Kembali ke Surat Fatir

فاطر (Fatir)

Surat ke-35, Ayat ke-2

مَا يَفْتَحِ اللّٰهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۚوَمَا يُمْسِكْۙ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Apa yang Allah anugerahkan untuk manusia berupa rizki, hujan, kesehatan, ilmu dan nikmat-nikmat lainnya, tidak seorang pun yang kuasa untuk menahan rahmat tersebut, sedangkan apa yang Allah tahan darinya, maka tidak seorang pun mampu melepaskannya sesudahNya. Allah Mahaperkasa yang mengalahkan segala sesuatu, Mahabijaksana yang mengirimkan rahmat dan menahannya sesuai dengan hikmahNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/7868-surat-fatir-ayat-2.html

📚 Tafsir as-Sa'di

2. Kemudian Allah menjelaskan bahwa hanya Dia yang mengatur, memberi, dan menahan (tidak memberi), seraya berfirman, “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah” dari mereka berupa bagian dari rahmatNya, “maka tidak ada seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu.” Hal ini mengharuskan ketergantungan kepada Allah dan butuh kepadaNya dari segala sisi, dan mengharuskan tidak ada yang dimohon selain Dia, tidak ditakuti, dan tidak pula diharapkan kecuali Dia. “Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa” Yang menundukkan dan menguasai segala sesuatu, “lagi Mahabijaksana,” Yang meletakkan segala sesuatu pada tempat-tempatnya yang semestinya dan menundukkannya pada kedudukannya masing-masing.

Sumber: https://tafsirweb.com/7868-surat-fatir-ayat-2.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

2. Nikmat yang dibukakan dan diberikan Allah kepada manusia seperti kesehatan, keamanan, rejeki, pengetahuan, kenabian dan kebijaksanaan, maka tidak ada seorangpun yang mampu mencegahnya. Dan sesuatu berupa kebaikan yang dicegah Allah dari mereka, maka tidak ada seorangpun yang bisa mencegah terjadinya setelah itu kecuali Allah.

Dia adalah Dzat yang Maha Kuat lagi Maha perkaya yang tidak dapat ditaklukkan dan Maha Bijaksana dalam tindakan dan pengaturannya sehingga tidak mungkin salah

Sumber: https://tafsirweb.com/7868-surat-fatir-ayat-2.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT memberitahukan bahwa apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa saja yang tidak Dia kehendaki pasti tidak terjadi. Tidak ada seorang pun yang dapat mencegah apa yang Dia berikan, dan tidak ada seorangpun yang dapat memberikan apa yang Dia cegah. Ayat ini sebagaimana firmanNya SWT: (Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya) (Surah Yunus: 107) Ayat yang seperti ini cukup banyak.

Sumber: https://tafsirweb.com/7868-surat-fatir-ayat-2.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

434

Ruku

376

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved