القصص (Al-Qasas)
Surat ke-28, Ayat ke-7
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
7-8. Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa ketika melahirkannya dan mengkhawatirkannya dari disembelih oleh Fir’aun sebagaimana ia telah menyembelihi anak-anak Bani Israil, “Susuilah dia dengan hati tenang. Lalu bila kamu khawatir berita si anak akan diketahui, maka letakkanlah dia di dalam kotak dan hanyutkanlah dia ke sungai Nil, tanpa rasa khawatir terhadap Fir’aun dan kaumnya untuk membunuhnya, dan tanpa ada rasa kesedihan atas kepergiannya.
Sesungguhnya Kami akan mengembalikan putramu kepadamu dan mengutusnya sebagai seorang rasul.” Maka sang ibu meletakkan putranya di dalam suatu kotak dan menghanyutkannya ke sungai Nil. Kemudian orang-orang Fir’aun menemukan dan mengambilnya. Maka itulah kesudahan kejadian tersebut, itulah yang Allah takdirkan untuk menjadikan Musa sebagai musuh bagi mereka dengan menyelisihi agama mereka dan membuat mereka terperosok kepada kesedihan dengan menenggelamkan mereka dan melenyapan kerajaannya ditangn Musa.
Sesungguhnya Fir’aun dan Haman dan para pendukung mereka adalah orang-orang yang berdosa lagi menyekutukan Allah.
Sumber: https://tafsirweb.com/7057-surat-al-qashash-ayat-7.html
📚 Tafsir as-Sa'di
7. Permulaannya adalah tatkala Allah memunculkan RasulNya, Musa yang Dia jadikan sebagai penyelamat Bangsa Israil melalui tangan dan sebabnya. Dan pada waktu rasa takut yang sangat mendalam itu menyelimuti mereka di mana Fir’aun bersama para pengikutnya menyembelih anak-anak laki-laki mereka, maka Allah mengilhami ibunda Musa agar menyusuinya dan membiarkan Musa tinggal bersama dirinya, “dan apabila kamu khawatir terhadapnya,” karena kamu merasa seseorang yang kamu takuti akan mengambil Musa untuk diserahkan kepada mereka, “maka jatuhkanlah dia ke sungai.” Yaitu sungai Nil di MEsir, dimuat di dalam peti yang tertutup, “dan janganlah kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” Allah menggembirakannya bahwa Dia akan mengembalikan Musa ke pangkuannya, dan bahwa Musa akan tumbuh besar dan selamat dari tipu daya mereka dan Dia akan menjadikannya sebagai Rasul.
Ini merupakan kabar gembira yang sangat luar biasa. Pengajuan berita gembira ini kepada ibunda Musa ialah agar hatinya merasa tenang dan rasa kekhawatirannya reda.
Sumber: https://tafsirweb.com/7057-surat-al-qashash-ayat-7.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
7. Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya dari ancaman Fir’aun. Maka jatuhkanlah dia ke sungai Nil, janganlah kamu khawatir bahwa dia akan terbunuh dan janganlah pula bersedih hati atas perpisahan dengannya.
Karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan Kami akan menjadikannya salah seorang nabi dan rasul. Ayat ini mengandung dua perintah dan dua larangan, dan dua kabar gembira dalam kalimat ijaz yang menunjukkan nilai balaghah, fasahah, dan mukjizat Alquran
Sumber: https://tafsirweb.com/7057-surat-al-qashash-ayat-7.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 7-10 Setelah hatinya merasa sempit karena keselamatan putranya, maka dia diberi ilham dalam hati, jiwa, dan pikirannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa,"Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul (7)) Maka dia mulai membuat peti, dan dia membuainya di peti itu, lalu menaruhnya di dalam peti itu, lalu dia menghanyutkannya ke Sungai Nil, lalu peti itu terbawa hanyut oleh air Sungai sehingga melewati istana Fir'aun. Lalu peti dipungut oleh para dayang, dan mereka membawanya kepada istri Fir'aun dan Allah meletakkan rasa cinta ke dalam hatinya terhadap nabiMusa saat memandangnya.
Demikian itu karena kebahagiaan istri Fir’aun dan apa yang dikehendaki Allah yang karena kemuliaannya dan kecelakaan suaminya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka) Muhammad bin Ishaq dan lainnya berkata bahwa huruf lam di sini adalah lam aqibah, bukan lam ta'lil karena mereka tidak berniat untuk mencari kesedihan dengan memungut bayi itu.
Tidak diragukan lagi bahwa makna yang tampak menunjukkan apa yang mereka katakan itu. Tetapi jika ditinjau dari segi konteksnya, maka lam itu tetap merupakan lam ta’lil, karena maknannya adalah bahwa Allah SWT telah menetapkan mereka untuk memungutnya untuk menjadikannya sebagai musuh dan kesedihan bagi mereka, sehingga maknannya lebih kuat dalam membatalkan sikap hati-hati mereka terhadapnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah) Firman Allah SWT: (Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu.
Janganlah engkau membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadari (9)) yaitu Ketika Fir'aun melihat bayi itu, hampir saja dia membunuhnya karena takut bahwa bayi itu dari kalangan kaum Bani Israil, lalu istrinya Asiah binti Muzahim menentangnya dan meminta kepada Fir’aun agar mengasihaninya. Lalu dia berkata: ((Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu) Lalu Fir'aun menjawab,"Itu adalah bagimu, tetapi bagiku tidak" Dan demikianlah kejadiannya, Allah memberinya petunjuk melalui nabi Musa, dan Allah membinasakan Fir’aun melalui tangan nabi Musa. Firman Allah: (mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita) Dan apa yang dia harapkan itu berhasil baginya, Allah memberinya petunjuk melalui nabi Musa dan menempatkannya di surga karena nabi Musa.
Firman Allah: (atau kita ambil ia menjadi anak) yaitu dia ingin menjadikannya sebagai anak angkatnya karena dia tidak mempunyai anak dari Fir'aun. Firman Allah SWT: (sedangkan mereka tidak menyadari) yaitu mereka tidak mengetahui apa yang dikehendaki Allah dari pemungutan mereka terhadap nabi Musa, padahal di dalamnya terdapat hikmah yang agung dan hujjah yang pasti
Sumber: https://tafsirweb.com/7057-surat-al-qashash-ayat-7.html
Informasi Tambahan
Juz
20
Halaman
386
Ruku
334