النمل (An-Naml)
Surat ke-27, Ayat ke-15
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ عِلْمًاۗ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا عَلٰى كَثِيْرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan sungguh Kami telah menganugerahkan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman, lalu mereka berdua mengamalkannya dan berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengutamakan kami dengan ilmu ini atas kebanyakan dari hambaNya yang beriman.” Pada ayat ini terdapat dalil petunjuk akan kemuliaan ilmu dan ketinggian martabat ahli ilmu.
Sumber: https://tafsirweb.com/6879-surat-an-naml-ayat-15.html
📚 Tafsir as-Sa'di
15 Allah mengingatkan di dalam al-qur’an ini dan memuji karuniaNya kepada Dawud dan putranya, sulaiman yaitu berupa ilmu pengetahuan yang luas lagi banyak, dengan bukti (ungkapan) nakirah, sebagimana Allah berfirman, “dan (ingatlah kisah) Dawud dan sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya.
Dan kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, maka kami telah memberikan pengertian kepada sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat), dan kepada masing-masing mereka telah kami berikan hikmah dan ilmu,” (al-anbiya:78-79) Dan keduanya pun berkata seraya bersyukur kepada tuhannya atas karuniaNya yang sangat besar, yaitu atas pengajaran untuk keduanya, “segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman,” maka keduanya memuji Allah karena telah menjadikan keduanya termasuk orang-orang yang beriman, manusia yang mendapat kebahagiaan, dan mereka adalah orang-orang yang special. Sudah tidak ragu lagi bahwa orang-orang yang beriman itu ada empat derajat, yaitu orang-orang shalih, lalu di atasnya adalah para syuhad’, dan di atasnya lagi adalah para shidiqqin dan yang plaing atas adalah para nabi. Dawud dan sulaiman adalah termasuk dalam kategori elitnya para rasul, sekalipun mereka masih berada di bawah derajat (tingkatan) ulul azmi yang berjumlah lima rasul.
Akan tetapi mereka tetap termasuk golongan para rasul yang paling utama lagi mulia; yaitu mereka yang dipuji oleh Allah di dalam al-qur’an dengan pujian yang amat besar. Maka dari itu mereka memuji Allah atas kedudukan yang mereka capai ini. Ini adalah tanda kebahagiaan seorang hamba, yaitu dia bersyukur kepada Allah atas berbagai nimatNya yang bersifat religi dan duniawi, dan kalau dia melihat (merasakan) bahwa seluruh nikmat adalah berasal dari Rabbnya, maka dia tidak akan berbangga diri karenanya dan tidak menjadi sombong dengannya, bahkan dia melihat bahwa kenimatan-kenikmatan tersebut sangat berhak untuk disyukuri sebanyak-banyaknya.
Sumber: https://tafsirweb.com/6879-surat-an-naml-ayat-15.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
15. Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu yang banyak kepada Daud dan Sulaiman yaitu ilmu syariat, memutuskan permasalahan antara manusia, berbicara dengan burung dan lainnya. Kemudian dia memuji dan bersyukur atas keutamaan itu; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman"
Sumber: https://tafsirweb.com/6879-surat-an-naml-ayat-15.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 15-19 Allah SWT memberitahukan tentang nikmat yang Dia berikan kepada kedua orang hamba dan nabiNya, yaitu nabi Dawud dan putranya, nabi Sulaiman, berupa nikmat-nikmat yang melimpah, pemberian yang luar biasa, sifat-sifat yang indah, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat, kerajaan, kedudukan yang sempurna di dunia, kenabian dan risalah agama. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Dawud dan Sulaiman, dan keduanya mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman" (15)) Firman Allah: (Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud) yaitu dalam kerajaan dan kenabiannya, bukan mewarisi hartanya, karena seandainya nabi Sulaiman mewarisi hartanya, maka tidak hanya khusus nabi Sulaiman saja yang mewarisinya, melainkan anak-anak nabi Dawud yang lain, karena sesungguhnya nabi Dawud mempunyai seratus istri. Akan tetapi yang dimaksud dengan itu adalah warisan kerajaan dan kenabian, karena sesungguhnya para nabi itu tidak diwarisi hartanya, sebagaimana yang diberitahukan Rasulullah SAW dalam sabdanya,”Kami para nabi, tidak diwarisi; semua yang kami tinggalkan adalah sedekah”, (Wahai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu) yaitu nabi Sulaiman memberitahukan kepada orang-orang bahwa Allah telah melimpahkan kepadanya nikmat-nikmat berupa kerajaan yang sempurna dan kekuasaan yang agung, sehingga ditundukkan baginya manusia, jin, dan burung-burung. nabi Sulaiman juga bisa mengerti bahasa burung, ini merupakan sesuatu yang belum pernah diberikan kepada seorang manusia pun, menurut apa yang kami ketahui, berdasarkan apa yang telah diberitahukan Allah SWT kepada RasulNya SAW.
Ada orang-orang bodoh dan para penggembala yang menduga bahwa semua hewan dapat berbicara seperti manusia sebelum nabi Sulaiman bin Dawud, sebagaimana yang telah dikatakan banyak orang, dan itu adalah pendapat tanpa pengetahuan. Seandainya seperti itu, maka anugerah untuk nabi Sulaiman secara khusus tidak mengandung faedah apa pun. Karena semua manusia mengerti bahasa burung, hewan dan apa yang dikatakan para hewan itu, padahal perkaranya tidak seperti apa yang mereka duga.
Bahkan sejak diciptakan, hewan-hewan, burung-burung dan makhluk lainnya sampai masa kita ini tidak ada yang dapat berbicara. Akan tetapi, Allah SWT memberi pemahaman kepada nabi Sulaiman apa yang bisa dia gunakan untuk berbicara dengan burung di udara, dan apa yang dibicarakan hewan-hewan dengan berbagai jenis dan macam. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami beri segala sesuatu) yang diperlukan bagi seorang raja (Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata) yaitu yang jelas dan terang dari Allah kepada kami.
Firman Allah SWT: (Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung-burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) (17)) yaitu nabi Sulaiman mengumpulkan semua tentaranya yang terdiri dari jin, manusia dan burung-burung. yaitu nabi Sulaiman diiringi oleh mereka dengan segala keagungan dan kebesarannya di tengah-tengah manusia, karena mereka adalah yang mengiringinya. Lalu jin yang mengiringinya setelah tentara manusia, dan tentara burung yang tempatnya mereka berada di atas kepalanya. Apabila matahari panas, maka burung-burung itu menaunginya dengan sayap-sayapnya.
Firman Allah: (lalu mereka diatur dengan tertib) yaitu dia menyusun secara rapi dari pertama sampai terakhir, agar tidak ada seorangpun yang melangkahi tempat yang telah ditetapkan baginya. Firman Allah: (Hingga apabila mereka sampai di lembah semut) yaitu hingga ketika nabi Sulaiman dan tentara yang mengiringinya sampai di lembah semut (berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”) Yaitu semut itu merasa khawatir makhluk jenisnya akan binasa karena terinjak-injak oleh teracak kuda-kuda, maka dia menyerukan kepada makhluk jenisnya agar memasuki sarang-sarang mereka. Lalu nabi Sulaiman memahami pembicaraan itu (Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.
Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai”) yaitu berilah aku kekuatan untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku, karena pengajaranMu kepadaku sehingga aku dapat memahami bahasa burung dan semua hewan dan juga kepada kedua orang tuaku, agar diriku menjadi orang yang tunduk dan beriman kepadaMu (dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai) yaitu amal yang Engkau sukai dan Engkau ridhai (dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh) yaitu, apabila Engkau mewafatkanku, maka kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang shalih dari hamba-hambaMu, dan orang-orang yang berkedudukan tinggo dari kekasih-kekasihMu.
Sumber: https://tafsirweb.com/6879-surat-an-naml-ayat-15.html
Informasi Tambahan
Juz
19
Halaman
378
Ruku
328