يٰسۤ (Yasin)
Surat ke-36, Ayat ke-22
وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
📚 Tafsir Al-Muyassar
“apa yang menghalangiku untuk beribadah kepada Allah yang telah menciptakanku dan hanya kepadaNyalah kalian semua akan kembali?”
Sumber: https://tafsirweb.com/7978-surat-yasin-ayat-22.html
📚 Tafsir as-Sa'di
22-25 seolah-olah kaumnya belum juga menerima nasihatnya, bahkan mereka kembali mencelanya karena mengikuti para rasul dan mengikhlaskan kepatuhan hanya kepada Allah semata, maka ia berkata, “mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang telah menciptakanku dan yang hanya kepadaNya-lah kamu akan dikembalikan?” artinya, apa yang menghalingiku untuk beribadah kepada Yang berhak untuk diibadahi (disembah), sebab Dia-lah yang telah menjadikan dan menciptakanku serta memberiku rizki dan kepadaNya tempat kembali semua makhluk, lalu Dia akan memberikan balasan kepada mereka menurut amal-amal perbuataan mereka. Maka Tuhan yang di TanganNya penciptaan, rizki, dan keputusan diantara manusia di dunia dan di akhirat, Dia-lah yang berhak disembah, disanjung dan dipuji, bukan yang tidak memilki manfaat, tidak menimpakan bahaya, tidak bisa memberi dan menahan (keburukan), tidak pula memilki hak mematikan, menghidupkan ataupun membangkitkan kembali. maka dari itu Dia berfirman, ”mengapa aku akan menyembah ilah-ilah selainNya? Jika Yang Maha pemurah menghendaki kemudaratan terhadapku, nisacaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku,” karena tidak ada seorangpun yang dapat memberikan syafaa’at disisi Allah kecuali berdasarkan izin dariNya, maka syafa’at mereka sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka, “dan mereka tidak pula dapat menyelamatkanku,” yakni, dari bahaya (mudarat) yang Allah kehendaki menimpaku? “sesungguhnya aku kalau begitu,” artinya, jika aku beribadah kepada sesembahan-sesembahan yang sedemikian rapuh sifat-sifatnya, “pasti (aku) berada dalam kesesatan yang nyata,” di dalam ungkapannya ini orang itu mengkombinasikan antaraa pemberian nasihat kepada mereka, pemberian kesaksian kepada rasul akan kerasulan dan hidayahnya dan pemberian akan dipastikannya ibadah hanya kepada Allah semata serta penyebutan dalil-dalil untuknya, dan bahwa sesungguhnya ibadah kepada selainNya adalah batil.
Lalu ia menyebutkan argument-argumen terhadapnya, pemberitaan tentang kesesatan siapa saja yang menyembahnya dan maklumat tentang keimanannya secara terang-terangan, padahal ia sangat takut kalau mereka akan membunuhnya. Ia berkata,”sesungguhnya aku telah beriman kepada Rabbmu; maka dengarkanlah aku,”
Sumber: https://tafsirweb.com/7978-surat-yasin-ayat-22.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
22. Kaumnya bertanya kepadanya: “Apakah kamu mengikuti agama mereka?” Dia menjawab: “Tentu saja, mana ada orang yang melarangku menyembah Dzat yang menciptakanku. Hanya kepadaNyalah kalian dikembalikan pada hari kiamat, lalu Dia (Allah) menghisab perbuatan kalian dan membalas kalian atas kekufuran kalian”
Sumber: https://tafsirweb.com/7978-surat-yasin-ayat-22.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 20-25 (Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki, dengan bergegas) Ibnu Abbas berkata bahwa sesungguhnya penduduk negeri itu hampir saja membunuh utusan-utusan mereka, tetapi datang seorang laki-laki dari pinggiran kota dengan segera untuk menolong para rasul itu dari ancaman kaum mereka. Meka berkata bahwa dia bernama Habib. Ibnu Jarir berkata bahwa dia adalah seorang tukang tenun dan seorang yang sakit-sakitan.
Sakitnya adalah lepra. Dia adalah orang yang banyak bersedekah, dia menyedekahkan setengah dari hasil kerjanya dan orang yang berpikiran lurus. (Ia berkata, "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu") Dia menganjurkan kepada kaumnya agar mengikuti para rasul yang datang kepada mereka memberi peringatan (ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu) yaitu atas penyampaian risalah (dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk) yaitu, dalam apa yang mereka serukan kepada kalian berupa menyembah hanya kepada Allah SWT, tidak ada sekutu bagiNya. (Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakan diriku) yaitu, apakah yang menghalangi diriku dari mengikhlaskan penyembahan hanya kepada Dzat yang menciptakanku, tidak ada sekutu bagiNya. (dan yang hanya kepada-Nya kamu (semua) akan dikembalikan?) yaitu pada hari kiamat, maka Dia akan membalas amal perbuatan kalian. Jika kebaikan maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan maka balasannya keburukan. (Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya) yaitu istifham ingkari, celaan, dan kecaman (jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagiku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?) yaitu tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu tidak memiliki sesuatu pun dalam hal ini.
Karena sesungguhnya seandainya Allah menghendaki keburukan terhadap diriku (maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri) (Surah Yunus) dan berhala-berhala ini tidak mempunyai apa pun untuk menolak dan mencegah hal itu, dan tidak dapat menyelamatkan aku dari penderitaanku ini (Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesalan yang nyata (24)) yaitu, jika aku menjadikan berhala-berhala itu sebagai sesembahan selain Allah. (Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu) yang kalian ingkari (maka dengarkanlah aku) maka dengarkanlah ucapanku.
Bisa ditafsirkan bahwa lelaki itu berkata kepada kaumnya: (Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu) Dzat yang mengutusku kepada kalian (maka dengarkanlah aku) yaitu maka jadilah saksiku dengan itu di sisiNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/7978-surat-yasin-ayat-22.html
Informasi Tambahan
Juz
22
Halaman
441
Ruku
382