewati lisan NabiNya, dan agar Dia memperbaiki kaum Mukminin.

Dalam hal ini dapat diambil kaidah ”kemudahan dan tidak adanya rasa sungkan dalam seluruh perkara agama,” dan kaidah ”ampunan dari kesalahan dan kelupaan dalam perkara ibadah dan terhadap hak-hak Allah dan demikian juga terhadap hak-hak mahkluk dari segi menggugurkan dosa dan tidak mendapat celaan.” Adapun wajibnya menjamin kerusakan-kerusakan yang terjadi atas dasar ketidaksengajaan dan kelalaian terhadap jiwa dan harta, Maka sesungguhnya hal itu akibatkan tindakan pengrusakan tanpa hak, yang disengaja maupun tidak, atau di kerenakan kelalaian. Selesai tafsir surat Al-baqarah, segala puji dan sanjungan hanya bagi Allah, dan shlawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammmad.

Sumber: https://tafsirweb.com/1052-surat-al-baqarah-ayat-286.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

286. Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya. Baginya itu pahala atas perbuatan baik yang dia usahakan, baginya pula dosa atas perbuatan buruk yang dia usahakan.

Orang-orang mukmin berkata: “Wahai Tuhan, janganlah engkau menghukum Kami atas kelupaan yang kami lakukan bukan karena kehendak kami, dan juga kesalahan dalam tindakan yang tidak sesuai dengan niatan kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami sesuatu yang tidak mampu kami pikul, yang di dalamnya mengandung penderitaan berlebih tidak seperti biasanya. Rahasiakanlah dosa-dosa dan kesalahan kami, berilah kami rahmat yang luas dengan keutamaan dan kamuliaanMu.

Engkaulah wali (Dzat yang diserahi segala urusan kami) dan penolong kami, jadi selamatkanlah kami atas kaum yang mengingkari nikmatMu, yang menyembah selainMu.” Dalam hadits shahih dijelaskan dari Nabi SAW bahwa setelah masing-masing doa ini diucapkan Allah SWT berfirman “Sungguh Aku telah mengabulkannya”. Dan Jibril berkata kepada Nabi SAW: “Bergembiralah dengan dua cahaya yang telah diberikan kepadamu yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelum dirimu, yaitu surah Al-Fatihah, dan ayat-ayat terakhir surah Al-Baqarah. Kamu tidak akan pernah bisa membaca satu huruf pun dari ayat-ayat itu kecuali kamu diberinya”

Sumber: https://tafsirweb.com/1052-surat-al-baqarah-ayat-286.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 285-286 Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah pada malam hari, maka itu akan mencukupinya.” Diriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Aku diberi dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah dari harta yang ada di bawah 'Arsy yang belum pernah diberikan kepada nabi sebelumku. Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir Al-Juhani, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah, sesungguhnya aku diberi keduanya dari harta yang ada di bawah 'Arsy”. Adapun firman Allah SWT : (Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya).

Ini memberitahukan tentang Rasulullah SAW. Firman Allah: (demikian pula orang-orang yang beriman) dihubungkan dengan (Rasul) kemudian Dia memberitahukan tentang semuanya, lalu Allah berfirman (Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya) Maka orang-orang mukmin beriman kepada Allah Dzat yang Maha Esa, yang teguh dan berdiri sendiri, tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia.

Mereka beriman kepada semua nabi, rasul, dan kitab-kitab yang diturunkan dari langit kepada hamba-hambaNya yang menjadi nabi dan rasul, serta mereka tidak membeda-bedakan di antara mereka. Mereka beriman kepada sebagian rasul dan ingkar kepada sebagian yang lain. Padahal semuanya itu benar, baik, dan membimbing dan menunjukkan kepada jalan-jalan kebaikan di sisi mereka.

Walaupun sebagian dari mereka menasakh hukum-hukum sebagian dengan izin Allah, sampai akhirnya semuanya diganti dengan syariat nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan rasul. Dimana dengan syariatnya hari kiamat akan terjadi, dan umatnya masih ada berpegang teguh pada kebenaran. Firman Allah: (dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat") yaitu: kami telah mendengar firmanMu, wahai Tuhan kami, kami memahaminya, melaksanakannya, serta kami menjalankan amal sesuai dengan tuntutannya. (Ampunilah kami ya Tuhan kami), permohonan ampun, rahmat, dan kelembutan.

