الشعراۤء (Asy-Syu'ara')
Surat ke-26, Ayat ke-205
اَفَرَءَيْتَ اِنْ مَّتَّعْنٰهُمْ سِنِيْنَ ۙ
Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun,
📚 Tafsir Al-Muyassar
205-206. Apakah kamu (wahai Rasul) mengetahui bagaimana jika kami beri mereka kesempatan hidup bertahun-tahun lamanya dengan memanjangkan ajal mereka, kemudian turun siksaan yang dijanjikan pada mereka?
Sumber: https://tafsirweb.com/6615-surat-asy-syuara-ayat-205.html
📚 Tafsir as-Sa'di
205-207 “maka bagaimana pendapatmu jika kmai berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun?” maksudnya, bagaimana menurutmu kalau kami tidak segera menimpakan azab terhadap mereka dan kami beri tangguh mereka beberapa tahun lagi agar mereka bersenang-senang di dunia ini? “kemudian datang kepada mereka sesuatu yang telah diancamkan kepada mereka,” yaitu azab.” Niscaya tidak berguna bagi mereka sesuatu yang selalu mereka nikmati,” berupa berbagai kelezatan dan kesenangan. Maksudnya, apakah yang dapat bermanfaat dan berguna bagi mereka, sedangkan semua kelezatan dan segala kesenangan itu telah berlalu, sudah sirna dan diganti dengan balasannya, dan azab pun telah dilipatgandakan. Tujuannya di sini adalah berwaspada dari tertimpa azab dan mendapatkan jatah azab untuknya.
Adapun masalah disegerakan atau ditundanya azab tersebut, sama sekali tidak penting dan tidak ada artinya baginya.
Sumber: https://tafsirweb.com/6615-surat-asy-syuara-ayat-205.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
205-206. Lalu bagaimana menurutmu jika Kami berikan kenikmatan hidup bertahun-tahun kepada mereka. Kemudian mereka ditimpa azab yang telah diancamkan kepada mereka.
Nabi pernah terlihat bingung dan ragu, sehingga mereka bertanya kepada Nabi ada apa gerangan, Nabi menjawab: Tidak, lalu apakah aku melihat bahwa musuhku berasal dari umatku sendiri setelah ini? Kemudian turunlah dua ayat ini, maka nabi menjadi lega.
Sumber: https://tafsirweb.com/6615-surat-asy-syuara-ayat-205.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 200-209 Allah SWT berfirman, bahwa demikian itu Kami menyisipkan kedustaan, kekafiran, keingkaran dan pembangkangan, yaitu Kami masukkan hal itu ke dalam hati orang-orang yang berdosa. (Mereka tidak beriman kepadanya) yaitu, dengan kebenaran (hingga mereka melihat azab yang pedih) yaitu di hari dimana alasan tidak bermanfaat bagi orang-orang yang zalim, dan bagi mereka itu laknat dan tempat tinggal yang paling buruk. (maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak) yaitu, azab Allah menimpa mereka secara mendadak (sedang mereka tidak menyadarinya (202) lalu mereka berkata, "Apakah kami dapat diberi tangguh?" (203)) yaitu ketika menyaksikan datangnya azab, mereka berharap seandainya saja mereka ditangguhkan sedikitpun agar dapat mengerjakan ketaatan kepada Allah sesuai dugaan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan berikanlah peringatan (Muhammad) kepada manusia pada hari (ketika) azab datang kepada mereka, maka orang yang zalim berkata, “Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan), “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? (44)) (Surah Ibrahim) Semua orang zalim, orang durhaka, dan orang kafir jika menyaksikan hukuman yang menimpanya merasakan penyesalan yang berat.
Ini adalah Fir'aun ketika nabi Musa berdoa untuk kebinasaannya: ("Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih" (88) Dia Allah berfirman, "Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua) (Surah Yunus: 88, 89) Doa tersebut berpengaruh terhadap Fir'aun.
Akhirnya dia tidak beriman sehingga melihat azab yang pedih: (Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri)" (90) Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan (91)) (Surah Yunus) Firman Allah SWT: (Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami? (204)) pengingkaran dan ancaman terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka mengatakan kepada rasul Allah dengan maksud mendustakan dan tidak percaya, ("Datangkanlah kepada kami azab Allah") (Surah Al-Ankabur: 29) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab) (Surah Al-Ankabut: 53) Kemudian Allah berfirman: (Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun (205) Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka (206) niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya (207)) yaitu seandainya Kami tangguhkan dan Kami berikan kelonggaran waktu kepada mereka berapa pun lamanya, kemudian datang kepada mereka perintah Allah, maka tidak ada sesuatupun yang kenikmatan akan bermanfaat bagi mereka. (Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (46)) (Surah An-Nazi'at) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya) (207))
Sumber: https://tafsirweb.com/6615-surat-asy-syuara-ayat-205.html
Informasi Tambahan
Juz
19
Halaman
375
Ruku
326