يٰسۤ (Yasin)
Surat ke-36, Ayat ke-43
وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ
Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,
📚 Tafsir Al-Muyassar
Jika kami berkehendak, kami menenggelakan mereka sehingga mereka tidak menemukan penolong dari tenggelam dan merekapun tidak bisa selamat dari tenggelam.
Sumber: https://tafsirweb.com/7999-surat-yasin-ayat-43.html
📚 Tafsir as-Sa'di
43. maka dari itu Allah mengingatkan mereka akan nikmat-nikmatNya kepada mereka di mana Allah menyelamatkan mereka dari tenggelam (karam di lautan) padahal Dia kuasa menenggelamkannya. Maka dari itu Dia berfirman,” dan jika kami menghendaki, niscaya kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong,” artinya, tidak seorangpun yang meneriakannya untuk menolong mereka dari kesengsaraan atau melepaskannya dari kesulitan, “dan tidak pula mereka diselamatkan,” dari penderitaan yang sedang mereka derita tersebut.
Sumber: https://tafsirweb.com/7999-surat-yasin-ayat-43.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
43. Jika berkehendak Kami bisa menenggelamkan mereka di lautan atau di daratan dan tidak ada penolong bagi mereka serta tidak akan selamat dari hal itu. Maknanya mereka akan mati dengan cepat.
Sumber: https://tafsirweb.com/7999-surat-yasin-ayat-43.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 41-44 Allah SWT berfirman bahwa suatu dalil lagi bagi mereka yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT adalah Dia telah menundukkan laut agar dapat membawa bahtera, yang antara lain bahkan bahtera yang pertama adalah bahtera nabi Nuh yang diselamatkan Allah SWT dengan membawa nabi Nuh dan orang-orang yang beriman kepadanya, yang pada masa itu tidak ada seorang pun dari keturunan anak cucu nabi Adam yang tersisa di muka bumi selain mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka) yaitu nenek moyang mereka (dalam bahtera yang penuh muatan) yaitu dalam perahu yang dipenuhi dengan barang-barang dan hewan-hewan yang diperintahkan Allah kepadanya untuk mengangkutnya di dalam perahunya dari setiap jenis satu pasang. Ibnu Abbas berkata bahwa “al-masyhun” adalah penuh dengan muatan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,”Apakah kalian mengetahui makna firmanNya SWT: (dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai semisal dengan bahtera itu (42)) Kami berkata "Tidak" dia berkata,”yaitu perahu-perahu yang dibuat setelah perahu nabi Nuh. Demikian juga dikatakan Abu Malik, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Abu Shalih bahwa makna yang dimaksud dengan firmanNya: (dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (42)) yaitu perahu-perahu. Pendapat ini bertambah kuat ditinjau dari makna firmanNya: (Sesungguhnya Kami tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) Firman Allah: (Dan jika Kami menghendaki, niscaya Kami tenggelamkan mereka) yaitu, orang-orang yang ada di dalam bahtera itu (maka tiadalah bagi mereka penolong) yaitu tidak ada seorangpun yang menolong dan menyelamatkan mereka musibah tenggelam (dan tidak pula mereka diselamatkan) dari musibah yang menimpa mereka (Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami) Dan ini adalah istisna munqati' yaitu bentuknya,”Akan tetapi rahmat Kami, Kami memperjalankan kalian di daratan, dan di laut, kemudian Kami menyelamatkan kalian sampai waktu yang telah ditentukan.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika) yaitu sampai waktu yang telah ditentukan di sisi Allah SWT.
Sumber: https://tafsirweb.com/7999-surat-yasin-ayat-43.html
Informasi Tambahan
Juz
23
Halaman
443
Ruku
383