العنكبوت (Al-'Ankabut)
Surat ke-29, Ayat ke-15
فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan (peristiwa) itu sebagai pelajaran bagi semua manusia.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Maka Kami menyelamatkan Nuh dan orang-orang yang mengikutinya dari orang-orang yang bersamanya di dalam perahu. Dan Kami menjadikan
Sumber: https://tafsirweb.com/7241-surat-al-ankabut-ayat-15.html
📚 Tafsir as-Sa'di
15. “Maka Kami menyelamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu,” yaitu mereka yang menumpang bersamanya; keluarga dan orang-orang yang beriman kepadanya “dan Kami jadikan peristiwa itu,” yakni: Bahtera dan kisah Nuh (sebagai) “pelajaran bagi semua umat manusia,” yang dapat mereka jadikan sebagai bahan pelajaran, yaitu bahwa orang yang mendustakan para rasul pasti kesudahannya adalah kebinasaan, dan bahwa orang-orang yang beriman, maka Allah akan memberikan kelegaan dari segala kesedihan dan jalan keluar dari segala kesempitan. Dan Allah juga menjadikan bahtera, yakni, yang sejenisnya sebagai tanda (pelajaran) bagi semua manusia, yang dapat mereka jadikan sebagai pelajaran berharga, sebagai rahmat dari Tuhan mereka yang telah menyediakan segala fasilitasnya dan menjadikan mudah urusannya bagi mereka, dan menjadikannya mampu mengangkut mereka dan mengangkut barang-barang mereka dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu pulau ke pulau yang lain.
Sumber: https://tafsirweb.com/7241-surat-al-ankabut-ayat-15.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
15. Dan Kami selamatkan Nuh dan orang yang ikut bersamanya menaiki perahu, yaitu anak-anak dan para pengikutnya yang mukmin. Jumlah mereka adalah 80 orang atau bahkan lebih sedikit.
Dan Kami jadikan perahu itu sebagai pelajaran dan nasehat bagi seluruh orang berilmu yang hidup setelah mereka
Sumber: https://tafsirweb.com/7241-surat-al-ankabut-ayat-15.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 14-15 Ini adalah penghiburan dari Allah SWT kepada hamba dan rasulNya, Muhammad SAW. Dia memberitahukan kepadanya tentang nabi Nuh, bahwa dia tinggal di kalangan kaumnya dalam masa yang sangat lama seraya menyeru mereka untuk menyembah hanya kepada Allah di malam dan siang hari, secara rahasia dan terang-terangan. Sekalipun demikian, tidak ada menambah mereka melainkan semakin menjauh dari kebenaran, berpaling darinya, dan mendustakannya, dan tidak ada yang beriman bersamanya melainkan hanya sedikit saja.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim) yaitu setelah masa yang sangat lama itu, penyampaian dan peringatannya tidak berhasil terhadap mereka. Maka kamu wahai Muhammad, janganlah menyesali orang-orang yang ingkar terhadapmu dari kalangan kaummu, janganlah bersedih hati atas sikap mereka, karena sesungguhnya Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan Dia jugalah yang menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Di tanganNyalah segala sesuatu, dan hanya kepadaNyalah segala urusan kembali. (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah), hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (Surah Yunus).
Dan ketahuilah bahwa Allah pasti akan memenangkanmu, menolongmu, menguatkanmu, dan menghinakan musuh-musuhmu serta mengalahkan mereka, dan menjadikan mereka berada di posisi paling bawah Firman Allah SWT: (Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu) yaitu orang-orang yang beriman kepada nabi Nuh. Penjelasan hal ini telah disebutkan secara rinci dalam surah Hud, dan penafsirannya yang sudah dijelaskan tidak perlu lagi untuk diulangi. Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia) yaitu, Kami menjadikan bahtera itu utuh, baik dalam bentuknya.
Sebagaimana yang dikatakan Qatadah, bahwa bahtera itu masih ada peninggalannya sampai permulaan masa Islam di Bukit Al-Judi, atau jenisnya yang dijadikan sebagai peringatan untuk manusia yang mengingatkan atas nikmat-nikmat Allah kepada makhlukNya bagaimana Dia menyelamatkan mereka dari banjir bandang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai (42) Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan (43) melainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu (44)) (Surah Yasin) Allah SWT berfirman di sini: (Maka kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia (15)) Ini merupakan bentuk tadrij dari suatu benda kepada jenisnya.
Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan) (Surah Al-Mulk: 5) yaitu Kami menjadikan jenisnya sebagai pelempar, karena sesungguhnya yang dijadikan pelempar itu bukan bintang-bintang yang menjadi penghias langit.
Ibnu Jarir berkata,”Seandainya dikatakan bahwa dhamir dalam firmanNya: (dan Kami jadikan bintang-bintang itu) merujuk kepada siksaan, maka maknannya tidak seperti yang dimaksudkan. Hanya Allah yang lebih Mengetahui
Sumber: https://tafsirweb.com/7241-surat-al-ankabut-ayat-15.html
Informasi Tambahan
Juz
20
Halaman
398
Ruku
343