Kembali ke Surat Luqman

لقمٰن (Luqman)

Surat ke-31, Ayat ke-13

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Ingatlah (wahai Rasul) nasihat Luqman kepada putranya saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan sesuatu dengan Allah, karena dengan itu kamu menzhalimi dirimu, sesungguhnya syirik benar-benar perbuatan dosa yang paling besar dan paling buruk.”

Sumber: https://tafsirweb.com/7497-surat-luqman-ayat-13.html

📚 Tafsir as-Sa'di

13. “dan ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya,” atau dia mengatakan perkataan kepadanya yang dengannya dia menasihatinya. Nasihat adalah perintah dan larangan yang disertai dengan targib dan tarhib. Dia memerintahkan kepadanya untuk ikhlas (bertauhid) dan melarangnya berbuat syirik, dan dia menyebutkan sebabbya seraya berkata,”sesungguhnya mempersekutukan adalah benar-benar kezhaliman yang besar,” sisi keberadaan syirik sebagai kezhaliman yang sangat besar adalah karena sesungguhnya tidak ada yang lebih keji dan lebih buruk daripada orang yang menyamakan makhluk yang tercipta dari tanah dengan (Allah) pemilik segala perkara, menyamakan manusia ynag lemah lagi fakier dari segala sisinya dengan Rabb Yang Mahasempurna lagi Mahakaya dari segala sisiNYa, dan menyamakan orang yang tidak bisa memberikan karunia sebesar biji sawi pun dengan tuhan yang tidak ada suatu nikmat yang ada pada manusia dalam urusan, agama, dunia, akhirat, hati dan jasad melainkan pasti berasal dariNya, dan tidak dapat menghilangkan keburukan kecuali Dia.

Apakah ada sesuatu yang lebih besar dari pada ini? Dan apakah ada orang tang lebih besar kezhalimannya daripada orang yang diciptakan Allah suapaya beribadah kepadaNya dan mengesankanNYa, lalu ia pergi dengan jiwanya yang mulia itu, kemudian menempatkannya pada martabat yang paling rendah dan menjadikannya sebagai penyembah sesuatu yang sama sekali menandingi apa-apa. Oleh karena itu, dia benar-benar telah menzhalimi dirinya dengan kezhaliman yang sangat besar.

Sumber: https://tafsirweb.com/7497-surat-luqman-ayat-13.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

13. Wahai Nabi, ingatlah ketika Luqman menasehati puteranya: “Wahai puteraku, jangan sekali-kali kamu menyekutukan Allah dengan apapun itu, sesungguhnya perbuatan syirik adalah kedzaliman yang besar. Dzalim adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.

Adapun syirik adalah menyamakan Dzat Tuhan Pencipta yang Maha Memberi kenikmatan dengan makhluk yang tidak mampu memberi kenikmatan, bahkan tidak bisa berbuat apa-apa.

Sumber: https://tafsirweb.com/7497-surat-luqman-ayat-13.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 13-15 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nasehat Luqman kepada anaknya. Allah SWT menyebutnya dengan sebaik-baik penyebutan dan telah memberinya hikmah, yaitu ketika memberikan nasehat kepada anaknya yang paling disayangi dan dicintai. Sungguh itu merupakan hak yang sebenarnya untuk memberikan yang terbaik yang dia ketahui kepadanya.

Oleh karena itu, pertama-tama dia menasehati anaknya untuk menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun. Kemudian dia berkata seraya memperingatkan (sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar), yaitu kezaliman yang paling besar. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata:”Ketika turun ayat (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik) [Surah Al-An'am: 82], hal itu membuat kesusahan para sahabat Rasulullah SAW dan mereka bertanya,”Siapakah di antara kita yang tidak mencampuradukkan keimanan dengan kezaliman?” Maka Rasulullah SAW bersabda,”Ini bukan tentang itu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman: ("Wahai anakku!

Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.") Kemudian beliau mengaitkan nasehatnya kepada anaknya dengan menyembah hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tua. sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak) [Surah Al-Isra: 23].

Seringkali Allah SWT mengaitkan antara kedua hal itu dalam Al-Quran, dan di sini Allah berfirman: (Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.

Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah) Mujahid berkata yaitu kesulitan saat mengandung anak Qatadah berkata bahwa maknanya adalah,”Kepayahan demi kepayahan” Firman Allah: (dan menyapihnya dalam usia dua tahun) yaitu mengasuh dan menyusuinya setelah melahirkannya selama dua tahun, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna) [Surah Al-Baqarah: 233).

Sesungguhnya Allah hanya menyebut pengasuhan, jerih payah, dan kesulitan ibu dalam mengurus anaknya malam dan siang hari agar anak mengingat kebaikannya yang telah diberikan kepadanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil") (Surah Al-Isra’: 24).

Oleh karena itu, Allah berfirman: (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu) yaitu: Sesungguhnya Aku akan memberikan balasan yang paling sempurna atas hal itu.

Firman Allah: (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya) yaitu: Jika keduanya sangat menginginkanmu untuk mengikuti agama mereka, maka janganlah menerimanya, dan janganlah hal itu menghalangimu untuk berbuat baik kepada keduanya di dunia, yaitu: berbuat baik kepada keduanya, (dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku) yaitu orang-orang mukmin (Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan)

Sumber: https://tafsirweb.com/7497-surat-luqman-ayat-13.html

Informasi Tambahan

Juz

21

Halaman

412

Ruku

356

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved