Kembali ke Surat Al-Ahzab

الاحزاب (Al-Ahzab)

Surat ke-33, Ayat ke-44

تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚوَاَعَدَّ لَهُمْ اَجْرًا كَرِيْمًا

Penghormatan mereka (orang-orang mukmin itu) ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam,” dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Salam penghormatan kepada orang-orang Mukmin dari Allah di surga pada saat mereka bertemu denganNya adalah salam dan jaminan keamanan bagi mereka dari azab Allah. Allah telah menyiapkan untuk mereka pahala yang baik, yaitu surga.

Sumber: https://tafsirweb.com/7656-surat-al-ahzab-ayat-44.html

📚 Tafsir as-Sa'di

44. Adapun rahmatNya kepada mereka di akhirat, maka sungguh rahmat yang lebih tinggi dan pahala yang lebih utama, yaitu meraih keridhaan Rabb mereka, penghormatan salam dariNya, mendengarkan FirmanNya yang sangat mulia, melihat WajahNya yang sangat indah dan memperoleh pahala yang sangat besar yang tidak diketahui hakikatnya keculai oleh orang yang Dia karuniai. Maka dari itu, Allah berfirman, “Salam penghormatan kepada mereka pada hari mereka menemuiNya ialah, ‘Salam’; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.”

Sumber: https://tafsirweb.com/7656-surat-al-ahzab-ayat-44.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

44. Penghormatan Allah untuk orang-orang mukmin pada hari perjumpaan di hari kahirat. Hari ketika orang-orang mukmin memasuki surga.

Penghormatan itu berupa keselamatan dari segala yang tidak menyenangkan yang disampaikan melalui lisan para malaikat. Allah telah menyiapkan untuk mereka pahala yang agung yaitu surga.

Sumber: https://tafsirweb.com/7656-surat-al-ahzab-ayat-44.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 41-44 Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya yang mukmin untuk banyak menyebut nama Tuhan mereka SWT yang telah memberikan nikmat kepada mereka berupa berbagai nikmat dan beragam anugerah. Karena dalam melaksanakan hal itu terdapat pahala yang melimpah bagi mereka dan tempat kembali yang indah Diriwayatkan dari Abu Darda’, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:,"Apakah kalian mau aku ceritakan tentang amal perbuatan terbaik dan tersuci kalian di sisi Tuhan kalian serta mengantarkan kalian kepada kedudukan tertinggi, dan lebih baik bagi kalian daripada menyedekahkan emas dan perak dan lebih baik bagi kalian daripada kalian berperang melawan musuh kalian, lalu kalian tebas leher mereka dan mereka menebas leher kalian?” Mereka bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah amalan itu?" Rasulullah SAW menjawab, "Mengingat Allah” Firman Allah SWT: (Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang) yaitu di waktu pagi dan petang, sebagaimana firmanNya SWT: (Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh (17) dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu zhuhur (18)) (Surah Ar-Rum) Firman Allah SWT: (Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu)) Ayat ini mendorong untuk banyak berdzikir. yaitu bahwa Allah SWT selalu mengingat kalian, maka ingatlah kepadaNya Sebagaimana firmanNya SWT: (sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui (151) Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (152)) (Surah Al-Baqarah) Nabi SAW bersabda: (Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang mengingatKu dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Dan barangsiapa yang mengingatKu dalam suatu kumpulan orang, maka Aku mengingatnya dalam suatu golongan yang lebih baik daripada itu” Shalawat dari Allah SWT adalah pujian Allah kepada hambaNya di kalangan para malaikat. Hal ini diriwayatkan Imam Bukhari, dari Abu Al-’Aliyah. Selain dia ada yang berkata bahwa shalawat dari Allah SWT adalah rahmatNya. Bisa dikatakan juga bahwa di antara kedua pendapat itu tidak ada pertentangan; hanya Allah yang lebih Mengetahui. Adapun shalawat dari malaikat maknannya adalah mendoakan kebaikan dan memohonkan ampunan bagi manusia, sebagaimana firmanNya SWT: ("(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalanMu dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala (7) Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.

Sesungguh­nya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (8) dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan) (Surah Ghafir: 7-9) Firman Allah SWT: (agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang)) yaitu karena rahmatNya dan pujianNya kepada kalian serta doa para malaikat kepada kalian, Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kebodohan dan kesesatan menuju cahaya petunjuk dan keyakinan (Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman) yaitu di dunia dan di akhirat.

Adapun di dunia Dia memberi mereka petunjuk menuju kebenaran padahal selain mereka tidak mengetahuinya. Dan Allah menerangi jalan mereka, sedangkan selain mereka tersesat dan menyimpang jauh darinya dari kalangan orang-orang selain mereka yang menyeru kepada kekafiran atau perbuatan bid'ah, serta para pengikut mereka dari kalangan orang-orang yang berlaku sewenang-wenang. Adapun rahmatNya kepada mereka di akhirat adalah Dia menyelamatkan mereka dari kengerian yang besar dan memerintahkan kepada para malaikatNya untuk menyambut mereka dengan menyampaikan kabar gembira bahwa mereka beruntung dengan mendapatkan surga dan diselamatkan dari neraka.

Hal ini tidak lain menunjukkan atas kecintaan dan belas kasihNya kepada mereka. Firman Allah: (Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah, "Salam") maksud yang jelas (hanya Allah yang lebih Mengetahui) adalah (salam penghormatan bagi mereka) yaitu dari Allah pada hari mereka bertemu denganNya adalah ("Salam") yaitu pada hari Allah mengucapkan salam kepada mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Kepada mereka dikatakan), "Salam," sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang (58)) (Surah Yasin) Qatadah menyangka bahwa bisa saja itu menggunakan dalil dengan firmanNya (Doa mereka di dalamnya ialah, "Mahasuci Engkau, ya Allah” dan salam penghormatan mereka ialah, "Salam.” Dan penutup doa mereka ialah, "Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam” (10)) (Surah Yunus) Firman Allah: (dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka) yaitu surga dan semua makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, istri-istri, kelezatan, dan pemandangan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, serta belum pernah terbesit di hati seorangpun di dalamnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/7656-surat-al-ahzab-ayat-44.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

424

Ruku

366

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved