Kembali ke Surat Asy-Syu'ara'

الشعراۤء (Asy-Syu'ara')

Surat ke-26, Ayat ke-183

وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۚ

Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi;

📚 Tafsir Al-Muyassar

181-183. Syu’aib berkata kepada mereka, yaitu orang-orang yang suka mengurangi takaran dan timbangan, “Sempurnakanlah takaran bagi manusia, takaran yang penuh bagi mereka. Dan janganlah kalian mengurangi, hak-hak manusia.

Dan timbanglah dengan timbangan yang adil lagi lurus. Dan janganlah kalian mengurangi hak manusia sedikit pun dalam takaran, timbangan dan lainnya. Dan janganlah kalian melakukan berbagai macam kerusakan di muka bumi dengan perbuatan syirik, pembunuhan, perampasan, dan meneror manusia serta melakukan perbuatan maksiat-maksiat.

Sumber: https://tafsirweb.com/6593-surat-asy-syuara-ayat-183.html

📚 Tafsir as-Sa'di

181-184 beserta kesyirikan yang mereka lakukan, mereka juga mencurangi takaran dan timbangan. Oleh karena itu, syu’aib berkata kepada mereka,”tunaikanlah takaran,” maksudnya, sempurnakan dan lengkapilah ia, “dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan,” yaitu orang-orang yang mengurangi harta orang lain dan merampasnya dengan mencurangi takaran dan timbangan. “dan timbanglah dengan timbangan yang lurus,” maksudnya, dengan timbangan yang adil, tidak miring. “dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu,” maksudnya, manusia-manusia terdahulu. Sebagimana Dia bersendirian menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian, tanpa ada sekutu bagiNya dalam hal ini, maka dari itu esakanlah Dia dengan ibadah dan tauhid.

Sebagimana Dia telah memberi kalian karunia berupa menciptakan kalian dan membekali kalian dengan berbagai nikmat, maka balaslah nikmat itu dengan bersyukur kepadaNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/6593-surat-asy-syuara-ayat-183.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

183. Janganlah kamu merugikan hak-hak orang lain dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi dengan merajalela seperti pembunuhan, perampasan, memotong jalan dan lain-lain.

Sumber: https://tafsirweb.com/6593-surat-asy-syuara-ayat-183.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 181-184 Nabi Syu'aib memerintahkan mereka untuk menyempurnakan takaran dan timbangan, dan melarang mereka mengurangi takaran dan timbangan. jadi dia berkata: (Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan (181)) yaitu jika kalian membayar kepada orang lain, maka sempurnakanlah takaran mereka dan janganlah mengurangi takaran mereka sehingga kalian menyerahkan pembayaran yang kurang. Tetapi jika kalian mengambil dari mereka, maka kalian memintanya dalam keadaan sempurna dan cukup. Maka ambillah seperti yang kalian serahkan, dan serahkanlah sebagaimana yang kalian mengambil (dan timbanglah dengan timbangan yang lurus (182)) Kata “Al-qisthas al-mustaqim” adalah adil dalam bahasa Romawi.

Firman Allah: (Dan janganlah kalian merugikan manusia pada hak-haknya) yaitu, janganlah mengurangi harta mereka (dan janganlah kalian merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan) yaitu memotong jalan orang-orang, sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti) (Surah Al-A'raf: 86) Firman Allah: (dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan umat-umat yang dahulu (184)) Nabi Syu'aib menakut-nakuti mereka dengan azab Allah yang telah menciptakan mereka dan nenek moyang mereka sebagaimana yang dikatakan nabi Musa (Tuhan kalian dan Tuhan bapak-bapak kalian yang terdahulu (Surah Asy-syu’ara: 26) Ibnu Abbas, Mujahid, As-Suddi, Sufyan bin Uyaynah, dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (dan umat-umat yang terdahulu) yaitu yang menciptakan orang-orang terdahulu

Sumber: https://tafsirweb.com/6593-surat-asy-syuara-ayat-183.html

Informasi Tambahan

Juz

19

Halaman

374

Ruku

325

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved