سبأ (Saba')
Surat ke-34, Ayat ke-50
قُلْ اِنْ ضَلَلْتُ فَاِنَّمَآ اَضِلُّ عَلٰى نَفْسِيْۚ وَاِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوْحِيْٓ اِلَيَّ رَبِّيْۗ اِنَّهٗ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
Katakanlah, “Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat untuk diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha-dekat.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Katakanlah, “Bila aku menyimpang dari kebenaran, maka aku sendiri yang memikul dosa dari kesesatanku, namun bila aku istiqamah di atasnya, maka hal itu dengan wahyu Allah yang Dia wahyukan kepadaku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mendengar apa yang aku katakan kepada kalian, Maha dekat kepada orang yang meminta dan berdoa kepadaNya.”
Sumber: https://tafsirweb.com/7808-surat-saba-ayat-50.html
📚 Tafsir as-Sa'di
50. Setelah kebenaran menjadi jelas melalui seruan yang diserukan oleh Rasul, yang mana sebelumnya orang-orang yang mendustakannya menuduhnya sesat, maka Allah memberitakan kepada mereka tentang yang haq, dan menjelaskannya kepada mereka dan menyingkap ketidakberdayaan mereka untuk menentangnya. Dan Allah memberitakan kepada mereka bahwa tuduhan sesat yang dialamatkan kepadanya sama sekali tidak membahayakan yang haq itu sedikit pun dan tidak pula bisa mencegah apa yang beliau bawa.
Dan sesungguhnya, kalau beliau sesat (ini tidak mungkin, ini merupakan sikap merendahkan diri dalam berdebat) , maka sesungguhnya kesesatannya hanya akan menimpa dirinya sendiri. Maksudnya, kesesatannya hanya terbatas menimpa dirinya, tidak berpengaruh kepada orang lain. “Dan jika aku mendapat petunjuk,” maka hal ini bukan dari diriku, bukan karena kemampuan atau kekuatanku. Sesungguhnya petunjukku adalah karena sesuatu “yang diwahyukan Rabbku kepadaku.” Dia-lah sumber hidayahku, sebagaimana Dia pulalah sumber hidayah bagi selainku.
Sesungguhnya Rabbku Maha Mendengar semua perkataan dan semua suara. Dia Mahadekat dari orang yang berdoa kepadaNya, memohon dan beribadah kepadaNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7808-surat-saba-ayat-50.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
50. Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang musyrik: “Jika aku tersesat dari kebenaran dan hidayah karena meninggalkan peribadatan leluhurku maka sesungguhnya dosa kesesatanku itu untuk diriku. Sesungguhnya aku mendapat petunjuk menuju kebenaran dengan Al-Qur’an yang diwahyukan Tuhanku kepadaku.
Sesungguhnya Allah SWT Maha Mendengar ucapan hamba-hambaNya dan Maha Dekat yang mengabulkan doanya orang yang mau berdoa”
Sumber: https://tafsirweb.com/7808-surat-saba-ayat-50.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 47-50 Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk mengatakan kepada orang-orang musyrik: (Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu) yaitu, aku tidak menginginkan upah dan pemberian apapun dari kalian dari penyampaian risalah Allah SWT kepada kalian, tidak pula untuk nasehatku dan perintahku kepada kalian untuk menyembah Allah (Imbalanku hanyalah dari Allah) yaitu sesungguhnya aku hanya memohon pahala hal itu dari sisi Allah (dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu) Dia mengetahui semua perkara yang sedang aku lakukan dalam berupa penyampain risalah dariNya kepada kalian, dan Dia mengetahui apa yang sedang kalian lakukan. Firman Allah SWT: (Katakanlah, Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib” (48)) sebagaimana firmanNya: (Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) (Surah Ghafir: 15) yaitu Allah SWT mengutus malaikat kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya di bumi, dan Dia Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib.
Maka tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya, baik yang ada di langit maupun di bumi. Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi” (49)) yaitu telah datang kebenaran dari Allah dan syariat yang agung. Maka kebathilan itu akan lenyap, surut dan menghilang.
Sebagaimana firmanNya: (Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap) (Surah Al-Anbiya: 18) Oleh karena itu ketika Rasulullah SAW memasuki Masjidil Haram pada hari penaklukkan Makkah, dan beliau mendapati berhala-berhala yang dipasang di sekeliling Ka'bah, beliau mendorong sebagian dari berhala itu dengan busurnya dan membaca firmanNya: (Dan katakanlah, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap (81)) (Surah Al-Isra’), (Katakanlah, "Kebenaran lelah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi” (49)) yaitu kebathilan itu pasti akan lenyap, tidak dalam ucapan, kepemimpinan dan kalimatnya.
Firman Allah: (Katakanlah, "Jika aku sesat, maka sesungguhnya aku sesat atas kemudaratan diriku sendiri. Dan jika aku mendapat petunjuk, maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku) yaitu kebaikan itu semuanya dari sisi Allah melalui apa yang Dia turunkan berupa wahyu dan kebenaran yang jelas yang di dalamnya terkandung petunjuk, penjelasan, dan bimbingan. Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat) Allah Maha mendengar semua ucapan para hambaNya, lagi Maha Dekat yang mana Dia memperkenankan doa orang yang berdoa kepadaNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7808-surat-saba-ayat-50.html
Informasi Tambahan
Juz
22
Halaman
434
Ruku
375