Kembali ke Surat As-Sajdah

السّجدة (As-Sajdah)

Surat ke-32, Ayat ke-16

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

📚 Tafsir Al-Muyassar

terangkatlah lambung orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut dari kasur tempat tidur mereka, mereka bertahajud kepada Tuhan mereka dalam shalat malam, berdoa kepada tuhan mereka dengan perasaan takut terhadap siksa dan berharap pahala, dan mereka berkenan berinfak dari sebagian harta yang Allah berikan kepada mereka, dalam ketaatan kepadaNya dan dijalanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/7568-surat-as-sajdah-ayat-16.html

📚 Tafsir as-Sa'di

16. “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya,” maksudnya, punggung mereka jauh dan tidak betah dari tempat tidurnya yang empuk, beralih kepada sesuatu yang lebih lezat darinya dan lebih mereka cintai, yaitu shalat di keheningan malam dan bermunajat kepada Allah. Maka dari itu Dia berfirman, “Sedang mereka berdoa kepada Rabbnya,” maksudnya, dalam mencari kebaikan agama dan dunia mereka, dan dalam menolak segala sesuatu yang bisa membahayakan keduanya, “dengan rasa takut dan harap.” Maksudnya, dengan memadukan antara dua sifat (rasa); takut akan azab Allah dan sangat mengharapkan pahalaNya, “dan dari sebagian apa yang Kami berikan kepada mereka,” yaitu rizki yang sedikit atau banyak, “mereka menafkahkan.” Di sini tidak disebutkan batasan nafkahnya dan tidak pula orang yang dinafkahi agar menunjukkan kepada makna umum (luas). Jadi masuk di dalamnya nafkah wajib, seperti zakat, membayar kaffarat, nafkah untuk istri dan kerabat dekat, dan nafkah yang dianjurkan dalam jalan-jalan kebaikan.

Nafkah dan ihsan dalam bentuk harta itu baik secara mutlak, sama saja apakah jatuh kepada orang fakir atau orang kaya, kepada kerabat dekat atau kerabat jauh. Akan tetapi pahalanya tentu berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kegunaannya. Inilah perbuatan (amal) mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/7568-surat-as-sajdah-ayat-16.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

16. Mereka menjaukan dan meninggalkan perut mereka dari tempat tidur, mereka senantiasa bermunajat kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut atas murka dan hukuman Allah, serta dengan mengarap-harap rahmat dan surga-Nya. Mereka membelanjakan sebagian rizki mereka pada yang diwajibkan kepada mereka, yaitu zakat.

Jiwa mereka adalah jiwa dermawan alam bersedekah. Ayat ini turun untuk kumpulan sahabat yang menjalankan shalat dari waktu maghrib hingga isya. Muadz berkata itu adalah qiyamul lail pada permulaan malam

Sumber: https://tafsirweb.com/7568-surat-as-sajdah-ayat-16.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 15-17 Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami) yaitu, tidak ada yang membenarkannya melainkan (orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud) yaitu mendengar dan menaatinya, melalui ucapan maupun perbuatan (dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri) yaitu dari mengikuti dan menaatinya, tidak sebagaimana yang dilakukan orang-orang bodoh dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang durhaka. Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina (Surah Ghafir: 60) kemudian Allah SWT berfirman: (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya) yaitu mereka selalu mengerjakan shalat sunnah malam hari, tidak tidur, dan tidak berbaring di tempat pembaringannya.

Mujahid dan Al-Hasan berkata tentang firmanNya: (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya) yaitu mengerjakan shalat sunnah malam hari Diriwayatkan dari Anas, Ikrimah, Muhammad bin Al-Munkadir, Abu Hazim, dan Qatadah, bahwa yang dimaksud adalah menunggu di antara dua shalat Isya’ Diriwayatkan dari Anas bahwa makna yang dimaksud adalah menunggu kedatangan waktu shalat Isya’. (sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap) yaitu takut kepada siksaanNya dan berharap kepada pahalaNya yang melimpah (dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka) Maka mereka menghimpunkan antara amal mendekatkan diri yang wajib dan yang sunah, dan orang yang paling terkemuka, paling depan dan paling dihormati di dunia dan akhirat adalah Rasulullah Saw Imam Ahmad berkata dari Mu'adz bin Jabal, dia berkata ketika aku sedang bersama Nabi SAW dalam suatu perjalanan, dan di suatu pagi hari aku berada di dekat Nabi SAW, dan kami berjalan dengannya, lalu aku bertanya,"Wahai Nabi Allah, ceritakanlah kepadaku tentang suatu amal yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka" Beliau menjawab:”Sungguh kamu menanyakan sesuatu yang agung, dan sesungguhnya hal itu mudah bagi orang yang dimudahkan Allah, yaitu hendaknya kamu menyembah Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, kamu mengerjakan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah” Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi, "Apakah kamu mau aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Yaitu puasa adalah benteng, sedekah itu dapat menghapuskan dosa, dan shalat seseorang di tengah malam" Kemudian beliau membacakan firmanNya: (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya) sampai dengan firmanNya: (sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan) Firman Allah SWT: (Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikannya untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedap­kan pandangan mata) yaiut maka tidak ada seorang pun yang mengetahui keagungan dari apa yang disembunyikan Allah SWT untuk mereka di surga berupa nikmat yang menetap dan kelezatan yang tidak pernah ditampakkan siapapun sesuatu yang serupa dengan itu, ketika mereka menyembunyikan amal perbuatan mereka seperti itu, maka Allah menyembunyikan pahala bagi mereka sebagai balasan yang sesuai, karena balasan itu sesuai dengan jenis amalnya Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW: “Allah SWT berfirman,"Aku telah menyediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih, yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbersit dalam hati seorang manusiapun” Abu Hurairah berkata,"Bacalah jika kalian mau: (Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata)

Sumber: https://tafsirweb.com/7568-surat-as-sajdah-ayat-16.html

Informasi Tambahan

Juz

21

Halaman

416

Ruku

359

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved