فاطر (Fatir)
Surat ke-35, Ayat ke-40
قُلْ اَرَاَيْتُمْ شُرَكَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَرُوْنِيْ مَاذَا خَلَقُوْا مِنَ الْاَرْضِ اَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِى السَّمٰوٰتِۚ اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا فَهُمْ عَلٰى بَيِّنَتٍ مِّنْهُۚ بَلْ اِنْ يَّعِدُ الظّٰلِمُوْنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا اِلَّا غُرُوْرًا
Katakanlah, “Terangkanlah olehmu tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah.” Perlihatkanlah kepada-Ku (bagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan; ataukah mereka mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit; atau adakah Kami memberikan kitab kepada mereka sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas darinya? Sebenarnya orang-orang zalim itu, sebagian mereka hanya menjanjikan tipuan belaka kepada sebagian yang lain.
📚 Tafsir Al-Muyassar
katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik, “beritahukanlah kepadaku, apa yang telah dibuat oleh sekutu-sekutu kalian di bumi, atau apakah sekutu-sekutu yang kalian sembah selain Allah itu memiliki wewenang untuk berserikat bersama Allah dalam menciptakan langit atau Kami memberi kalian kalian sebuah kitab sehingga dengannya mereka memiliki hujjah?” sebaliknya, apa yang dijanjikan oleh sebagian orang-orang kafir kepada sebagian lainnya hanyalah tipu daya dan kebohongan.
Sumber: https://tafsirweb.com/7906-surat-fatir-ayat-40.html
📚 Tafsir as-Sa'di
40. Allah berfirman sebagai pernyataan kelemahan bagi sembahan-sembahan kaum musyrikin, dan menjelaskan kerapuhan dan kepalsuan kesyirikan mereka dari segala sisinya, “Katakanlah.” Artinya, jelaskanlah kepadaku tentang sembahan-sembahan kalian, “yang kamu seru selain Allah,” apakah mereka berhak diseru dan diibadahi?!
Cobalah perlihatkan kepadaku, “manakah (bagian) dari bumi ini yang telah mereka ciptakan” apakah mereka yang menciptakan lautan, atau merekakah yang telah menciptakan gunung, atau merekakah yang telah menciptakan hewan, atau merekakah yang telah menciptakan benda-benda mati?! Mereka akan mengakui bahwa Pencipta semua benda-benda itu adalah Allah. Ataukah sembahan-sembahan kalian mempunyai “saham dalam langit,” yakni, dalam menciptakan dan mengaturnya?!
Mereka akan mengatakan, kalau mereka tidak mempunyai andil! Kalau mereka sama sekali tidak menciptakan sesuatu apa pun dan tidak mempunyai andil bersama Sang Pencipta di dalam menciptakannya. Lalu kenapa kalian menyembah dan berdoa kepada mereka, padahal kalian mengakui kelemahan dan kerapuhan mereka? maka sirnalah dalil aqli (logika) yang membenarkan peribadahan kepada mereka dan membuktikan kepalsuannya.
Kemudian Allah menyebutkan dalil sam’i (wahyu), dan itu juga ditiadakan, maka dari itu Allah berfirman, “Atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah kitab” yang membicarakan tentang apa yang mereka persekutukan, yang menyuruh mereka melakukan syirik dan menyembah berhala, “sehingga mereka,” di dalam kesyirikan mereka tersebut “mendapat keterangan-keterangan yang jelas,” dari kitab yang diturunkan kepada mereka itu tentang sahnya perbuatan syirik mereka?
Sama sekali tidak demikian adanya, sebab mereka sama sekali tidak mendapat satu kitab pun sebelum diturunkannya al-Quran, dan tidak pula ada seorang rasul pun yang datang sebelum kedatangan Rasulullah, Muhammad. Kalau seandainya dipastikan bahwa ada sebuah kitab yang diturunkan dan seorang rasul telah diutus kepada mereka dan mereka mengaku bahwa rasul itu telah memerintah mereka melakukan syirik, maka Kami dengan tegas menyatakan kedustaan mereka, sebab Allah telah berfirman, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Al-Anbiya:25). Jadi, para rasul dan kitab-kitab suci samawi semua sepakat atas perintah mengiklaskan agama (kepatuhan) hanya kepada Allah, sebagaimana ditegaskan oleh Allah, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (Al-Bayyinah:5).
Kalau ada yang mengatakan, apabila dalil aqli dan naqli sudah membuktikan kepalsuan syirik, lalu apa yang menyeret kaum musyrikin kepada syirik, padahal di antara mereka ada orang-orang yang berakal, cerdik dan pintar?! Allah menjawab dengan FirmanNya, “Sebenarnya orang-orang yang zhalim itu sebagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebagian yang lain, melainkan tipuan belaka.” Maksudnya, jalan (syirik) yang mereka tempuh itu sama sekali mereka tidak memiliki hujjahnya (argument, dalil). Ia hanyalah merupakan pesan sebagian mereka kepada sebagian yang lain untuk melakukannya, pengelabuan sebagian mereka kepada sebagian yang lain, taklid buta orang yang datang kemudian kepada para pendahulunya yang sesat dan angan-angan kosong yang dibisikkan oleh setan.
Setan telah menjadikan indah perbuatan-perbuatan buruk mereka sehingga terpatri dalam hati mereka dan menjadi salah satu sifatnya, sehingga sulit dihilangkan dan sukar untuk dipisahkan darinya. Maka terjadilah apa yang terjadi, yaitu kukuh dalam kekafiran dan kesyirikan batil.
Sumber: https://tafsirweb.com/7906-surat-fatir-ayat-40.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
40. Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang musyrik: “Kabarkanlah kepadaku tentang sekutu-sekutu kalian yang kalian sembah selain Allah, yaitu berhala-berhala dan patung-patung yang kalian anggap itu sebagai sekutu-sekutu Allah SWT. Kabarkanlah kepadaku tentang apa yang mereka ciptakan di bumi sehingga kalian menyembah mereka?” Ataukah mereka ikut serta dalam penciptaan langit sehingga menjadi salah satu Tuhan, ataukah Kami menurunkan kitab untuk mereka yang memperbolehkan mereka untuk menyekutukan Allah dan menjadi hujjah yang terang bagi mereka.
Akan tetapi ((Bal) Untuk meniadakan sesuatu sebelumnya dan berpindah pada kalam lain) pertolongan dan hal lain yang dijanjikan sebagian orang-orang zalim yang kafir itu kepada sebagian lainnya tidak lain kecuali kebathilan yang dihias saja dan tidak ada faktanya
Sumber: https://tafsirweb.com/7906-surat-fatir-ayat-40.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 40-41 Allah berfirman kepada RasulNya agar berkata kepada orang-orang musyrik: (Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah) yaitu, berhala-berhala dan tandingan-tandingan (Perlihatkanlah kepada-Ku (bagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit) yaitu, mereka tidak memiliki apapun dalam hal itu bahkan sebesar kulit ari.
Firman Allah: (atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas darinya) yaitu ataukah Kami menurunkan kepada mereka sebuah kitab yang mendukung apa yang mereka katakan berupa kemusyrikan dan kekufuran? Kenyataannya tidak demikian (Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebagian yang lain, kecuali tipuan belaka”) yaitu sesungguhnya dalam hal itu mereka hanya mengikuti hawa nafsu, pendapat, dan angan-angan mereka yang dibuat-buat oleh diri mereka sendiri, padahal itu adalah tipuan, kebathilan, dan kepalsuan belaka. Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang kekuasaanNya yang Maha agung, yang dengan itu langit dan bumi berdiri tegak dan dengan perintahNya Dia menjadikan pada keduanya kekuatan yang menjaga kelestariannya.
Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap) yaitu agar keduanya tidak bergeser dari tempatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya) (Surah Al-Hajj: 65) (dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah) yaitu, tidak ada yang mampu mempertahankan kelestarian dan keutuhan keduanya kecuali Dia, dan Dia dengan semua itu Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. yaitu, Dia Melihat para hambaNya yang kafir dan durhaka kepadaNya, namun Dia menyantuni dan memberikan masa tangguh bagi mereka.
Dia menunggu dan menangguhkan bukan menyegerakan. Dia menutupi dan mengampuni yang lainnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun)
Sumber: https://tafsirweb.com/7906-surat-fatir-ayat-40.html
Informasi Tambahan
Juz
22
Halaman
439
Ruku
380