Kembali ke Surat Fatir

فاطر (Fatir)

Surat ke-35, Ayat ke-35

ۨالَّذِيْٓ اَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهٖۚ لَا يَمَسُّنَا فِيْهَا نَصَبٌ وَّلَا يَمَسُّنَا فِيْهَا لُغُوْبٌ

yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dia-lah yang membuat kami tinggal di surga ini dengan karuniaNya, di dalamnya kami tidak merasa lelah atau capek.”

Sumber: https://tafsirweb.com/7901-surat-fatir-ayat-35.html

📚 Tafsir as-Sa'di

35. “Yang menempatkan kami,” yakni, Dia menempatkan kami untuk keabadian dan selama-lamanya, bukan untuk sekedar melintasi atau singgah, “dalam tempat yang kekal,” yakni, negeri yang didiami adalah untuk selama-lamanya, dan memang negeri yang diidam-idamkan untuk tinggal di dalamnya, karena kebaikannya yang sangat banyak, hal-hal yang menyenangkan silih berganti dan tidak adanya hal-hal yang tidak menyenangkan di dalamnya. Penempatan itu semuanya adalah karena karunia dan kemurahanNYa kepada kami, bukan karena amal-amal kami. Kalau saja bukan karena karuniaNya, tentu kami tidak pernah mencapai kepada apa yang telah kami capai ini. “Di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu,” artinya, tidak ada rasa letih di badan, di hati dan kekuatan sekalipun karena banyaknya bersenang-senang.

Ini membuktikan bahwasanya Allah menjadikan tubuh mereka dalam pertumbuhan yang sempurna, menyediakan segala fasilitas ketenangan bagi mereka untuk selama-lamanya sehingga mereka menjadi seperti itu, yang mana mereka tidak pernah merasa lesu, letih, sedih, ataupun duka. Dan juga menunjukkan bahawasanya mereka di surge tidak tidur, karena fungsi tidur adalah menghilangkan rasa lesu dan merasa istirahat karenanya. Sedangkan para penghuni surge kebalikan dari semua itu.

Dan juga, karena tidur adalah bentuk mati kecil, sedangkan para penghuni surge tidak akan mengalami mati. Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan mereka dengan karunia dan kemurahanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/7901-surat-fatir-ayat-35.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

35. Dzat yang memasukkan Kami ke dalam surga, yaitu rumah yang selamanya berdiri yang merupakan salah satu pemberian dan keutamaanNya. Kami tidak merasa lelah dan sakit.

Kami juga tidak merasa letih dan lemah. Ayat ini diturunkan saat Nabi SAW ditanya tentang kondisi tidur dan istirahat saat di surga, kemudian beliau bersabda: “Tidak ada kelelahan di dalamnya, Setiap perkara (yang dilakukan) di dalamnya adalah suatu istirahat”

Sumber: https://tafsirweb.com/7901-surat-fatir-ayat-35.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 33-35 Allah SWT memberitahukan bahwa tempat mereka yang dipilih dari kalangan hamba-hambaNya yang diwarisi kitab yang diturunkan dari sisi Tuhan alam semesta, pada hari kiamat, dan tempat tinggal mereka adalah surga 'Adn, yaitu surga itu menjadi tempat tinggal mereka yang mereka masuki di hari mereka dibangkitkan dan tiba di hadapan Allah SWT (di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara) Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shahih dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:”Perhiasan yang dikenakan orang mukmin mencapai batas yang dikenai air wudhunya” (dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutra) Oleh karena itu, kain sutra diharamkan bagi mereka di dunia dan Allah membolehkannya bagi mereka di akhirat. (Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami”) yaitu hal-hal yang menakutkan. Allah melenyapkannya dari kami dan menyelamatkan kami dari apa yang kami takutkan dan kami hindari, yaitu kesusahan-kesusahan di dunia dan akhirat (Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya) Mereka berkata bahwa Dialah yang telah menempatkan kami di kedudukan dan tempat tinggal di surga ini sebagai karunia dan rahmatNya, sekalipun amal-amal kami tidak sebanding dengan itu. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Tidaklah amal perbuatan seseorang dari kalian dapat memasukkannya ke dalam surga” Mereka bertanya, "Dan tidak juga engkau, Wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab,"Tidak juga aku terkecuali jika Allah SWT mencurahkan rahmat dan karuniaNya kepadaku" (di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tidak pula merasa lesu) yaitu tidak lagi menyentuh kami di dalamnya kelelahan, kelesuan, dan kepayahan, seakan-akan yang dimaksud bahwa hal itu ditiadakan dari mereka; bahwa mereka tidak mengalami kelelahan pada tubuh mereka, dan pula arwah mereka, hanya Allah yang lebih Mengetahui.

Di antara hal itu adalah mereka terbiasa mengerjakan ibadah ketika di dunia, dan setelah mereka masuk surga kewajiban itu digugurkan dari mereka, kemudian mereka berada di dalam kesenangan yang abadi dan terus-menerus. Allah SWT berfirman: (Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu” (24)) (Surah Al-Haqqah)

Sumber: https://tafsirweb.com/7901-surat-fatir-ayat-35.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

438

Ruku

379

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved