فاطر (Fatir)
Surat ke-35, Ayat ke-18
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗوَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۗ اِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ ۗوَمَنْ تَزَكّٰى فَاِنَّمَا يَتَزَكّٰى لِنَفْسِهٖ ۗوَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan salat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Jiwa pelaku dosa tidak memikul dosa jiwa yang lain. Bila jiwa yang berat memikul dosa-dosanya bertanya tentang siapa yang berkenan untuk memikul sebagian dosanya, niscaya ia tidak akan menemukannya, sekalipun yang diminta adalah kerabatnya, baik ayah atau saudara atau lainnya. Dan engkau (wahai Rasul) hanya memperingatkan orang-orang yang takut kepada azab Tuhan mereka sekalipun tidak melihatNya, juga menunaikan shalat dengan sebaik-baiknya.
Barangsiapa membersihkan dirinya dari syirik dan kemaksiatan, maka sesungguhnya dia hanya membersihkan untuk dirinya sendiri. Hanya kepada Allah-lah tempat kembali seluruh makhluk, lalu Dia membalas masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7884-surat-fatir-ayat-18.html
📚 Tafsir as-Sa'di
18. Makna yang terakhir dikuatkan oleh apa yang disebutkanNya sesudahnya pada FirmanNYa, “Dan orang-orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,” maksudnya, pada Hari Kiamat kelak, setiap orang akan diberi pembalasan menurut amal perbuatannya, dan tidak seorang pun menanggung dosa orang lain. “Dan jika seorang yang berat dosanya memanggil untuk memikul dosanya itu,” maksudnya, seorang jiwa yang penuh kesalahan dan dosa meminta pertolongan kepada orang yang mau menanggung sebagian dosa-dosanya, “tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun kaum kerabatnya.” Dia sama sekali tidak akan menanggung dosa seorang kerabatnya, karena keadaan di akhirat tidak sama dengan keadaan di dunia, di mana seseorang bisa menolong teman dekatnya, seorang sahabat dapat menolong sahabatnya. Bahkan pada di Hari Kiamat nanti, masing-masing orang mendambakan kalau dirinya mempunyai ha katas orang lain, sekalipun atas kedua orang tua dan kaum kerabatnya. “Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab RabbNya, sekalipun mereka tidak melihatNya; dan mereka mendirikan shalat.” Maksudnya, mereka yang mau mendengar peringatan dan mengambil pelajaran darinya, adalah orang-orang yang takut kepada Allah, sekalipun mereka tidak melihatNya; yaitu orang-orang yang takut kepadaNya dalam kondisi sembunyi maupun terlihat orang dan berada di tempat jauh (ghaib), dan mereka adalah orang-orang yang menegakkan shalat dengan segala batasan-batasannya, syarat-syaratnya, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan kekhusyuannya.
Sebab, takut kepada Allah mendorong seorang hamba untuk mengerjakan apa-apa yang jika diabaikan akan ditimpa azab, dan jauh dari apa-apa yang jika dilakukan dapat mengakibatkan siksa. Sedangkan shalat itu sendiri mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari yang keji dan mengkar. “Dan barangsiapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri.” Maksudnya, siapa saja yang menyucikan dirinya dengan cara membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, seperti riya’, sombong, dusta, curang, makar, penipuan, kemunafikan, dan akhlak buruk yang serupa dengannya, dan menghiasi dirinya dengan akhlak mulia, seperti jujur, ikhlas, tawadhu (merendahkan hati), bersikap santun, memberikan nasihat baik kepada orang lain, dan bersih dari rasa dengki, iri dan akhlak-akhlak tercela lainnya, maka sesungguhnya pembersihan itu, manfaatnya pasti kembali kepada dirinya sendiri dan tujuannya (melakukan itu semua) pasti smapai kepada dirinya, tidak ada sesuatu apa pun dari amalnya yang tersia-siakan. “Dan kepada Allah-lah semua akan kembali,” lalu Dia akan memberikan balasan kepada segenap manusia atas apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah akan memperhitungkan mereka berdasarkan apa yang telah mereka lakukan, Dia sama sekali tidak akan mengabaikan satu perbuatan kecil ataupun besar, melainkan Dia pasti menghitungnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7884-surat-fatir-ayat-18.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
18. Pada hari kiamat seseorang tidak akan memikul dosa orang lain selain dosanya yang diperbuat di dunia. Jika seseorang yang memikul dosa banyak mencari orang lain untuk memikul sebagian dosanya, maka tidak akan dipikulkan sedikitpun dari dosanya meskipun yang diseru itu adalah kerabat dekatnya dalam nasab seperti ayah dan anak, bagaimana jika bukan kerabat?!
Sesungguhnya peringatanmu berlaku pada orang-orang yang takut kepada Tuhan dengan merahasiakan dan menyembunyikan keadaan mereka dari manusia dan mereka itu jauh dari riya’, atau diketahui oleh mereka (manusia). Mereka mendirikan shalat pada waktunya dan senantiasa menjaganya. Barangsiapa bersih dari kesyirikan dan kemaksiatan, dan melakukan amal shalaih, maka sesungguhnya dia mensucikan dirinya sendiri karena manfaat hal tersebut diperuntukkan untuknya.
Dan hanya kepada Allahlah tempat akembali dan tempat terakhir, lalu Dia membalas setiap manusia sesuai amalnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7884-surat-fatir-ayat-18.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 15-18 Allah SWT memberitahukan tentang ketidakbutuhanNya dari selain Dia, dan kebutuhan dan kerendahan semua makhluk kepadaNya. Maka Allah SWT berfirman: (Hai manusia, kamulah yang berhajat kepada Allah) yaitu mereka butuh kepada Allah dalam semua gerak dan diam, sedangkan Allah SWT tidak membutuhkan mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan Allah, Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji) yaitu hanya Dia semata yang benar-benar Maha Kaya, tidak ada sekutu bagiNya, dan Dia Maha Terpuji dalam semua yang Dia perbuat, firmankan, takdirkan, dan syariatkan.
Firman Allah SWT: (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu) (16)) yaitu seandainya Dia menghendaki, tentu Dia melenyapkan kalian, wahai manusia; lalu Dia mendatangkan kaum lain selain kalian. Hal ini tidak sulit dan tidak sukar bagiNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah (17)) Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain) yaitu pada hari kiamat (Dan Jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosa itu) yaitu, jika seorang yang banyak dosanya memanggil orang lain untuk membantu memikul dosa-dosanya atau sebagian dari dosa-dosanya (tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun 'meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya) yaitu sekalipun dia adalah kerabatnya, dan sekalipun dia adalah ayah atau anaknya; masing-masing orang sibuk dengan urusan dan keadaannya sendiri.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan shalat) yaitu sesungguhnya yang mau menerima apa yang kamu sampaikan hanyalah orang-orang yang mempunyai akal dan pandangan hati yang takut kepada Tuhan mereka dan mengerjakan apa yang Dia perintahkan kepada mereka (Dan barangsiapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri) yaitu, barangsiapa beramal shalih, maka sesungguhnya manfaatnya itu kembali kepada dirinya sendiri (Dan kepada Allah-lah kembali(mu)) yaitu hanya kepadaNyalah tempat kembali, Dia Maha Cepat perhitunganNya, Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan
Sumber: https://tafsirweb.com/7884-surat-fatir-ayat-18.html
Informasi Tambahan
Juz
22
Halaman
436
Ruku
378