Kembali ke Surat Fatir

فاطر (Fatir)

Surat ke-35, Ayat ke-6

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ

Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

📚 Tafsir Al-Muyassar

5-6. Wahai manusia, sesungguhnya janji kebangkitan, pahala dan hukuman dari Allah adalah haq yang pasti terjadi, maka janganlah kalian tertipu oleh kehidupan dunia dengan segala hawa nafsunya dan tuntutannya. Jangan sampai setan menipu kalian dari Allah, sesungguhnya setan adalah musuh bagi anak cucu Adam, maka jadikanlah dia sebagai musuh dan jangan menaatinya, karena dia hanya mengajak orang-orang yang mengikutinya kepada kesesatan, sehingga mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala

Sumber: https://tafsirweb.com/7872-surat-fatir-ayat-6.html

📚 Tafsir as-Sa'di

5-6. Allah berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah“ akan adanya kebangkitan dan pembalasan terhadap amal perbuatan “adalah benar adanya.” Maksudnya: tidak ada keraguan, kebimbangan ataupun ketidakpastian padanya.

Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai dalil sam’i (wahyu) dan berbagain argument aqli (logis). Jika janjiNya adalah benar, maka bersiap-siaplah untuk menghadapinya dan pergunakanlah segera waktu-waktu kalian yang sangat berharga itu untuk beramal shalih, dan jangan sekali-kali ada yang menghalangi kalian dari yang demikian. “Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu” dengan segala kelezatan dan kegemerlapannya serta segala tuntutannya, sehingga melalaikan kalian dari tujuan kalian diciptakan, “dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah,” yaitu setan, musuh kalian yang sesungguhnya, “maka anggaplah ia musuh.” Maksudnya: hendaknya permusuhan setanh terhadap kalian menjadi perhatian, dan jangan kalian meremehkan serangannya yang bisa terjadi setiap waktu, sebab dia bisa melihat kalian sedangkan kalian tidak dapat melihatnya, dan dia selalu mengintai kalian. “Karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” Inilah maksud dan yang diinginkannya dari siapa saja yang mengikutinya, yaitu dihinakan sehina-hinanya dengan azaab yang sangat dahsyat.

Sumber: https://tafsirweb.com/7872-surat-fatir-ayat-6.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

6. Sesungguhnya setan itu adalah musuh sejak dulu bagi kalian, maka musuhilah dia dengan menaati Allah. Jangan menaatinya (setan) dalam berbuat maksiat dan jangan mengikutinya.

Sesungguhnya dia mengajak pengikut-pengikutnya yang taat untuk menjadi salah satu penduduk neraka yang membara dan menyala-nyala karena permusuhan mereka terhadap anak Adam

Sumber: https://tafsirweb.com/7872-surat-fatir-ayat-6.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 4-6 Allah SWT berfirman,”Jika mereka mendustakan kamu, wahai Muhammad, yaitu orang-orang yang menyekutukan Allah, dan menentang apa yang kamu sampaikan kepada mereka berupa tauhid, maka kamu mempunyai suri teladan dari para rasul sebelum kamu. Karena sesungguhnya mereka juga demikian, mereka datang kepada kaum mereka dengan membawa ayat-ayat Allah yang jelas dan memerintahkan mereka untuk mengesakan Allah, tetapi mereka mendutastakan dan menentangnya (Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan) yaitu Kami akan membalas mereka atas hal itu dengan balasan yang sempurna. Kemudian Allah SWT berfirman: (Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar) yaitu, hari kebangkitan itu pasti terjadi (maka sekali-sekali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu) yaitu kehidupan yang rendah dibandingkan dengan apa yang disediakan Allah bagi kekasih-kekasihNya dan para pengikut rasulNya, berupa kebaikan yang agung.

Maka janganlah melupakan kebahagiaan yang abadi itu karena adanya perhiasan yang fana (dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu memper­dayakan kamu tentang Allah) yaitu setan. Ibnu Abbas berkata bahwa janganlah kalian membiarkan setan menipu kalian dan memalingkan kalian dari mengikuti para rasul Allah dan membenarkan kalimat-kalimatNya. Karena sesungguhnya setan itu adalah penipu, pendusta, dan pembual.

Makna ayat ini seperti ayat yang ada di surah Luqman: (maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah (33)) Sebagaimana orang-orang mukmin berkata kepada orang-orang kafir pada hari kiamat ketika diadakan (Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di bagian dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab (13) Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah (14)) (Surah Al-Hadid) Kemudian Allah SWT menjelaskan permusuhan iblis terhadap anak cucu nabi Adam: (Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu)) yaitu dia adalah musuh kalian yang terang, maka musuhilah dia dengan permusuhan yang keras, tentanglah dan dustakanlah dia jika membujuk kalian (karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala) yaitu sesungguhnya tujuan setan menyesatkan kalian sampai kalian masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala bersamanya.

Inilah dia musuh yang jelas. Kami memohon kepada Allah yang Maha Kuat dan Maha Perkasa semoga menjadikan kami sebagai musuh-musuh setan dan memberi taufik kepada kami untuk mengikuti kitabNya dan mengikuti jejak RasulNya. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas apa yang Dia kehendaki dan memperkenankan doa yang dipanjatkan.

Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, "maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain dari-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu.

Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim (50)) (Surah Al-Kahfi: 50)

Sumber: https://tafsirweb.com/7872-surat-fatir-ayat-6.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

435

Ruku

376

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved