Kembali ke Surat Yasin

يٰسۤ (Yasin)

Surat ke-36, Ayat ke-17

وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ

Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

16-17. Para rasul itu berkata untuk menegaskan, “Tuhan kami Yang mengutus kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan kepada kalian, dan tugas kami hanyalah menyampaikan risalah dengan jelas, kami tidak memilki kuasa memberikan hidayah untuk kalian, karena hidayah ada di Tangan Allah semata.”

Sumber: https://tafsirweb.com/7973-surat-yasin-ayat-17.html

📚 Tafsir as-Sa'di

17. “Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan dengan jelas,” yakni menyampaikan dengan jelas yang dengannya perkara-perkara menjadi terjelaskan yang memang dituntut untuk dijelaskan. Adapun selain dari itu berupa ayat-ayat usulan atau minta dipercepatnya azab, maka bukan tugas kami. Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan jelas, dan kami telah melaksanakan dan menjelaskannya kepada kalian.

Jika kalian menjadikannya sebagai petunjuk, maka itu adalah bagian yang baik dan taufik bagi kalian, namun jika kalian sesat, maka kami sama sekali tidak mempunyai urusan apa pun.

Sumber: https://tafsirweb.com/7973-surat-yasin-ayat-17.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

17. Kewajiban kami tidak lain kecuali menyampaikan risalah Tuhan dengan jelas

Sumber: https://tafsirweb.com/7973-surat-yasin-ayat-17.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 13-17 Allah SWT berfirman,”Buatlah suatu perumpaman terhadap kaummu yang telah mendustakanmu, wahai Muhammad (suatu perumpamaan yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka) Firman Allah SWT: ((yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakannya) yaitu, mereka bersegera mendustakan keduanya (kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga) yaitu Kami kuatkan keduanya dengan rasul yang ketiga (maka ketiga utusan itu berkata) yaitu kepada penduduk negeri itu (Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu) yaitu dari Tuhan kalian yang menciptakan kalian. Dia memerintahkan kepada kalian agar menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagiNya. (Mereka menjawab, "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami) yaitu, bagaimana mungkin kalian diberi wahyu, dan kalian adalah manusia, dan kami juga manusia, namun kami tidak mendapat wahyu seperti kalian. Seandainya kalian benar-benar rasul, tentu kalian adalah malaikat.

Ini adalah keraguan yang ada di kebanyakan umat yang mendustakan para rasul, sebagaimana Allah SWT menyebutkan tentang mereka dalam firmanNya: (Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata, "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?”) (Surah At-Taghabun: 6) yaitu mereka heran dan mengingkari hal itu.

Firman Allah SWT: (Mereka berkata, "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (mem­belokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, Karena itu, datangkanlah kepada kami bukti yang nyata”) (Surah Ibrahim: 10) Dan firman Allah SWT tentang mereka dalam firman Allah: (Dan sesungguhnya jika kamu sekalian menaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi (34)) (Surah Al-Mu-minun) dan (Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?" (94)) (Surah Al-Isra’) Oleh karena itu mereka berkata: ("Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka” (15) Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu" (16)) yaitu ketiga orang rasul mereka menjawab,"Allah mengetahui bahwa kami adalah para rasulNya yang diutus kepada kalian.

Dan seandainya kami dusta terhadapNya, tentu Dia akan menghukum kami dengan siksaan paling keras. Akan tetapi, Dia pasti akan memenangkan dan menolong kami dalam menghadapi kalian, dan kalian akan mengetahui bagi siapakah akibat yang baik itu" sebagaimana firmanNya SWT: (Katakanlah, "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi” (52)) (Surah Al-'Ankabut) (Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas (17)) Mereka berkata,"Sesungguhnya tugas kami hanyalah menyampaikan risalah yang diamanatkan kepada kami untuk kalian.

Jika kalian menaatinya, maka bagi kalian kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan jika kalian tidak berkenan, maka kalian akan mengetahui akibat dari hal itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/7973-surat-yasin-ayat-17.html

Informasi Tambahan

Juz

22

Halaman

441

Ruku

382

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved