Kembali ke Surat Al-Ahzab

الاحزاب (Al-Ahzab)

Surat ke-33, Ayat ke-59

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Wahai Nabi, katakan kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita kaum Mukminin agar mereka menjulurkan kain-kain mereka dari kepala dan wajah mereka untuk menutupi wajah mereka, kepala dan dada mereka. Hal itu lebih dekat kepada keterjagaan dan perlindungan sehingga mereka tidak beresiko diganggu atau dijahili. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang di mana Dia mengampuni apa yang telah berlalu dari kalian, Dia menyayangi kalian dengan apa yang Dia jelaskan, mana yang halal dan mana yang haram.

Sumber: https://tafsirweb.com/7671-surat-al-ahzab-ayat-59.html

📚 Tafsir as-Sa'di

59. Ayat ini disebut ayat hijab. Allah memerintahkan NabiNya untuk memerintah kaum wanita secara umum, dan dimulai dari istri-istrinya dan putri-putrinya, karena mereka lebih ditekankan (menjalankan perintah) daripada selain mereka, dank arena pemberi perintah untuk orang lain semestinya memulainya dari keluarganya sebllah memerintahkan NabiNya untuk memerintah kaum wanita secara umum, dan dimulai dari istri-istrinya dan putri-putrinya, karena mereka lebih ditekankan (menjalankan perintah) daripada selain mereka, dank arena pemberi perintah untuk orang lain semestinya memulainya dari keluarganya sebelum memerintah orang lain, sebagaimana Firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (At-Tahrim:6). “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Jilbab ini kain yang melapisi pakaian, berupa selimut, khimar (kerudung), kain sorban atau yang serupa dengannya.

Maksudnya, hendaklah mereka menutup wajahnya dan dadanya dengannya. Kemudian Allah menyebutkan hikmahnya, “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu.” Ini menunjukkan adanya gangguan apabila mereka kaum wanita beriman) tidak mengenakan jilbab, maka mereka akan mudah diduga bukan wanita-wanita suci (terhormat), sehingga mudah didatangi oleh orang yang hatinya sakit lalu mengganggu mereka, dan bisa saja mereka dilecehkan, dan mereka diduga sebagai perempuan-perempuan budah sahaya. Dan akibatnya orang-orang yang menginginkan keburukan meremehkan mereka.

Jadi, hijab itu memutus hasrat busuk orang-orang yang berhasrat buruk terhadap mereka. “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” di mana Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kalian yang telah lalu dan bebelas kasih kepada kalian dengan menjelaskan hukum-hukumNya kepada kalian dan menjelaskan sesuatu yang halal dan haram. Ini adalah menutup pintu dari arah mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/7671-surat-al-ahzab-ayat-59.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

59. Ayat tentang hijab/penutup ini, wahai Nabi katakanlah kepada para istri dan puterimmu, juga kepada para mukmin perempuan apabila mereka keluar dari rumah: Agar mereka melonggarkan dan menggeraikan sebagian pakaian mereka di atas mereka yang dapat menutupi seluruh badan mereka. Adapun jilbab adalah pakaian luar yang dapat menutupi seluruh badan.

Maksudnya adalah untuk menggeraikan sebagaian pakaian yang dapat menutupi wajah selain mata. Ini dimaksudkan sebagai ciri bahwa mereka adalah perempuan yang merdeka bukan sorang budak/sahaya. Sehingga mereka tidak akan diganggu oleh orang fasik.

Sesungguhnya Allah Maha mengampuni terhadap pendahulu mereka yang telah meninggalkan penutup badan, dan Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Abu Malik berkata: Dulu para mukmin perempuan keluar malam hari untuk memenuhi hajat mereka, kemudian orang-orang munafik mengganggu dan menyakiti mereka. Kemudian turunlah ayat ini.

Sumber: https://tafsirweb.com/7671-surat-al-ahzab-ayat-59.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 59-62 Allah SWT berfirman seraya memerintahkan Rasulallah SAW agar memerintahkan kepada para wanita yang beriman, khususnya istri-istri beliau dan anak-anak perempuan beliau karena kemuliaan mereka miliki agar mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka agar mereka berbeda dari para wanita Jahiliyah dan budak-budak wanita. Jilbab adalah kain yang dipakai di atas kerudung, menurut pendapat yang dikatakan Qatadah dan lainnya, dan hal itu menempati kedudukan kain sarung. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Allah memerintahkan kepada para wanita yang beriman ketika mereka keluar dari rumah mereka untuk suatu keperluan, maka hendaklah mereka menutupi wajah mereka dari kepala dengan kain jilbab dan menampakkan sebelah matanya saja.

Muhammad bin Sirin berkata bahwa dia bertanya kepada Ubaidah As-Salmani tentang firman Allah SWT: (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka) Maka dia menutupi wajah dan kepalanya, serta menampakkan mata kirinya. Diriwayatkan dari Ummu Salamah, dia berkata bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firmanNya: (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka) Maka para wanita Anshar keluar seakan-akan di atas kepala mereka ada burung gagaknya karena sikap mereka yang tenang, dan mereka memakai pakaian yang berwarna hitam. Firman Allah: (Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu) yaitu apabila mereka melakukan hal itu, maka mereka dapat dikenal sebagai wanita-wanita yang merdeka, bukan budak, dan bukan juga wanita yang berbuat susila.

Mujahid berkata bahwa maknanya adalah hendaklah mereka memakai jilbab agar mereka dikenal bahwa mereka adalah wanita-wanita merdeka, sehingga tidak ada seorang fasik pun yang mengganggu dan tidak diragukan. Firman Allah SWT: (Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu terhadap dosa-dosa yang telah dilakukan di masa Jahiliyah, dimana mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang menampakkan keimanannya, dan mereka menyimpan kekafirannya: (orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya) Ikrimah dan lainnya berkata bahwa mereka di sini adalah para pezina. (dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah) yaitu orang-orang yang berkata bahwa musuh datang menyerang dan akan terjadi perang, padahal itu dusta dan buat-buatan.

Jika mereka tidak mau berhenti dari melakukan perbuatan-perbuatan itu dan kembali kepada kehenaran (niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah Kami benar-benar menjadikanmu berkuasa atas mereka. (kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu) yaitu, di Madinah (melainkan dalam waktu yang sebentar (60) dalam keadaan terlaknat) keadaan mereka pada masa mereka tinggal di Madinah sebentar lagi karena dalam waktu yang dekat mereka akan diusir dan dijauhkan (Di mana saja mereka dijumpai) yaitu didapati (mereka ditangkap) karena kehinaan dan jumlah mereka yang sedikit (dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya) Kemudian Allah SWT berfirman: (Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu)) yaitu Ini adalah ketetapan Allah terhadap orang-orang munafik, apabila mereka bersikeras dengan kemunafikan dan kekafiran mereka serta tidak mau kembali dari apa yang mereka lakukan, bahwa orang-orang yang beriman akan menguasai dan mengalahkan mereka (dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah) yaitu ketetapan Allah dalam hal ini tidak dapat diganti dan diubah

Sumber: https://tafsirweb.com/7671-surat-al-ahzab-ayat-59.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

426

Ruku

368

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved