Kembali ke Surat Ar-Rum

الرّوم (Ar-Rum)

Surat ke-30, Ayat ke-41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Telah terlihat kerusakan di daratan dan di lautan seperti kekeringan, minimnya hujan, banyaknya penyakit dan wabah, yang semua itu disebabkan kemaksiatan-kemaksiaan yang dilakukan oleh manusia, agar mereka mendapatkan hukuman dari sebagian perbuatan mereka di dunia, supaya mereka bertaubat kepada Allah dan kembali kepadaNya dengan meninggalkan kemaksiatan, selanjutnya keadaan mereka akan membaik dan urusan mereka menjadi lurus.

Sumber: https://tafsirweb.com/7405-surat-ar-rum-ayat-41.html

📚 Tafsir as-Sa'di

41. maksudnya, menjadi jelas “kerusakan di darat dan laut,” yaitu, rusaknya kehidupan mereka, berkurang dan terjadinya berbagai wabah penyakit padanya, dan juga pada diri mereka, berupa penyakit, wabah dan lain-lain. Itu semua disebabkan apa yang telah dilakukan oleh tangan mereka berupa pekerjaan-pekerjaan yang rusak dan merusak. Yang disebutkan ini “supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka,” maksudnya, agar mereka tahu bahwasannya Allah memberikan balasan atas amal perbuatan.

Jadi, Allah menyegerakan contoh (terlebih dahulu) dari balasan amal perbuatan mereka di dunia, “agar mereka kembali,” dari perbuatan mereka yang telah menimbulkan kerusakan bagi mereka sendiri, sehingga keadaan mereka menjadi baik, urusan mereka menjadi bersinar. Maka Mahasuci tuhan yang telah memberikan nikmat dan cobaanNya dan memberikan karunia dengan hukumNya. Sebab, jika tidak maka kalau dia merasakan kepada mereka seluruh balasan (amal) yang mereka lakukan, tentu DIa akan menyisakan satu binatang melata (pun) manusia di muka bumi

Sumber: https://tafsirweb.com/7405-surat-ar-rum-ayat-41.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

41. Telah tampak kerusakan di berbagai hal seperti kegersangan, kekeringan, kebakaran, banjir, penyakit, kegelisahan dan ditawan oleh musuh akibat kemaksiatan dan dosa manusia. Supaya Allah membuat mereka merasakan balasan dari sebagian perbuatan mereka di dunia sebelum dihukum di akhirat dan supaya mereka bisa kembali dari kemaksiatan mereka dan bertaubat atas dosa-dosa (mereka).

Sumber: https://tafsirweb.com/7405-surat-ar-rum-ayat-41.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 41-42 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ikrimah bahwa yang dimaksud “Al-bahr” adalah negeri-negeri dan kota-kota yang terletak di pinggir sungai. Ulama’ lainnya berkata bahwa yang dimaksud dengan “Al-barru” adalah daratan yang sudah diketahui dan “Al-Bahr” adalah lautan yang sudah diketahui. Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Telah tampak kerusakan di darat dan di laut) dia berkata bahwa yang dimaksud dengan rusaknya daratan adalah terbunuhnya anak cucu nabi Adam, dan yang dimaksud dengan rusaknya lautan adalah banyaknya bahtera yang dirampok.

Makna firman Allah SWT: (Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia) yaitu dengan berkurangnya hasil tanaman dan buah-buahan karena perbuatan maksiat. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits shahih,”Apabila seorang yang durhaka mati, maka merasa gembiralah semua hamba, negeri, pepohonan, dan hewan-hewan dengan hal itu" Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam bahwa yang dimaksud dengan kerusakan di sini adalah kemusyrikan, tetapi pendapat ini perlu dilihat lagi. Firman Allah SWT: (supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka) yaitu, agar Allah menguji mereka dengan berkurangnya harta, jiwa, hasil buah-buahan sebagai suatu kehendak dan balasan dari Allah bagi perbuatan mereka (agar mereka kembali (ke jalan yang benar)) yaitu dari perbuatan-perbuatan maksiat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)) (Surah Al-A'raf: 168) Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah,"Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu) yaitu sebelum kalian (Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”) yaitu maka lihatlah apa yang telah menimpa mereka karena mendustakan para rasul dan mengingkari nikmat.

Sumber: https://tafsirweb.com/7405-surat-ar-rum-ayat-41.html

Informasi Tambahan

Juz

21

Halaman

408

Ruku

353

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved