Kembali ke Surat Ar-Rum

الرّوم (Ar-Rum)

Surat ke-30, Ayat ke-4

فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ

dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,

📚 Tafsir Al-Muyassar

2-5. Kerajaan Persia mengalahkan kerajaan Romawi di bagian negeri Syam yang terdekat kepada negeri Persia, namun orang-orang Romawi akan mengalahkan orang-orang Persia dalam beberapa waktu, tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari tiga tahun. Hanya milik Allah segala urusan sebelum kemenangan orang-orang Romawi dan sesudahnya.

Di hari orang-orang Romawi mengalahkan orang-orang Persia, orang-orang Mukmin berbahagia dengan kemenangan yang diberikan Allah kepada orang-orang Romawi atas orang-orang Persia. Allah memberikan kemenangan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mengalahkan siapa yang Dia Kehendaki. Dia Maha perkasa yang tidak dikalahkan dan Maha Penyayang kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya.

Hal ini benar-benar terjadi, di mana orang-orang Romawi mengalahkan orang-orang Persia setelah tujuh tahun dan kaum muslimin berbahagia karena itu, sebab orang-orang Romawi adalah Ahli Kitab sekalipun mereka telah menyelewengkannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/7368-surat-ar-rum-ayat-4.html

📚 Tafsir as-Sa'di

1-5. bangsa Persia dan bangsa romawi pada saat itu merupakan dua negara super power yang ada di muka bumi ini; dan selalu terjadi peperangan diantara dua bangsa ini sebagaimana biasa terjadi pada bangsa-bangsa yang selevel. Bangsa Persia adalah penyembah api, sedangkan bangsa romawi adalah ahli kitab yang berafilasi kepada Taurat dan injil, dan mereka lebih dekat kepada kaum muslimin daripada bangsa Persia. {orang-orang mukmin] sangat senang kalau bangsa romawi menang dan dapat mengalahkan bangsa Persia berada dalam kesyirikan, maka mereka senang kalau bangsa Persia menang atas bangsa romawi. Lalu ternyata bangsa Persia dapat menang atas bangsa romawi, dan mereka dapat mengalahkan bangsa romawi, namun tidak sampai menguasai kerajaan mereka, bahkan sedikitpun dari daerah kekuasaan romawi.

Maka kaum musyrikin Arab pun sangat bergembira dengannya, sedangkan kaum Muslimin bersedih. Maka dari itu Allah mengabarkan kepada mereka dan menjanjikkan bahkan bangsa romawi akan mengalahkan bangsa Persia. “dalam beberapa tahun lagi,” Sembilan atau delapan tahun lagi, atau semisal hal itu, tidak lebih dari sepuluh tahun lagi dan tidak pula kurang dari tiga tahun; dan sesungguhnya kemenangan bangsa Persia terhadap bangsa romawi, lalu kemenangan bangsa romawi terhadap bangsa Persia semuanya terjadi atas kehendak dan kekuasaanNya. Dari itu Allah berfirman, ”milik Allah-lah urusan sebelum dan sesudahnya,” jadi kemenangan dan pertolongan itu tidak hanya sekedar disebabkan terwujudnya sebab kausalitas (fasilitas dan perlengkapan), melainkan pasti diiringi oleh qadha dan qadar. “dan di hari,” maksudnya, pada hari bangsa romawi dapat memenangkan bangsa Persia dan mengalahkan mereka, “bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah.

Dia menolong siapa yang dikehendakiNya,” maksudnya, mereka bergembira dengan kemenangan bangsa romawi atas bangsa Persia, sekalipun semuanya adalah orang-orang kafir, akan tetapi sebagian keburukan (suatu kaum) itu lebih ringan daripada (keburukan dari kaum) yang lain. Dan pada saat itu pula kaum musyrikin berduka cita. “dan Dia-lah Yang Mahaperkasa,” yang memilki keperkasaan yang dengannya Dia menaklukkan seluruh makhluk; Dia memberikan kekuasaan dari siapa yang Dia kehendaki, Dia memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki dan menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki. “lagi Mahapenyayang,” terhadap hamba-hambaNYa yang beriman, yang mana Dia menyediakan segala sebab kausalitas yang dapat membuat mereka bahagia, dan menolong mereka yang sama sekali di luar perhitungan.

Sumber: https://tafsirweb.com/7368-surat-ar-rum-ayat-4.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

4. Dalam jangka waktu antara 3 sampai 9 tahun. Hanya kepada Allahlah perkara itu dikembalikan (yang berkuasa dan menentukan hukum) sebelum dan sesudah kekalahan Romawi.

Pada hari saat Romawi menang atas Persia, orang-orang mukmin menang karena itu adalah kemenangan ahli kitab atas orang-orang mukmin

Sumber: https://tafsirweb.com/7368-surat-ar-rum-ayat-4.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-7 Ayat-ayat ini diturunkan ketika Sabur, Raja Persia mengalahkan negeri-negeri Syam dan bagian lainnya dari negeri di wilayah Jazirah Arab dan wilayah yang termasuk kerajaan Romawi, sehingga Heraklius, Kaisar Romawi terpaksa mundur dan berlindung ke Konstantinopel. Dia dikepung oleh Raja Sabur di sana dalam waktu yang cukup lama, kemudian wilayah tersebut kembali kepada Heraklius Firman Allah: (Alif Lam Mim (1) Telah dikalahkan bangsa Romawi (2)) Telah disebutkan pembahasan tentang huruf-huruf hijaiyah yang mengawali surah-surah Al-Qur'an dalam surah Al-Baqarah. Adapun Romawi, mereka itu berasal dari keturunan Al-’Isha bin Ishaq bin Ibrahim.

Mereka adalah anak-anak dari paman Bani Israil. Mereka menyembah bintang-bintang yang beredar yang jumlahnya tujuh. Mereka shalat menghadap ke arah utara.

Mereka adalah orang-orang yang membangun kota Damaskus dan membangun kuil-kuilnya, yang di dalamnya terdapat mihrab-mihrab yang menghadap ke arah utara. Orang-orang Romawi pada mulanya memeluk agama mereka sampai masa nabi Isa diutus. Kemudian kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia terjadi setelah beberapa tahun, yaitu sembilan tahun.

Kata "beberapa tahun" menurut bahasa Arab maknannya menunjukkan antara tiga sampai sembilan Firman Allah SWT: (Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)) yaitu, sebelum dan setelah hal itu. Dimabnikan dengan huruf dhammah karena mudhafnya diputus, yaitu firmanNya (Qablu) dari idhafah. (Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman (4) karena pertolongan Allah) yaitu orang-orang Romawi pasukan kaisar negeri Syam atas pasukan Persia pendukung Kisra yang Majusi. Kemenangan pasukan Romawi atas pasukan Persia terjadi saat terjadinya perang Badar, menurut pendapat sebagian besar ulama, seperti Ibnu Abbas, Ats-Tsauri, As-Suddi, dan lainnya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Sa'id, dia berkata,”Ketika Perang Badar terjadi, bangsa Romawi menang atas bangsa Persia. Maka kaum mukmin bergembira dengan hal itu, dan Allah menurunkan firmanNya: (Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman (4) karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya.

Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (5)) Ulama lainnya berkata bahwa kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia terjadi di tahun perjanjian Hudaibiyah. Pendapat ini dikatakan oleh Ikrimah, Az-Zuhri, Qatadah dan lainnya. Ketika bangsa Romawi menang atas bangsa Persia, orang-orang mukmin gembira dengan hal itu, karena bangsa Romawi secara garis besar adalah Ahli kitab, dan mereka lebih dekat dengan orang-orang mukmin dibandingkan orang-orang Majusi, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu mendapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguh­nya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani” Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri (82) Dan apabila mereka mendengarkan apa (Alquran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, "Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Alquran dan kenabian Muhammad) (83)) (Surah Al-Maidah)) Dan di sini Allah SWT berfirman: (Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman (4) karena pertolongan Allah.

Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (5)) Firman Allah SWT: (Dialah Yang Maha Perkasa) yaitu dalam pertolongan dan pembalasanNya terhadap musuh-musuhNya (lagi Maha Penyayang) terhadap hamba-hambaNya yang beriman. Firman Allah SWT: ((sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah.

Allah tidak akan menyalahi janji-Nya) yaitu yang Kami beritahukan kepadamu ini, wahai Muhammad, bahwa aku akan menolong bangsa Romawi atas bangsa Persia merupakan janji dari Allah yang sebenar-benarnya dan berita yang benar yang tidak akan diingkari dan dan pasti kejadiannya. Karena Allah pasti melaksanakan sunnatullah berupa menolong golongan yang lebih dekat kepada kebenaran di antara kedua golongan yang berperang itu, dan menjadikan akibat yang baik bagi golongan itu (tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui) yaitu tentang hukum Allah, bahwa semua perbuatanNya yang telah diputuskan dan berlaku itu sesuai dengan norma keadilan Firman Allah SWT: (Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedangkan mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai (7)) yaitu, kebanyakan manusia tidak memiliki ilmu melainkan hanya tentang dunia, usahanya, urusannya, dan semua hal tentang itu. Mereka benar-benar cerdik dan pandai dalam meraih dan menciptakan pekerjaan.

Dan mereka lalai terhadap apa yang bermanfaat bagi mereka di akhirat, seakan-akan seseorang dari mereka lalai, tidak punya pikiran tentang hal itu. Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai (7)) yaitu orang-orang kafir itu hanya mengetahui cara meramaikan dunia, dan tentang urusan agama mereka bodoh

Sumber: https://tafsirweb.com/7368-surat-ar-rum-ayat-4.html

Informasi Tambahan

Juz

21

Halaman

404

Ruku

349

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved