القصص (Al-Qasas)
Surat ke-28, Ayat ke-4
اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ
Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Sesungguhnya Fir’aun itu telah menyombongkan diri dan bertindak sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan para penduduknya bergolongan-golongan yang terpecah belah. Ia menindas sebagian dari mereka, yaitu orang-orang Bani Israil, menyembelih anak-anak lelaki mereka dan membiarkan hidup perempuan-perempuan mereka untuk dijadikan pembantu dan bahan penghinaan. Sesungguhnya ia termasuk manusia yang melakukan kerusakan di muka bumi.
Sumber: https://tafsirweb.com/7054-surat-al-qashash-ayat-4.html
📚 Tafsir as-Sa'di
4. Awal kisah ini adalah, “Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi,” dalam kerajaan, kekuasaan, bala tentara dan tiraninya, sehingga dia menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang, bukan termasuk orang yang mulia di bumi ini, “dan menjadikan penduduknya berpecah belah,” maksudnya, menjadi kelompok-kelompok yang berpecah belah. Dia bertindak terhadap mereka semaunya, dia menerapkan apa saja dari kekuatan dan kekejamannya terhadap mereka menurut kemauannya, “dengan menindas segolongan dari mereka,” golongan yang dimaksud adalah Bani Israil yang telah diutamakan oleh Allah atas sekalian manusia, yang seharusnya Fir’aun memuliakan dan menghormati mereka.
Namun, dia malah menindas mereka setelah dia melihat bahwa mereka sudah tidak memiliki daya (kekuatan) yang dapat melindungi mereka dari apa yang dikehendakinya terhadap mereka. Maka dia pun sama sekali tidak peduli terhadap mereka dan tidak pula memperhatikan keadaan (kedudukan) mereka, sampai pada kondisi yang sangat buruk, yaitu “menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka,” karena dia khawatir kalau jumlah mereka akan menjadi banyak, lalu mereka mendominasi negerinya kemudian mereka memiliki kekuatan. “Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan,” yang sama sekali tidak mempunyai tujuan (visi) untuk perbaikan agama maupun kebaikan dunia. Ini salah satu bentuk tindakan merusak yang dilakukannya di bumi ini.
Sumber: https://tafsirweb.com/7054-surat-al-qashash-ayat-4.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
4. Sesungguhnya Fir´aun telah berbuat kesombongan dan kecongkakan di negeri Mesir. Dia mengklaim dirinya sebagai Tuhan, dan meminta penduduk untuk menyembahnya.
Dia berbuat sewenang-wenang dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir´aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan dengan itu semua
Sumber: https://tafsirweb.com/7054-surat-al-qashash-ayat-4.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-6 Telah disebutkan tentang penjelasan huruf-huruf hijaiyah itu. Firman Allah SWT: (Ini) yaitu ini (adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas) yaitu jelas, terang, dan menyingkap hakikat-hakikat segala sesuatu dan pengetahuan segala sesuatu yang telah terjadi dan yang sedang terjadi. Firman Allah (Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar), sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik) (Surah Yusuf: 3) yaitu, Kami menceritakan kepadamu perkara itu sesuai dengan kejadiannya seakan-akan kamu menyaksikannya dan seakan-akan kamu menghadiri peristiwanya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi) yaitu, bersikap sombong, sewenang-wenang, dan melampaui batas (dan menjadikan penduduknya berpecah belah) yaitu menjadi beberapa golongan, yang masing-masing golongan dia kuasai sesuai dengan apa yang dia kehendaki untuk perkara negerinya. Firman Allah SWT: (dengan menindas segolongan dari mereka) yaitu Bani Israil, yang pada masa itu mereka adalah orang-orang yang terpilih di masanya. Mereka dikuasai oleh raja yang sewenang wenang dan mengingkari kebenaran ini yang mempekerjakan mereka untuk pekerjaan yang rendah, memperbudak mereka di malam dan siang hari untuk bekerja padanya, dan rakyatnya.
Selain dari itu dia juga membunuh anak-anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, sebagai penghinaan terhadap mereka, dan karena takut akan akan muncul seorang pemuda dari kalangan mereka yang dikhawatikan oleh dirinya dan penghuni kerajaannya yang menjadi sebab kehancuran dan lenyapnya kerajaannya. Orang-orang Qibti menerima berita itu dari kaum Bani Israil melalui apa yang mereka pelajari dari perkataan nabi Ibrahim di saat dia datang ke negeri Mesir, lalu dia menyampaikan kabar gembira kepada puteranya, bahwa akan dilahirkan dari keturunannya seorang pemuda yang menjadi penyebab kehancuran negeri Mesir di tangannya. Lalu orang-orang Qibti menceritakan hal ini kepada Fir'aun.
Maka Fir'aun mencegah hal itu dan memerintahkan kepada semua untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari kaum Bani Israil. Akan tetapi, sikap hati-hati itu tidak memberikan manfaat untuk menghadapi takdir; karena apabila takdir Allah telah datang, maka tidak dapat ditangguhkan, dan bagi setiap sesuatu itu ada batasannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi) (5) dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka (6)) Allah SWT melakukan hal itu kepada mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. dan telah sempurnalah Perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun (137)) (Surah Al-A'raf) Allah SWT berfirman (demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil (59)) (Surah Asy-Syu'ara’) Fir'aun dengan upaya dan kekuatannya bermaksud menyelamatkan dirinya dari nabi Musa, tetap hal itu tidak bermanfaat baginya dalam menghadapi kekuasaan Allah, Dzat yang Maha Merajai lagi Maha Agung yang perintahNya tidak dapat ditolak dan dikalahkan. bahkan keputusan Allah berlangsung dan keputusan takdirNya di zaman permulaan telah menetapkan bahwa kebinasaan Fir'aun ada di tangan nabi Musa, bahkan bayi yang kamu khawatirkan kemunculannya, yang karenanya kamu telah membunuh ribuan bayi, malah kemunculannya dan tempat pemeliharaannya ada di ranjang dan rumahmu, dan makannya dari makananmu, karena kamu sendirilah yang memelihara, memanjakan, dan menyayanginya.
Namun kematian dan kebinasaanmu serta kebinasaan tentaramu ada di tangannya. Demikian itu agar kamu mengetahui bahwa Tuhan semua langit yang tinggi, Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Mengalahkan, Maha Agung, Maha Kuat, Maha Perkasa, dan Maha Keras siksaanNya. Segala sesuatu yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan segala sesuatu yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi
Sumber: https://tafsirweb.com/7054-surat-al-qashash-ayat-4.html
Informasi Tambahan
Juz
20
Halaman
385
Ruku
334