Kembali ke Surat Yasin

يٰسۤ (Yasin)

Surat ke-36, Ayat ke-28

۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ

Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Perkaranya tidak membutuhkan diturunkannya pasukan dari langit untuk mengazab mereka setelah mereka membunuh laki-laki shaleh yang menasihati mereka dan pendustaan mereka terhadap utusan-utusan mereka, karena lebih lemah dan lebih hina dari itu dan kami juga tidak menurunkan malaikat kepada umat-umat bila kami membinasakan mereka, akan tetapi kami (cukup) mengirimkan azab yang menghancurkan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/7984-surat-yasin-ayat-28.html

📚 Tafsir as-Sa'di

28. Allah berfirman tentang siksaan bagi kaumnya, “dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia meninggal suatu pasukan dari langit untuk membinasakan mereka, “dan tidak layak kami menurunkannya,” karena tidak ada perlunya untuk itu, karena keagungan kekuasaan Allah dan betapa sangat rapuhnya manusia, sehingga siksaan yang paling ringan saja, sudah cukup buat mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/7984-surat-yasin-ayat-28.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

28. Dan Kami tidak menurunkan pasukan malaikat dari langit untuk kaum orang mukmin ini (Habib An-Najjar setelah kematiannya) untuk menghancurkan dan membalas perbuatan mereka. Kami tidak menurunkan malaikat untuk mereka karena didahului oleh ketentuan Kami untuk menghancurkan mereka menggunakan suara yang mengerikan dan menghancurkan.

Untuk menghancurkan mereka tidak membutuhkan malaikat, cukup dengan satu suara saja.

Sumber: https://tafsirweb.com/7984-surat-yasin-ayat-28.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 26-29 Qatadah berkata bahwa tidaklah kamu menjumpai orang mukmin, melainkan dia adalah seorang yang mengharapkan kebaikan bagimu, dan tidaklah kamu jumpa dia sebagai seorang penipu. Setelah lelaki itu menyaksikan penghormatan yang diberikan Allah kepadanya: ("Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui (26) apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadi­kan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan” (27)) dia mengharapkan andaikata kaumnya mengetahui kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya dan akibat terpuji yang dia dapatkan. Firman Allah SWT: (Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya (28)) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia membalas perbuatan kaumnya setelah dia dibunuh mereka karena murka kepada mereka, karena mereka mendustakan para rasulNya dan membunuh kekasihNya.

Lalu Allah SWT menyebutkan bahwa Dia tidak menurunkan dan membutuhkan untuk membinasakan mereka dengan pasukan malaikat untuk membinasakan mereka, bahkan perkara itu lebih mudah dari hal itu. Firman Allah SWT: (Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit) yaitu risalah lain kepada mereka, Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Qatadah berkata bahwa demi Allah, Allah tidak menegur kaumnya setelah mereka membunuhnya, (Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka dengan serta merta mereka semuanya mati (29)) Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat yang pertama adalah yang paling shahih, karena risalah tidak dinamakan pasukan.

Para Mufasir berkata bahwa Allah SWT mengirimkan malaikat Jibril kepada mereka. Jibril memegang kedua sisi pintu gerbang negeri mereka, kemudian dia meneriakkan satu kali teriakan terhadap mereka. Maka seketika mereka semuanya mati, tanpa ada seorangpun yang selamat saat itu

Sumber: https://tafsirweb.com/7984-surat-yasin-ayat-28.html

Informasi Tambahan

Juz

23

Halaman

442

Ruku

382

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved