ص (Sad)
Surat ke-38, Ayat ke-15
وَمَا يَنْظُرُ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً مَّا لَهَا مِنْ فَوَاقٍ
Dan sebenarnya yang mereka tunggu adalah satu teriakan saja, yang tidak ada selanya.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Orang-orang musyrik itu tidak menunggu turunnya azab atas mereka bila mereka tetap mempertahankan kesyirikan mereka kecuali satu tiupan yang tidak akan terulang kembali.
Sumber: https://tafsirweb.com/8501-surat-shad-ayat-15.html
📚 Tafsir as-Sa'di
12-15. Allah mewanti-wanti akan bertindak terhadap mereka seperti yang dilakukanNya terhadap umat-umat sebelum mereka yang keberadaannya jauh lebih kuat daripada mereka (kaum Quraisy) dan lebih besar jumlah koalisinya dalam kebatilan, yakni, “kaum Nuh, ‘Ad,” kaum nabi HUd, dan “Firaun yang mempunyai tentara yang banyak.” Maksudnya, bala tentara yang sangat besar jumlahnya dan (memiliki) kekuatan yang luar biasa, “dan Tsamud” yaitu kaum Nabi Shalih, “kaum Luth dan penduduk Aikah,” yang memiliki banyak pepohonan dan kebun-kebun yang rindang. Mereka adalah kaum Nabi syuaib. “Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu,” yang bersatu dengan kekuatan, jumlah dan perlengkapan mereka untuk menolak kebenaran.
Namun semua itu sama sekali tidak berguna bagi mereka. “semua mereka,” masing-masing dari mereka itu “tidak lain hanyalah mendustakan rasul-rasul,” maka pastilah mereka ditimpa oleh “azab” dari Allah. Mereka (kaum musyrikin Quraisy), apa yang dapat menyucikan dan membersihkan mereka agar tidak ditimpa oleh apa yang telah menimpa umat-umat sebelumnya?! Maka hendaklah mereka menunggu “satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang,” maksudnya, untuk kembali.
Teriakan (tiupan sangkakala malaikat Israfil) itu akan membinasakan dan memusnahkan mereka jika mereka tetap ngotot pada kesesatan yang mereka anut.
Sumber: https://tafsirweb.com/8501-surat-shad-ayat-15.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
15. Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali suara yang memekakkan telinga mereka, suara itu adalah tiupan terompet sangkakala kedua. Suara itu adalah tanda mereka akan menerima azab.
Tidak akan ada penundaan sama sekali sekalipun sebentar, tanpa ada selang. Maksudnya jika waktu itu telah datang maka tidak ada selang sedikitpun walaupun diupamakan dengan jalur unta
Sumber: https://tafsirweb.com/8501-surat-shad-ayat-15.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 12-16 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang umat-umat terdahulu dan apa yang telah menimpa mereka berupa azab, pembalasan, dan siksaan, karena menentang para rasul dan mendustakan nabi-nabi Allah. Kisah-kisah mereka telah dijelaskan secara panjang lebar di berbagai tempat. Firman Allah SWT: (Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul)) yaitu mereka lebih banyak, lebih kuat, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya, tetapi semua itu tidak dapat melindungi mereka dari azab Allah sedikit pun, ketika azab Allah datang kepada mereka.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Semua mereka itu tidak lain hanyalah mendustakan rasul-rasul, maka pastilah (bagi mereka) azab-Ku (14)) Maka yang menjadi penyebab pembinasaan mereka adalah karena mendustakan para rasul. Maka hendaklah orang-orang yang diajak bicara waspada dari hal itu. Firman Allah SWT: (Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang (15)) Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, yaitu mereka tidak ditangguhkan melainkan saat hari kiamat menimpa mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya semua pertandanya telah ada, yaitu, hari kiamat itu telah dekat masanya.
Dan tiupan sangkakala ini adalah tiupan yang mengejutkan dimana Allah SWT memerintahkan malaikat Israfil untuk memperpanjang tiupan yang pertama ini, sehingga tidak ada seorang pun dari kalangan penduduk langit dan bumi, melainkan terkejut kecuali orang-orang yang dikecualikan Allah SWT. Firman Allah SWT: (Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari berhisab" (16)) Ini merupakan perngingkaran dari Allah SWT terhadap orang-orang musyrik dalam seruan mereka agar azab itu disegerakan kepada mereka. Sesungguhnya kata “Al-Qithu” adalah ketetapan.
Dikayakan bahwa maknannya adalah bagian. Ibnu Abbas, Mujahid, dan lainnya berkata bahwa mereka meminta agar azab disegerakan kepada mereka. Qatadah menambahkan, bahwa itu sebagaimana mereka berkata: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini dialah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah azab yang pedih) (Surah Al-Anfal: 32) Dikatakan bahwa mereka meminta agar bagian dari surga disegerakan untuk mereka, jika surga itu memang ada, agar mereka dapat merasakannya di dunia.
Sesungguhnya hal ini keluar dari mereka sebagai reaksi dari ketidakpercayaan dan kedustaan mereka. Ibnu Jarir berkata bahwa mereka meminta agar kebaikan atau keburukan yang berhak mereka terima disegerakan di dunia ini. Pendapat yang dia katakan itu cukup baik, Berdasarkan apa yang dikatakan orang-orang musyrik ini mengandung makna cemoohan dan ketidakpercayaan.
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada Rasulallah SAW agar bersabar dalam menghadapi gangguan mereka, dan memberikan berita gembira kepadanya bahwa dengan kesabarannya itu dia akan mendapat akibat yang baik, pertolongan dan kemenangan.
Sumber: https://tafsirweb.com/8501-surat-shad-ayat-15.html
Informasi Tambahan
Juz
23
Halaman
453
Ruku
392