القصص (Al-Qasas)
Surat ke-28, Ayat ke-79
فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗقَالَ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ قَارُوْنُۙ اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ
Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Maka Qarun keluar menemui kaumnya dalam perhiasan kemegahannya, guna memamerkan kebesaran dan limpahan kekayaannya. Dan ketika orang-orang yang menghendaki kemewahan kehidupan dunia menyaksikannya, mereka berkata, “Semoga saja kita mempunyai apa yang diberikan kepada Qarun berupa kekayaan dan kemewahan serta kedudukan tinggi. Sesungguhnya Qarun benar-benar memiliki bagian besar dari kenikmatan dunia.
Sumber: https://tafsirweb.com/7129-surat-al-qashash-ayat-79.html
📚 Tafsir as-Sa'di
79. Qarun pun terus dalam sikap pembangkangan, kocongkakan, dan tidak mau menerima nasihat kaumnya karena bangga diri dan sombong, dia telah bangga diri dan terpedaya dengan harta yang dikaruniakan kepadanya, “maka keluarlah dia,” pada suatu hari, “dalam kemegahannya,” maksudnya, dalam keadaan yang paling megah dari harta kekayaannya. Ia memang memiliki harta yang luar biasa; ia pun sudah bersiap-siap dan berdandan dengan dandanan mewah yang dapat dilakukannya.
Kemegahan itu biasanya, pada orang semisal dia adalah sangat luar biasa. Kemegahan yang mengumpulkan (seluruh) perhiasan dunia, keindahan, kemegahan dan kebanggaannya, sehingga mata terbelalak melihatnya, dandanannya menakjubkan hati, dan perhiasannya mencengangkan jiwa, sehingga manusia yang memandangnya terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing berbicara sesuai dengan kemauan dan harapan yang dimilikinya, lalu “berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia.” Maksudnya, orang-orang yang keinginannya terpaku padanya, dan dunia menjadi akhir dambaannya, mereka tidak memiliki impian kepada selainnya, “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti sesuatu yang telah diberikan kepada Qarun,” yaitu harta kekayaan dunia, kenikmatan dan kemewahannya, “sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.” Mereka membenarkan bahwa Qarun adalah orang yang mendapat keberuntungan yang sangat besar, kalau saja keadaan seperti itu menjadi harapan mereka, sementara di balik kehidupan dunia ini tidak ada kehidupan yang lain.
Sungguh dia telah dikarunia puncak kesenangan dari kesenangan dunia; dia mampu melakukan semua apa yang ia mau dengan harta kekayaan itu. Inilah keberuntungan yang sangat besar menurut keinginan mereka! Sungguh impian yang telah menjadikan hal seperti itu sebagai puncak harapan dan angan-angannya adalah benar-benar impian yang paling hina, paling rendah dan paling tidak bernilai.
Ia sama sekali tidak memiliki sedikit keinginan untuk naik kepada harapan-harapan yang tinggi dan dambaan-dambaan yang bernilai mulia.
Sumber: https://tafsirweb.com/7129-surat-al-qashash-ayat-79.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
79. Maka pada suatu hari, keluarlah Qarun kepada kaumnya dengan melakukan konvoi megah dan khusus dengan penuh hiasan harta, baju emas dan sutra, kuda-kuda, dan para pengawal. Dan ketika melihatnya, para penduduk dunia yang tertipu oleh perhiasannya berkata: “Andai saja kami memiliki harta benda seperti yang diberikan kepada Qarun berupa kekayaan dan kehormatan.
Sesungguhnya Qarun itu pemilik nasib yang sangat beruntung di dunia”
Sumber: https://tafsirweb.com/7129-surat-al-qashash-ayat-79.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 79-80 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan bahwa Qarun pada suatu hari keluar memamerkan dirinya kepada kaumnya dengan perhiasannya yang agung, riasan yang mencolok berupa iringan kendaraan, pakaian serta para pelayan dan pembantunya. Ketika orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia dan condong kepada perhiasan dan kemewahannya melihatnya, maka mereka berharap seandainya mereka mendapatkan sebagaimana yang diberikan kepadanya. Mereka berkata: (Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar) yaitu mempunyai keberuntungan dunia yang melimpah.
Ketika orang-orang yang bermanfaat ilmunya mendengar ucapan mereka, maka mereka menjawabnya: (Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh) yaitu, balasan Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan shalih di akhirat lebih baik daripada apa yang kalian lihat. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shahih,”Allah Swt. berfirman,"Aku telah menyediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbesit dalam hati seorang manusiapun” lalu bacalah jika kalian menghendaki": (Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (17)) (Surah As-Sajdah: 17) Firman Allah: (dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar) As-Suddi berkata bahwa tidak ada seorangpun yang memperoleh surga kecuali orang-orang yang sabar; seakan-akan kalimat ini menyempurnakan perkataan orang-orang yang diberi ilmu Ibnu Jarir berkata bahwa kalimat itu tidak dikatakan kecuali hanyalah oleh orang-orang sabar dari cinta dunia, yang hanya berharap kepada akhirat.
Seakan-akan kalimat ini terpisah dari ucapan orang-orang itu, dan menjadikannya sebagai Kalam Allah serta pemberitahuan dariNya tentang hal itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/7129-surat-al-qashash-ayat-79.html
Informasi Tambahan
Juz
20
Halaman
395
Ruku
341