العنكبوت (Al-'Ankabut)
Surat ke-29, Ayat ke-4
اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!
📚 Tafsir Al-Muyassar
Bahkan apakah orang-orang yang berbuat maksiat-maksiat seperti perbuatan syirik dan perbuatan maksiat lainnya mengira bahwa mereka akan dapat melemahkan Kami, sehingga mereka lolos dengan diri mereka dari Kami, dan Kami tidak kuasa atas mereka? Alangkah buruk penilaian mereka yang mereka tetapkan itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/7230-surat-al-ankabut-ayat-4.html
📚 Tafsir as-Sa'di
4. Maksudnya, apakah orang-orang yang kemauan dan perhatiannya untuk melakukan dosa-dosa dan mengerjakan tindakan criminal akan mengira bahwa amal perbuatan mereka akan diabaikan begitu saja, dan bahwa Allah akan melupakan mereka atau mereka akan mampu melewatiNya? Lalu karena itu mereka berani melakukannya dan mudah bagi mereka untuk melakukannya? “Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.” Maksudnya, sungguh sangat buruk sekali keputusan mereka.
Karena yang demikian itu adalah keputusan yang sangat zhalim, karena bermakna mengingkari kekuasaan Allah dan hikmahNya, dan (mengandung arti) bahwa mereka mempunyai kekuasaan yang dapat digunakan untuk melindungi diri mereka dari siksaan Allah, padahal mereka adalah makhluk yang paling lemah dan paling tidak berdaya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7230-surat-al-ankabut-ayat-4.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
4. Ataukah orang-orang yang berbuat buruk yaitu orang-orang yang berbuat maksiat dan kafir itu beranggapan bahwa mereka bisa luput dari Kami dan merintangi Kami, atau melarikan diri dari hukuman Kami, sehingga (Kami) tidak mungkin untuk menghukum mereka? Jika mereka beranggapan seperti itu, maka sungguh itu adalah seburuk-buruk ketentuan yang mereka tetapkan
Sumber: https://tafsirweb.com/7230-surat-al-ankabut-ayat-4.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-4 Adapun terkait pembahasan huruf-huruf hijaiyah itu telah dijelaskan pada permulaan surah Al-Baqarah. Firman Allah SWT: (Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji lagi? (2)) Istifham inkari. Maknanya adalah bahwa Allah SWT pasti menguji hamba-hambaNya yang beriman sesuai dengan keimanan mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih:”Manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian orang yang terkemuka lalu orang terkemuka.
Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya; jika agamanya kuat, maka ujiannya ditambah” Ayat ini sebagaimana firmanNya: (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar (142)) (Surah Ali Imran) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (3)) yaitu orang-orang yang benar dalam pengakuan keimanannya, yaitu orang yang berdusta dalam pengakuan keimanannya.
Allah SWT mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi, apa yang tidak akan terjadi, dan apakah akibatnya seandainya hal itu terjadi. Hai ini merupakan sesuatu yang telah disepakati di kalangan semua imam ahlussunnah wal jamaah. Hal ini juga dikatakan Ibnu Abbas dan lainnya tentang hal yang serupa dengan makna firmanNya: (melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata)) (Surah Al-Baqarah: 143) melainkan agar Kami melihat.
Demikian itu karena penglihatan berkaitan dengan hal yang ada, sedangkan mengetahui itu lebih luas daripada melihat, karena mencakup hal yang ada dan tidak ada. Firman Allah SWT: (Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu (4)) yaitu jangan sekali-kali orang-orang yang belum beriman mengira bahwa mereka luput dari cobaan dan ujian ini, karena sesungguhnya di belakang mereka terdapat siksaan dan pembalasan yang jauh lebih krsa dan lebih pedih daripada yang mereka alami ini.
Oleh karena itu Allah berfirman: (Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami) yaitu, selamat dari siksa Kami (Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu) yaitu amat buruk apa yang mereka duga itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/7230-surat-al-ankabut-ayat-4.html
Informasi Tambahan
Juz
20
Halaman
396
Ruku
342