Ibnu Abi Hatim berkata,”Telah mengabarkan kepada kami Ali bin Harb Al-Mushili, dan telah mengabarkan kepada kami Fudhail dari ‘Atha' bin As-Sa'ib, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah: (Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya) sampai firmanNya (Ampunilah kami ya Tuhan kami). Dia berfirman: “Sungguh, Aku mengampuni kalian” (dan kepada Engkaulah tempat kembali) yaitu: tempat kembali dan balasan pada hari penghisaban. Firman Allah (Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya) yaitu Dia tidak membebankan seseorang melebihi kemampuannya.

Ini merupakan kelembutan Allah SWT terhadap ciptaanNya, kasih sayangNya kepada mereka, dan kebaikanNya terhadap mereka. Ayat ini adalah ayat menasakh yang mengangkat beban dari sesuatu yang ditakutkan oleh para sahabat dalam firmanNya: (Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu) yaitu Dia akan menghisab dan meminta pertanggungjawaban, tetapi Dia hanya menyiksa sesuai dengan apa yang mampu dipikul oleh seseorang, Adapun orang yang tidak mampu memikulnya berupa godaan-godaan dan pembicaraan tentang hal itu. Hal ini tidak akan membebani seseorang.

Ketakutan terhadap godaan yang buruk adalah bagian dari iman. Firman Allah: (Ia mendapat pahala yang diusahakannya) yaitu berupa kebaikan (dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya) yaitu kejahatan, dan hal itu menjadi tanggungjawabnya sendiri. Kemudian Allah SWT memandu hamba-hambaNya untuk memohon kepadaNya.

Dia telah memberikan mereka jaminan bahwa mereka bisa menghadapinya, sebagaimana Dia membimbing dan mengajari mereka untuk mengatakan: (Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa) yaitu ketika kami meninggalkan kewajiban karena lupa atau melakukan sesuatu yang haram karena lupa juga (atau kami tersalah) yaitu kebenaran dalam melakukan sebuah perbuatan karena kebodohan kami dalam hal hukum syariat, Firman Allah: (Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami) yaitu janganlah Engkau bebankan kepada kami amalan yang berat bahkan jika kami berusaha memikulnya seperti yang Engkau syariatkan kepada umat-umat terdahulu sebelum kami berupa belenggu dan ikatan yang dipikulkan kepada mereka, dengan Engkau mengutus nabiMu, nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi rahmat, dengan meletakkan syariatNya yang diutuskaan kepadanya berupa agama yang lurus, mudah, dan ringan. Firman Allah: (Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya) yaitu berupa beban, musibah, atau ujian yang tidak dapat kami tanggung. Firman Allah (Beri maaflah kami) yaitu dalam segala hal yang ada di antara kami dan di antara hubungan denganMu berupa kesalahan dan kelalaian kami (ampunilah kami) di antara kami dan sesama hamba-hambaMu, janganlah perlihatkan kepada mereka hal aib dan perbuatan buruk kami, (dan rahmatilah kami) yaitu dalam hal yang akan datang, janganlah Engkau biarkan kami jatuh dalam dosa lain.

Karena itu, mereka berkata: “Sesungguhnya orang yang berdosa membutuhkan tiga hal: “bahwa Allah mengampuni kesalahan antara dirinya dengan Allah, bahwa Allah menyembunyikannya dari hamba-hambaNya sehingga Dia tidak menampakkannya di hadapan mereka, dan bahwa Dia melindunginya sehingga Dia tidak mengarahkannya ke dalam dosa yang serupa. Firman Allah: (Engkaulah Penolong kami) yaitu Engkaulah pelindung dan penolong kami. Hanya kepadaMu kami bergantung.

Engkaulah tempat memohon pertolongan, dan hanya kepadaMu kami memasrahkan diri, Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan bantuanMu. (maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir) yaitu orang-orang yang mendustakan agamaMu, mengingkari keesaanMu dan risalah nabiMu, serta menyembah kepada selainMu dan mempersekutukanMu dengan sebagian hamba-hambaMu. Maka tolonglah kami atas mereka, dan jadikanlah bagi kami kemenangan atas mereka di dunia dan akhirat. Allah berfirman “Iya”

Sumber: https://tafsirweb.com/1052-surat-al-baqarah-ayat-286.html

Informasi Tambahan

Juz

3

Halaman

49

Ruku

41

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved