Kembali ke Surat Al-Ahzab

الاحزاب (Al-Ahzab)

Surat ke-33, Ayat ke-9

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَاۤءَتْكُمْ جُنُوْدٌ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا وَّجُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًاۚ

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Wahai orang-orang Mukmin seluruhnya, ingatlah nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada kalian di Madinah di hari-hari Perang Ahzab, (yaitu Perang Khandaq) ketika orang-orang musyrik di luar Madinah bersatu padu dengan orang-orang Yahudi ditambah dengan orang-orang munafik di dalam Madinah dan sekitarnya, lalu mereka mengepung kalian, maka Kami mengirimkan angin yang kencang kepada mereka yang menerbangkan tenda-tenda mereka dan melemparkan bejana-bejana mereka, dan Kami mengirimkan para malaikat dari langit yang tidak kalian lihat, maka ketakutan menyergap hati mereka. Allah Maha Melihat apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya dari semua itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/7621-surat-al-ahzab-ayat-9.html

📚 Tafsir as-Sa'di

9-11. Allah mengingatkan hamba-hambaNya yang beriman tentang nikmatNya kepada mereka dan mendorong mereka untuk mensyukurinya, yaitu ketika bala tentara negeri Makkah dan hijaz mendatangi mereka dari atas mereka, sedangkan bala tentara negeri Nejed dari arah bawah mereka; dan mereka pun bersepakat dan saling berjanji untuk menghabisi Rasul dan para sahabat. Dan ini terjadi dalam perang Khandaq, dan mereka didukung oleh beberapa kelompok kaum Yahudi yang berada di sekitar Madinah.

Mereka pun datang dengan tentara yang sangat besar dan pasukan sekutu. Rasulullah pun membuat parit mengelilingi Madinah. Maka pasukan sekutu mengepung Madinah dan nkeadaan pun makin menjadi sangat genting, hati terasa menyesak ke tenggorokan hingga prasangka buruk dari banyak orang (kaum Mukminin) telah mencapai puncaknya saat mereka melihat keadaan yang sangat menjepit dan berbagai kesengsaraan bertubi-tubi.

Pengepungan terhadap kota Madinah ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan keadaannya seperti yang dijelaskan oleh Allah, “dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (mu), dan hatimu naik menyesak samppai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka,” maksudnya, prasangka-prasangka buruk, yaitu bahwa Allah tidak akan menolong agamaNya dan tidak akan menyempurnakan kalimatNya, “di situlah orang-orang Mukmin dijuji,” dengan cobaan yang sangat berat, “dan digoncangkan dengan goncangan yang sangat,” dengan rasa takut, rasa gelisah dan kelaparan, agar iman mereka tampak dan keyakinan mereka bertambah. Maka benar-benar tampaklah, dengan segala puji bagi Allah, keimanan dan kuatnya keyakinan mereka yang membuat mereka mengungguli umat-umat terdahulu dan yang akan datang kemudian. Dan di saat kesempitan makin hebat dan kesengsaraan makin mencekik, maka iman mereka pun menjadi ainul yaqin.

"Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan". (Al-Ahzab:22).

Saat itulah kemunafikan kaum munafik menjadi jelas dan apa yang mereka sembunyikan selama ini menjadi nyata, Allah berfirman,

Sumber: https://tafsirweb.com/7621-surat-al-ahzab-ayat-9.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

9. Wahai orang-orang Mukmin, ingatlah kalian akan nikmat yang telah diberikan oleh Allah pada saat perang Khandaq pada tahun ke-5 hijriyah, ketika kalian didatangi pasukan Ahzab untuk menyerbu kota Madinah dari kaum Quraisy, Ghatafan dan kaum Yahudi, lalu Kami kirimkan kepada mereka angina topan, yang menumbangkan tenda-tenda mereka dan membalikkan periuk-periuk mereka, dan Kami kirimkan bala tentara yang tidak dapat mereka lihat yaitu Malaikat, dan pasak-pasak tercabut, dan ketakutan menyelimuti jiwa mereka. Dan Allah Maha Mengetahui, termasuk Mengetahui lubang Khandaq dan yang lainnya dengan penglihatan yang jelas.

Ayat yang diturunkan ketika perang Ahzab dibawah pimpinan Abu Sufyan, sedang orang-orang munafiq mengadu kepada Nabi, dan berkata: sesungguhnya rumah-rumah kami telanjang (terbuka) sebab diporak-prandakan angin kencang, mereka berkata: lari, lari

Sumber: https://tafsirweb.com/7621-surat-al-ahzab-ayat-9.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 9-10 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kenikmatan, karunia, dan kebaikanNya kepada para hambaNya yang beriman dalam mengusir dan mengalahkan musuh-musuh mereka yang telah bersekutu melawan mereka. Hal itu pada tahun perang Khandaq. Hal itu terjadi pada bulan Syawal tahun lima Hijriyah, menurut pendapat yang shahih dan terkenal.

Musa bin Uqbah dan lainnya berkata, perang ini terjadi pada tahun keempat Hijriyah. Firman Allah: (dan tentara yang kamu tidak dapat melihatnya) Mereka adalah para malaikat yang mengguncangkan mereka dan melemparkan ke dalam hati mereka ketakutan dan kengerian, sehingga setiap pemimpin kabilah berkata, "Wahai Bani Fulan, berkumpullah ke dekatku" lalu mereka berkumpul dan ia mengatakan,"Tolong, tolong" karena Allah SWT melemparkan ketakutan ke dalam hati mereka Firman Allah SWT: ((Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas) yaitu golongan yang bersekut itu (dan dari bawahmu). Telah disebutkan dari Hudzaifah bahwa mereka adalah Bani Quraizhah (dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan) karena rasa takut sangat dahsyat dan gentar (dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka) Ibnu Jarir berkata bahwa sebagian orang yang bersama Rasulullah SAW ada yang menyangka bahwa kekalahan orang-orang mukmin dan Allah akan melakukan hal itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/7621-surat-al-ahzab-ayat-9.html

Informasi Tambahan

Juz

21

Halaman

419

Ruku

362

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved