Kembali ke Surat Sad

ص (Sad)

Surat ke-38, Ayat ke-29

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Apa yang diwahyukan kepadamu ini, (wahai rasul) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu yang diberkahi agar mereka merenungkan ayat-ayatnya dan melaksanakan kandungan dan petunjuknya, dan agar orang-orang yang memiliki akal yang lurus merenungkan apa yang Allah bebankan kepada mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/8515-surat-shad-ayat-29.html

📚 Tafsir as-Sa'di

29. “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah.” Di dalamnya terkandung banyak kebaikan dan ilmu yang banyak. Dan di dalamnya terdapat banyak kebaikan dan ilmu yang banyak. Dan di dalamnya terdapat setiap petunjuk dari kesesatan, penawar dari segala penyakit dan cahaya yang dapat dijadikan penerang di dalam berbagai kegelapan serta segala hukum yang dibutuhkan oleh orang-orang mukallaf.

Dan di dalamnya juga terdapat dalil-dalil qath’I (pasti) untuk segala hal yang diinginkan, yang menjadikannya sebagai suatu kitab paling agung yang pernah mengetuk dunia ini semenjak diciptakan oleh Allah, “supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya.” Maksudnya, inilah hikmah diturunkannya al-Quran ini, yaitu agar manusia merenungkan ayat-ayatnya lalu mereka mendapatkan ilmunya, dan agar mereka menghayati rahasia-rahasia dan hikmah-hikmahnya. Sebab sesungguhnya dengan menghayatinya, merenungkan makna-maknanya dan kembali memikirkannya secara berulang-ulang akan diketahui berkah dan kebaikan di dalamnya. Ini menunjukkan anjuran (himbauan) untuk menghayati dan merenungkan al-Quran, dan ia termasuk amal yang oaling utama, dan bahwa bacaan yang disertai dengan penhayatan itu lebih utama, daripada bacaan cepat yang maksud seperti ini tidak akan bisa dicapai. “Dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapat pelajaran,” maksudnya, orang-orang yang berakal sehat.

Dengan perenungan dan penghayatan yang mereka lakukan itu mereka dapat mempelajari berbagai ilmu dan segala apa yang dicari. Ini membuktikan bahwa pelajaran dan manfaat dari al-qur’an itu dapat diperoleh tergantung kepada daya akal dan pikiran seseorang.

Sumber: https://tafsirweb.com/8515-surat-shad-ayat-29.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

29. Inilah kitab yang Kami turunkan kepadamu wahai Nabi, terdapat banyak kebaikan dan manfaat. Agar mereka mengkaji makna ayat-ayatnya.

Juga orang-orang yang berakal untuk dapat mengambil nasihat darinya, kemudian mengamalkannya

Sumber: https://tafsirweb.com/8515-surat-shad-ayat-29.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 27-29 Allah SWT memberitahukan bahwa tidak sekali-kali Dia menciptakan makhlukNya dengan main-main, melainkan Dia menciptakan mereka supaya mereka menyembahNya dan mengesakanNya. Kemudian Allah mengumpulkan mereka di hari mengumpulkan, maka Dia memberi pahala kepada orang yang taat dan mengazab orang yang kafir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir) yaitu orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan dan hari kembali, melainkan hanya percaya kepada kehidupan di dunia saja (maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka) yaitu, kecelakaan bagi mereka di hari mereka dibangkitkan berupa neraka yang disediakan untuk mereka.

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa termasuk keadilan dan hikmahNya Dia tidak menyamakan antara orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Maka Allah SWT berfirman: (Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (28)) yaitu Kami tidak akan melakukan hal itu; mereka tidak sama di sisi Allah.

Dan jika perkaranya demikian, maka pasti ada negeri lain yang di dalamnya orang yang taat diberi pahala dan orang yang durhaka mendapat siksaan. Petunjuk ini menunjukkan bagi akal yang sehat dan fitrah yang lurus bahwa hari akhirat dan hari pembalasan itu pasti ada. Karena sesungguhnya kita sering melihat orang yang zalim dan melampaui batas semakin bertambah harta, anak dan kenikmatannya, dan mati dalam keadaan itu.

Sebaliknya kita sering melihat orang yang taat dan teraniaya mati dalam kesengsaraannya, maka pasti menurut kebijaksanaan Dzat yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, dan Maha Adil yang tidak pernah zalim sedikit pun untuk menegakkan keadilan dengan memenangkan yang teraniaya atas orang yang menganiayanya. Apabila hal ini tidak terjadi di dunia ini, maka terjadi di sana, di negeri lain yang padanya dilakukan pembalasan dan keadilan ini Mengingat bahwa Al-Qur'an itu memberi petunjuk ke tujuan-tujuan yang benar dan kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal dan jelas, maka Allah SWT berfirman: (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran (29)) Yaitu orang-orang yang memiliki akal, dan kata “al-albab” adalah bentuk jamak dari “lubbun” yang artinya akal.

Sumber: https://tafsirweb.com/8515-surat-shad-ayat-29.html

Informasi Tambahan

Juz

23

Halaman

455

Ruku

393

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved