Kembali ke Surat Al-Qasas

القصص (Al-Qasas)

Surat ke-28, Ayat ke-73

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan di antara bentuk rahmatNya kepada kalian (wahai sekalian manusia) Dia menjadikan malam dan siang dan membedakan antara keduanya. Malam Dia jadikan gelap agar kalian mendapatkan ketenangan padanya dan tubuh-tubuh kalian dapat beristirahat. Dan Dia menjadikan siang bercahaya bagi kalian supaya kalian dapat mencari penghidupan kalian padanya dan agar kalian bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmatNya tersebut pada kalian.

Sumber: https://tafsirweb.com/7123-surat-al-qashash-ayat-73.html

📚 Tafsir as-Sa'di

71-73. Ini adalah karunia dari Allah terhadap hamba-hambaNya. Dia mengajak mereka bersyukur kepadaNya, melaksanakan pengabdian kepadaNya dan menunaikan hakNya, karena Dia telah menjadikan untuk mereka sebagian dari rahmat Nya berupa siang, agar mereka dapat mencari karunia Allah dan bertebaran untuk mencari rizki dan penghidupan di bawah cahayaNya, dan berupa malam agar mereka merasakan ketenagan dan kedamaian, agar jasad dan jiwa mereka beristirahat dari kelelahan beraktivitas di siang hari.

Ini semua bagian dari karunia dan rahmatNya kepada hamba-hambaNYa (manusia). Apakah ada seseorang yang mampu melakukan hal itu? Kalau saja “Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai Hari Kiamat, sipakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu?

Maka apakah kamu tidak mendengar” nasihat-nasihat Allah dan ayat-ayatNya dengan penuh penghayatan, menerima dan patuh? Dan jika “Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai Hari KIamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan” sisi-sisi yang bisa diambil pelajarannya dan letak-letak berbagai bukti. sehingga mata hati kalian menjadi terang dan kalian dapat menelusuri jalan yang lurus?

Dan berkenaan dengan malam Dia mengatakan, “Maka apakah kamu tidak mendengar?” sedangkan tentang siang Dia mengatakan, “Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Karena kekuatan mendengar di malam hari itu lebih kuat daripada kekuatan melihat, dan sebaliknya pada siang hari. Di dalam ayat-ayat di atas terkandung peringatan bahwa seorang hamba hendaklah merenungkan karunia dan nikmat-nikmat Allah kepadanya dan berupaya mengenalnya dan menganalogikannya dengan kondisi ketidakberdayaannya.

Sebab apabila dia membandingkan antara kondisi keberadaan nikmat tersebut dengan kondisi ketiadaannya, maka akalnya akan menyadari letak kebaikan Allah. Berbeda halnya dengan orang yang sudah terbiasa dengan berbagai kebiasaan, dan dia melihat bahwa yang menjadi kebiasaan ini adalah perkara yang akan terus berlanjut, sedangkan mata hatinya buta, tidak bisa memuji Allah atas nikmatNya dan tidak bisa merasakan betapa sangat butuhnya dia kepada nikmat-nikmat tersebut setiap saat, maka hal yang seperti ini tidak akan menimbulkan pikiran (kesadaran) untuk bersyukur dan tidak pula mengingat (Allah).

Sumber: https://tafsirweb.com/7123-surat-al-qashash-ayat-73.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

73. Dan di antara rahmat Allah SWT kepada manusia yaitu menjadikan malam dan siang bergantian supaya kalian bisa berlindung dan beristirahat dari lelah di malam hari dan mencari rejeki dari keutamaan Allah dengan berbagai usaha di siang hari serta supaya kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.

Sumber: https://tafsirweb.com/7123-surat-al-qashash-ayat-73.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 71-73 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan karuniaNya kepada hamba-hambaNya melalui apa yang Dia tundukkan untuk mereka, berupa malam dan siang hari yang tidak ada kelayakan hidup bagi mereka tanpa keduanya. Dan Allah menjelaskan seandainya Dia menjadikan bagi mereka seluruh waktunya malam hari sampai hari kiamat, karena hal itu akan membahayakan mereka, serta membuat mereka merasa jenuh terhadap malam hari. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu?) yaitu dengan itu kalian dapat melihat dan tidak merasa takut (Maka apakah kamu tidak mendengar?) Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa seandainya Dia menjadikan siang hari selama-lamanya sampai hari kiamat, maka hal itu akan membahayakan mereka, dan tubuh mereka akan kelelahan serta merasa bosan karena banyak bergerak dan menjalani kesibukan.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya?) yaitu kalian beristirahat dari gerakan dan kesibukan kalian ("Maka apakah kalian tidak memperhatikan?" (72) Dan karena rahmatNya) kepada kalian (Dia menjadikan untukmu malam dan siang) yaitu Dia menciptakan ini dan itu (supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya) yaitu di siang hari melakukan perjalanan, berpergian, dan melakukan gerakan serta kesibukan. Ini dinamakan Al-laf dan nasyr. Firman Allah: (dan agar kamu bersyukur kepada-Nya) yaitu bersyukur kepada Allah dengan berbagai macam ibadah di malam dan siang hari, dan barangsiapa yang meninggalkan hal itu di malam hari, maka dia dapat mengqadhanya di siang hari, atau jika dia meninggalkannya di siang hari, maka dapat mengqadhanya di malam hari.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur (62)) (Surah Al-Furqan) Ayat-ayat tentang ini cukup banyak

Sumber: https://tafsirweb.com/7123-surat-al-qashash-ayat-73.html

Informasi Tambahan

Juz

20

Halaman

394

Ruku

340

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved