العنكبوت (Al-'Ankabut)
Surat ke-29, Ayat ke-59
الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
(yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Sesungguhnya surga-surga yang telah disebutkan itu diperuntukkan bagi kaum Mukminin yang bersabar dalam beribadah kepada Allah dan memegang kuat terhadap ajaran agama mereka, dan kepada Allah-lah mereka bergantung dalam rizki-rizki dan jihad melawan musuh-musuh mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/7285-surat-al-ankabut-ayat-59.html
📚 Tafsir as-Sa'di
56-59. Allah berfirman, “hai hamba-hambaKu yang beriman,” kepadaKu dan membenarkan rasulKu, “sesungguhnya bumiKu luas, maka sembahlah Aku saja,” apabila kalian tidak bisa beribadah kepada Rabb kalian di suatu daerah, maka pindahlah darinya ke daerah yang lain di mana kalian bisa beribadah kepada Allah semata.
Sebab, tempat-tempat ibadah dan letak-letaknya luas, sementara Dzat yang disembah hanya satu, dan kematian pasti akan menimpa kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Rabb kalian. Lalu Dia akan memberikan balasan kepada orang yang menyempurnakan ibadahnya dan memadukan antara iman dana mal shalih, yaitu Dia akan menempatkannya pada bilik-bilik yang sangat tinggi dan tempat-tempat tinggal yang sangat indah lagi penuh dengan apa saja yang disukai oleh jiwa dan sedap dipandang mata, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Itulah senikmat-nikmat tempat tinggal di surga yang penuh kenikmatan dan pahala bagi orang-orang yang beramal di sisi Allah, “yaitu orang-orang yang bersabar,” dalam beribadah kepada Allah, “dan bertawakkal kepada Rabbnya.” Dalam hal itu.
Kesabaran mereka dalam beribadah kepada Allah menuntut sikap mencurahkan segenap kemampuan dan potensi, dan perang besar melawan setan yang selalu mengajak mereka merusak sebagian dari ibadah. Dan tawakkal mereka kepada Allah berkonsekuensi sangat bersandar kepada Allah dan berbaik sangka kepadaNya, bahwa Dia pasti akan merealisasikan dan menyempurnakan amal-amal kebajikan yang mereka tekadkan. Allah menuliskan nash tawakal, walaupun ia sudah masuk dalam makna sabar adalah karena tawakal selalu dibutuhkan dalam setiap mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan, dan ia tidak akan bisa terlaksana kecuali disertai tawakal.
Sumber: https://tafsirweb.com/7285-surat-al-ankabut-ayat-59.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
59. (Yaitu) orang-orang yang bersabar atas siksaan orang-orang musyrik dan berhijrah untuk menyebarkan agama serta hal lain berupa cobaan dan musibah. Mereka menyerahkan urusan kepada Tuhan mereka dan mengimaninya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7285-surat-al-ankabut-ayat-59.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 56-60 Ini adalah perintah dari Allah SWT kepada para hambaNya untuk berhijrah dari suatu negeri yang mereka tidak mampu menegakkan agama di dalamnya menuju ke bumi Allah yang luas di mana mereka dapat menegakkan agama dengan mengesakanNya dan menyembahNya, sebagaimana yang Dia perintahkan kepada mereka..Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumiKu luas, maka sembahlah Aku saja (56)) Oleh karena itu ketika orang-orang yang lemah di Makkah selalu tertindas dengan keberadaan mereka disana, maka mereka keluar darinya berhijrah ke negeri Habsyah untuk menyelamatkan agama mereka di sana. Lalu mereka mendapati negeri paling baik di sana Ashamah An-Najasyi, raja Habsyah melindungi dan menolong merek, dan menjadikan mereka orang-orang yang dilindungi di negerinya. Kemudian Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang ada berhijrah ke Madinah, yaitu kota yang dikenal dengan nama Yatsrib.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan (57)) yaitu di mana pun kalian berada, kematian pasti mendapati kalian. Maka jadilah orang-orang yang selalu taat kepada Allah, bagaimanapun Allah SWT memberi perintah kepada kalian. Hal itu lebih baik bagi kalian, karena kematian pasti terjadi dan tidak ada tempat untuk melarikan diri darinya.
Kemudian hanya kepada Allahlah tempat kembali. Maka barangsiapa yang selalu taat kepadaNya, maka Dia akan membalasnya dengan sebagik-baik balasan dan memberikan pahala dengan penuh. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya Kami akan tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya) yaitu, Kami benar-benar akan menempatkan mereka di tempat-tempat yang tinggi di dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai yang beragam jenisnya yaitu ada sungai air, sungai khamr, sungai madu dan sungai susu, mereka dapat membelokkan alirannya sesuai dengan apa yang mereka kehendaki (mereka kekal di dalamnya) yaitu mereka tinggal di dalamnya selamanya tanpa menginginkan pindah darinya (Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal) Alangkah menyenangkan ruangan-ruangan itu sebagai imbalan bagi amal-amal orang-orang mukmin (yaitu orang-orang yang bersabar) yaitu atas agama mereka.
Mereka berhijrah kepada Allah dan memisahkan diri dari para musuh, berpisah dengan keluarga dan kerabat karena Allah dan mengharapkan pahala yang ada di sisiNya serta percaya kepada apa yang Dia janjikan. Ibnu Abu Hatim berkata bahwa Abu Malik Al-Asy'ari bercerita bahwa Rasulullah SAW bercerita kepadanya bahwa sesungguhnya di dalam surga terdapat ruang-ruang yang bagian luarnya dapat terlihat dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya dapat terlihat dari bagian luarnya. Ruang-ruang itu disediakan Allah SWT bagi orang yang suka memberi makan, mengerjakan shalat, berpuasa, dan berdiri di malam hari, sedangkan manusia saat itu tidur. (dan bertawakal kepada Tuhannya) dalam semua keadaan, dalam urusan agama dan dunia mereka.
Kemudian Allah SWT memberitahukan kepada mereka bahwa rezeki itu tidak khusus kepada suatu negeri, bahkan rezekiNya menyeluruh untuk semua makhlukNya di mana pun mereka berada. Bahkan rezeki kaum Muhajirin di tempat hijrah mereka jauh lebih banyak, lebih luas, dan lebih baik. Karena sesungguhnya mereka tidak lama, mereka menjadi para penguasa negeri di berbagai kawasan dan negeri.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri) yaitu, tidak mampu mengumpulkannya, menghasilkannya, dan menyimpan sesuatupun untuk besok (Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu) yaitu Allahlah yang menetapkan rezekinya, sekalipun dia lemah dan Allah memudahkan rezekinya baginya. Maka Allah mengirimkan bagi setiap makhluk rezeki yang diperlukan sampai bibit-bibit yang ditanam di tanah dan burung-burung yang ada di udara serta ikan-ikan yang ada di air. Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Manfuz) (6)) (Surah Hud) Firman Allah: (Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) yaitu Maha Mendengar semua ucapan hamba-hambaNya, dan Maha Mengetahui semua gerakan dan diamnya mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/7285-surat-al-ankabut-ayat-59.html
Informasi Tambahan
Juz
21
Halaman
403
Ruku
347