فاطر (Fatir)
Surat ke-35, Ayat ke-29
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,
📚 Tafsir Al-Muyassar
29-30. Sesungguhnya orang-orang yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya, menjaga shalat pada waktunya, menafkahkan dari apa yang Kami rizkikan kepada mereka dengan berbagai bentuk nafkah, baik yang wajib maupun yang dianjurkan, secara rahasia dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan dengan itu sebuah perniagaan yang tidak merugi dan tidak binasa, yaitu ridha Allah kepada mereka, keberuntungan meraih pahalaNya yang agung, Agar Allah memberikan pahala amal kebaikan mereka secara sempurna tanpa dikurangi, dan melipatgandakan kebaikan-kebaikan dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap keburukan-keburukan mereka, juga Maha membalas dengan kebaikan-kebaikan mereka dan memberi mereka balasan yang besar.
Sumber: https://tafsirweb.com/7895-surat-fatir-ayat-29.html
📚 Tafsir as-Sa'di
29. “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah.” Maksudnya, mengkaji perintah-perintahnya dan mereka mengerjakannya, dan terhadap larangan-larangannya lalu mereka membenarkan dan meyakininya, serta mereka tidak mengutamakan apa-apa yang bertentangan dengannya dari pendapat-pendapat manusia. Dan mereka pun membaca lafazh-lafazhnya dengan mempelajarinya, membaca artinya dengan menghayati dan menyimpulkannya. Kemudian, setelah menjelaskan tentang membaca al-quran secara khusus dan shalat secara umum yang merupakan tiang agama, cahaya bagi kaum Muslimin, standar keimanan dan tanda ketulusan dalam berislam, Allah secara khusus menjelaskan tentang pemberian nafkah kepada kaum kerabat, orang-orang miskin, anak-anak yatim, dan lain-lainnya dalam bentuk zakat, kaffarat, nadzar dan berbagai bentuk sedekah, “dengan diam-diam dan terang-terangan,” sepanjang waktu, “mereka itu mengharapkan” dengan itu, “perniagaan yang tidak akan merugi.” Maksudnya, tidak akan bangkrut atau rusak.
Bahkan ia adalah perniagaan yang paling mulia, paling tinggi, dan paling utama, yaitu keridhaan Allah, Rabb mereka, menang dengan meraih pahala yang berlipat ganda dan selamat dari murka dan siksaanNya. Di sini terkandung keikhlasan dalam amal-amal kebajikan mereka, yang mana sesungguhnya mereka tidak mengharapkan sedikitpun dari amal-amal tersebut tujuan-tujuan buruk dan niat-niat yang tidak benar.
Sumber: https://tafsirweb.com/7895-surat-fatir-ayat-29.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
29. Sesungguhnya orang-orang yang terus membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat pada waktunya dengan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, dan menginfakkan sebagian dari rejeki yang diberikan Allah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan berupa zakat dan sedekah itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi dari amal mereka itu
Sumber: https://tafsirweb.com/7895-surat-fatir-ayat-29.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 29-30 Allah SWT memberitahukan tentang para hambaNya yang beriman, yaitu orang-orang yang membaca KitabNya dan beriman kepadanya serta mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, berupa mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian dari apa yang diberikan Allah kepada mereka di waktu-waktu yang ditetapkan, baik malam ataupun siang hari, baik yang tersembunyi atau yang terang-terangan (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) yaitu, mereka mengharapkan pahala di sisi Allah yang pasti mereka dapatkan, sebagaimana yang kami jelaskan dalam permulaan kitab tafsir ini dalam pembahasan keutamaan Al-Qur'an, bahwa dikatakan kepada orang yang melakukannya,"Sesungguhnya setiap orang itu berada di belakang perniagaannya, dan sesungguhnya kamu pada hari ini berada di belakang semua perniagaan" Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya) yaitu agar Allah menyempurnakan pahala dari apa yang mereka lakukan dan melipatgandakannya bagi mereka dengan tambahan-tambahan yang belum pernah terbesit dalam hati mereka (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) yaitu terhadap dosa-dosa mereka (lagi Maha Bersyukur) yaitu terhadap yang kecil dari amal perbuatan mereka. Qatadah berkata bahwa Mutarrif jika membaca ayat ini berkata bahwa ini adalah ayat tentang orang-orang yang membaca Al-Qur'an.
Sumber: https://tafsirweb.com/7895-surat-fatir-ayat-29.html
Informasi Tambahan
Juz
22
Halaman
437
Ruku
379