Kembali ke Surat An-Naml

النمل (An-Naml)

Surat ke-27, Ayat ke-30

اِنَّهٗ مِنْ سُلَيْمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۙ

Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

📚 Tafsir Al-Muyassar

30-31. Kemudian sang ratu menjelaskan isi surat itu dengan berkata, “ Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya ia dibuka dengan tulisan ‘Bismillahirrahmanirrahim. Janganlah kalian berlaku sombong dan bersikap congkak terhadap apa yang aku seru kalian kepadanya.

Datanglah kepadaku dengan patuh kepada Allah dengan mengesakan dan ketaatan, lagi berserah diri kepadaNya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/6894-surat-an-naml-ayat-30.html

📚 Tafsir as-Sa'di

29-31 maka burung itu pun pergi, lalu menjatuhkan surat itu pada sang ratu. Dan ia (sang ratu) berkata kepada kaumnya, ”sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia,” maksudnya, surat yang berharga, berasal dari raja yang sangat besar di bumi ini. Kemudian ia menjelaskan isinya, seraya berkata, ”sesungguhnya surat itu dari sulaiman, dan sesungguhnya (isi) nya, ’dengan menyebut nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang, bahwa janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri’,” maksudnya, jangan sampai kalian berada di atasku, akan tetapi tunduklah kalian di bawah kekuasaanku, dan patuhilah perintah-perintahku serta datanglah kalian kepadaku dengan berserah diri.

Ini kalimat yang sangta ringkas disertai penjelasan yang sempurna, karena ia mencakup larangannya dari tindakan sombong dan menetapi keadaan sesat mereka selama ini, tunduk kepada perintahnya, bergabung dibawah (panji) ketaatan kepadanya, dan datang menghadapnya serta mengajak mereka kepada islam. Di dalamnya terkandung kesunnahan memulai tulis menulis dengan ungkapan basmallah secara sempurna, dan mendahulukan nama di awal judul tulisan.

Sumber: https://tafsirweb.com/6894-surat-an-naml-ayat-30.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

30. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman bin Dawud dan berisi: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Sumber: https://tafsirweb.com/6894-surat-an-naml-ayat-30.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 27-31 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang dikatakan nabi Sulaiman kepada hud-hud setelah dia memberitahukan tentang penduduk negeri Saba’ dan ratu mereka (Sulaiman berkata, "Akan kami lihat, apakah kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta” (27)) yaitu apakah berita darimu ini benar (ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta) yaitu dalam ucapanmu untuk menyelamat­kan dirimu dari siksaan yang telah akku ancamkan kepadamu ("Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan” (28)) Nabi Sulaiman menulis surat kepada Balqis dan kaumnya, lalu menyerahkannya kepada hud-hud untuk membawanya. Hud-hud terbang menuju ke negeri mereka, dan hinggap di istana Balqis, lalu hud-hud melemparkan surat itu melalui celah yang ada di istananya, tepat berada di hadapan Balqis, kemudian hud-hud menjauh sebagai sopan santun dan berjaga-jaga. Balqis kebingungan menyaksikan pemandangan yang menakjubkan itu sehingga membuatnya terpana sejenak.

Kemudian dia menuju ke tempat surat itu dijatuhkan, lalu mengambilnya dan membuka capnya serta membacanya. Di dalamnya terkandung: (Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (30) Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri” (31)) Lalu Balqis mengumpulkan semua pemimpin, menteri, dan pembesar kerajaannya, lalu berkata kepada mereka (Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia) yaitu mulia karena dia melihat keajaiban surat itu, karena burunglah yang mengantarkan surat itu kepadanya, lalu burung itu berpaling darinya darinya sebagai etika terhadap raja. Demikian itu tidak akan mampu dilakukan oleh seorang rajapun, dan mereka tidak bisa melakukan itu.

Kemudian Balqis membacakan surat itu kepada mereka (Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (30) Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri” (31)) Maka mereka mengetahui bahwa surat itu dari nabi Allah Sulaiman dan bahwa mereka belum pernah menerima hal itu. Tulisan itu menggunakan gaya bersastra tinggi, ringkas, dan fasih; karena maknannya dapat ditangkap hanya dengan sedikit kalimat, tetapi indah. Firman Allah SWT: (Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku) Qatadah berkata, bahwa maknannya adalah Janganlah kamu sombong terhadapku (dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri) Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa maknannya adalah janganlah kalian membangkang dan bersikap sombong terhadap­ku, tetapi datanglah kepadaku dengan berserah diri.

Ibnu Abbas berkata yaitu dalam keadaan mengesakan Allah, Ulama’ lainnya berkata yaitu dalam keadaan ikhlas. Sufyan Ibnu Uyaynah berkata bahwa maknannya adalah dalam keadaan taat

Sumber: https://tafsirweb.com/6894-surat-an-naml-ayat-30.html

Informasi Tambahan

Juz

19

Halaman

379

Ruku

328

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved