Kembali ke Surat An-Naml

النمل (An-Naml)

Surat ke-27, Ayat ke-88

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَفْعَلُوْنَ

Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan kamu akan melihat gunung-gunung yang kamu kira mereka berhenti dan diam tak bergerak, padahal ia berjalan dengan jalan yang cepat sebagaimana perjalanan awan yang ditiup oleh hembusan angina. Ini termasuk perbuatan Allah yang telah membuat segala sesuatu dengan indah dan merapikannya. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang diperbuat oleh hamba-hambaNya, perbuatan yang baik maupun yang buruk, dan akan memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan tersebut.

Sumber: https://tafsirweb.com/6952-surat-an-naml-ayat-88.html

📚 Tafsir as-Sa'di

88. Di antara praharanya adalah “Kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka ia tetap.” Tidak hilang sedikit pun darinya, dan kamu mengiranya tetap seperti sebagaimana adanya, padahal ia telah mencapai puncak rasa terhimpit dan rasa takut luar biasa, ia hancur, kemudian berangsur sirna dan menjadi bagai debu yang beterbangan. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan,” karena sangat ringan dan sangat ketakutan.

Dan begitulah “perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Sumber: https://tafsirweb.com/6952-surat-an-naml-ayat-88.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

88. Engkau lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya pada saat sangkakala ditiup pada hari kiamat. Padahal ia berjalan dengan cepat seperti perjalanan awan.

Begitulah ciptaan Allah, Yang membuat sesuatu dengan kokoh. Dialah yang mengatur dan menentukan segala sesuatu sesuai dengan ukuran dan kesempurnaannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apapun yang engkau kerjakan, baik maupun buruk.

Allah akan memberi balasan atas perbuatanmu. Al-khabir adalah sifat Maha Mengetahui terhadap segala yang tampak maupun yang tidak tampak

Sumber: https://tafsirweb.com/6952-surat-an-naml-ayat-88.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 87-90 Allah SWT memberitahukan tentang kengerian hari tiupan sangkakala yang mematikan semua makhluk, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits tentang sangkakala yang ditiup saat itu. Disebutkan dalam hadits tentang “Ash-shur” bahwa Malaikat Israfil adalah yang meniupnya sesuai perintah Allah SWT Dia meniup pada hari itu dengan tiupan yang pertama, yaitu tiupan yang mematikan semua makhluk, dilakukan sangat lama. Hal ini terjadi di saat usia dunia sudah habis, yaitu pada hari kiamat terjadi yang hanya menimpa orang-orang yang jahat yang hidup saat itu, maka matilah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi (kecuali siapa yang dikehendaki Allah) Mereka adalah para syahid, karena sesungguhnya mereka hidup di sisi Tuhannya dengan diberi rezeki Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan semua mereka datang menghadapNya dengan merendahkan diri) dibaca dengan bacaan mad dan dibaca dengan bacaan selain mad berdasarkan fiilnya.

Kull di sini bermakna satu. yaitu dalam keadaan rendah dan tunduk, tidak ada seorangpun yang menentang perintahNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhiNya sambil memujiNya) (Surah Al-Isra: 52) dan (Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur)) (Surah Ar-Rum: 25) Firman Allah SWT: (Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan) yaitu, kamu melihatnya seakan-akan tetap di tempatnya seperti semula, padahal dia berjalan seperti jalannya awan, yaitu bergerak meninggalkan tempat-tempatnya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (pada hari ketika langit benar-benar berguncang (9) dan gunung-gunung benar-benar berjalan (10)) (Surah Ath-Thur) Firman Allah: ((Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu) yaitu, Dia melakukannya dengan kekuasaanNya yang Maha agung. (yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu) yaitu yang membuat semua ciptaanNya dan membekalinya dengan hikmah yang diperlukan (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan) yaitu Dia Maha Mengetahui semua yang diperbuat oleh hamba-hambaNya yang baik dan yang buruk, dan Dia akan membalas mereka berdasarkan amal itu dengan sempurna.

Kemudian Allah SWT menjelaskan tentang orang-orang yang berbahagia dan orang-orang yang celaka pada hari itu. Maka Dia berfirman: (Barang siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya) Qatadah berkata yaitu dengan ikhlas. Zainul Abidin berkata yaitu kalimah "Tidak ada Tuhan selain Allah" Allah SWT telah menjelaskan di ayat lain bahwa pahala suatu amal kebaikan itu adalah sepuluh kali lipatnya (sedangkan mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada hari itu) sebagaimana Allah berfirman di ayat lain (Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat)) (Surah Al-Anbiya: 103).

Dan firman Allah SWT (Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkan muka mereka ke dalam neraka) yaitu, barangsiapa yang datang menghadap kepada Allah dalam keadaan penuh dengan kejahatan dan tidak memiliki kebaikan, atau amal buruknya lebih berat daripada amal baiknya, maka balasannya sesuai dengan keburukannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Tiadalah kamu dibalas, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan) Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Dan barangsiapa.yang membawa kejahatan) yaitu dengan kemusyrikan.

Sumber: https://tafsirweb.com/6952-surat-an-naml-ayat-88.html

Informasi Tambahan

Juz

20

Halaman

384

Ruku

333

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved