Kembali ke Surat Fatir

فاطر (Fatir)

Surat ke-35, Ayat ke-14

اِنْ تَدْعُوْهُمْ لَا يَسْمَعُوْا دُعَاۤءَكُمْۚ وَلَوْ سَمِعُوْا مَا اسْتَجَابُوْا لَكُمْۗ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُوْنَ بِشِرْكِكُمْۗ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيْرٍ ࣖ

Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka mendengar, mereka juga tidak memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Allah) Yang Mahateliti.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Bila kalian (wahai manusia), memanggil sesembahan-sesembahan selain Allah tersebut, mereka tidak mendengar panggilan kalian, dan seandainya mereka mendengar pun, mereka tetap tidak mampu menjawab kalian. Di Hari Kiamat sesembahan-sesembahan tersebut akan bersikap berlepasdiri dari kalian. Tiada yang mengabarkan kepadamu (wahai rasul) yang lebih benar daripada Allah yang Maha Mengetahui lagi Mahateliti.

Sumber: https://tafsirweb.com/7880-surat-fatir-ayat-14.html

📚 Tafsir as-Sa'di

14. Di sisi lain, “Jika kamu menyeru mereka,” mereka tidak mendengar kalian, karena mereka ada yang berwujud benda mati, orang-orang yang sudah mati dan para malaikat yang sibuk dengan ketaatan kepada TUhannya. “Dan kalau mereka mendengar,” ini jika berandai-andai, “mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu,” sebab mereka tidak mempunyai sesuatu pun dan kebanyakan mereka tidak meridhai ibadah orang yang menyembahnya. Oleh karenannya, Allah berfirman, “Dan di hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu.” Maksudnya, mereka berlepas diri dari kalian, dan mereka mengatakan: Mahasuci Engkau, Engkau-lah Pelindung Kami dari mereka. “Dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui,” maksudnya, tidak ada seorang pun yang dapat memberikan keterangan kepadamu yang lebih benar daripada Allah Yang Maha Mengetahui, maka pastikanlah bahwa perkara yang diberitakanNya seakan-akan penglihatan dengan mata, maka janganlah anda ragu dan syak hati padanya.

Maka ayat-ayat ini mengandung dalil-dalil dan argument-argumen yang pasti yang membuktikan bahwasanya Allah adalah Dzat yang berhak diibadahi danm disembah, yang tidak ada siapa pun selain Dia yang berhak disembah; dan bahwa sesungguhnya ibadah (penyembahan) kepada selain Dia adalah kebatilan (kepalsuan) yang bergantung kepada kebatilan; sama sekali tidak berguna bagi penyembahnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/7880-surat-fatir-ayat-14.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

14. Jika kalian berdoa kepada berhala-berhala ini, mereka tidak akan mendengar doa kalian, karena berhala itu adalah benda-benda mati. Kalaupun mereka bisa mendengar doa, mereka tidak akan mengabulkan doa kalian.

Dan pada hari kiamat mereka menyangkal perbuatan kalian yang menyekutukan mereka dengan Allah dan peribadatan kalian kepada mereka. Mereka berlepas diri dari kalian. Wahai Rasulallah, tidak ada yang bisa memberimu kabar tentang hakikat perintah itu dan keadaan-keadaan kiamat seperti kabar yang diberikan oleh Dzat yang Maha Mengetahui sesuatu yang akan terjadi, yaitu Allah SWT

Sumber: https://tafsirweb.com/7880-surat-fatir-ayat-14.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 13-14 Ini juga merupakan kekuasanNya yang Maha Sempurna lagi Maha Agung, yaitu Dia telah menundukkan malam dengan kegelapannya, dan siang dengan terangnya. Dia mengambil sebagian dari waktu panjang dari hal ini, lalu menambahkannya kepada yang pendek sehingga keduanya seimbang. Kemudian Dia mengambil dari dari yang ini dan ditambahkan kepada yang itu, sehingga yang ini menjadi lebih panjang dan yang itu menjadi lebih pendek, kemudian keduanya saling meminjam sehingga menjadikan musim panas dan musim dingin (Dan menundukkan matahari dan bulan) yaitu bintang-bintang yang beredar dan yang tetap, dengan cahayanya yang terang benderang yang ada di langit.

Semuanya beredar sesuai garis edarnya masing-masing yang telah diatur Dzat Yang Maha perkasa lagi Maha Mengetahui. (masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan) yaitu sampai hari kiamat (Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu) yaitu, Dzat yang melakukan ini adalah Tuhan Yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia (Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah) yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang kalian bentuk rupanya seperti dugaan kalian berupa malaikat-malaikat yang didekatkan. (tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari) Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa “Alqithmir” adalah kulit ari yang membungkus biji kurma. yaitu mereka tidak memiliki sesuatupun yang ada di langit dan bumi, dan tidak memiliki sesuatupun bahkan seukuran kulit ari. Kemudian Allah SWT berfirman: (Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu) yaitu, sembahan-sembahan selain Allah yang kalian seru itu tidak dapat mendengar seruan kalian, karena sembahan-sembahan itu adalah benda mati yang tidak memiliki ruh (dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu) yaitu mereka tidak mampu mengabulkan sesuatu dari apa yang mereka minta (dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu) yaitu, mereka berlepas diri dari kalian. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka (5) Dan apabila mereka dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka (6)) (Surah Al-Ahqaf) Firman Allah SWT: (dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui) yaitu tidak ada yang dapat memberitakan kepadamu akibat-akibat semua urusan, kesimpulan, dan kejadian akhirnya seperti apa yang diberitahukan oleh Dzat yang Maha Mengetahui.

Qatadah berkata bahwa yang dimaksud adalah Allah SWT sendiri, karena sesungguhnya Dia memberitahukan kenyataan.

Sumber: https://tafsirweb.com/7880-surat-fatir-ayat-14.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

436

Ruku

377

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved