ص (Sad)
Surat ke-38, Ayat ke-42
اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ
Allah berfirman), “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Maka Kami berfirman kepadanya ”hentakkan kakimu ke tanah, niscaya akan memancarikan air yang sejuk, minumlah air itu dan gunkan lah untuk mandi niscaya penyakit dan kesulitanmu akan hilang,
Sumber: https://tafsirweb.com/8528-surat-shad-ayat-42.html
📚 Tafsir as-Sa'di
42. Lalu dikatakan kepada beliau, “Hantamkanlah kakimu.” Maksudnya, pukullah tanah dengan kakimu agar terpancar sumber air untukmu, dari situ kamu mandi dan minum, hingga mudarat dan penyakit sembuh dari badanmu. Nabi Ayyub pun melakukannya dan hilanglah penyakit yang memudaratkan itu dari jasadnya dan Allah menyembuhkannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/8528-surat-shad-ayat-42.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
42. kami berkata kepadanya: hentakkanlah kakimu ke bumi. Maka air sejuk akan keluar dari dalamnya, sebagaimana Allah perintahkan Musa memukul dengan tongkat. Maka air juga mengalir darinya, dikatakan pada Musa: ini air sejuk untuk mandi, minum.
Musa melakukannya: dan ia terbukti tidak bersalah. Ia mandi: dengan air yang digunakan untuk mandi. (bersuci).
Sumber: https://tafsirweb.com/8528-surat-shad-ayat-42.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 41-44 Allah SWT memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Ayub dan apa yang Dia limpahkan berupa penyakit yang mengenai tubuhnya, harta dan anaknya. Setelah hal itu telah lama, masa keadaannya semakin parah, dan waktunya yang ditakdirkan sudah habis dan waktunya sesuai dengan masa yang telah ditetapkan, maka nabi Ayyub memohon kepada Tuhan alam semesta, Tuhan semua rasul. Maka Allah SWT berfirman: ((Ya Tuhanku) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang) (Surah Al-Anbiya’: 83) Disebutkan di sini Allah berfirman: (Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan” (41)) Disebutkan bahwa makna yang dimaksud adalah penyakit yang menimpa tubuhnya dan siksaan pada harta dan anak-anaknya.
Maka setelah itu Allah Yang Maha Penyayang mengabulkan doanya, kemudian Allah memerintahkan kepada Ayyub untuk bangkit dari tempat duduknya, dan menghentakkan kakinya ke bumi. Nabi Ayyub melakukannya, maka Dia memancarkan mata air dan memerintahkan kepadanya untuk mandi dengan air itu, maka lenyaplah semua penyakit yang ada pada tubuhnya, dan tubuhnya kembali sehat secara lahir dan bathin. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ((Allah berfirman), "Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” (42)) Diriwayatkan dari Hammam bin Munabbih, dia berkata bahwa ini adalah apa yang diceritakan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Ketika nabi Ayyub mandi telanjang, berjatuhanlah kepadanya belalang-belalang emas, maka nabi Ayyub mengambilnya dan memasukkannya ke dalam pakaiannya.
Maka Tuhannya menyerunya,"Wahai nabi Ayyub, bukankah Aku telah memberimu kecukupan hingga kamu tidak memerlukan apa yang kamu saksikan itu?” nabi Ayyub menjawab, "Benar, ya Tuhanku, tetapi aku masih belum merasa cukup dengan berkahMu” Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran (43)) Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa Allah menghidupkan mereka baginya dan menambahkan kepadanya anak-anak yang sejumlah itu bersama mereka. Firman Allah SWT: (sebagai rahmat dari Kami) yaitu dengan kesabaran, keteguhan, ketaatan, ketundukan, dan ketenangannya (dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran) yaitu agar orang yang memiliki akal mengetahui bahwa akibat dari kesabaran itu adalah keselamatan, jalan keluar, dan kesejahteraan. Firman Allah: (Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah) Demikian itu karena nabi Ayyub murka kepada istrinya, dan mendapati hal itu pada apa yang dilakukan istrinya.
Setelah Allah menyembuhkan dan menjadikannya sehat, maka balasannya dengan pelayanan yang sempurna, kasih sayang dan kebaikan kepadanya itu dengan pukulan. Maka Allah memberi petunjuk untuk mengambil lidi sebanyak seratus buah yang semuanya dijadikan satu, lalu dipukulkan kepada istrinya sekali pukulan. Maka nabi Ayyub memenuhi sumpahnya, tidak melanggarnya, dan menunaikan nazarnya.
Hal ini merupakan jalan keluar bagi orang yang bertakwa dan taat kepada Allah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)) Allah SWT memuji dan menyanjungnya bahwa dia adalah: (sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)) yaitu banyak kembali, oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (2) dan memberinya rezeki dari arah vang tiada disangka-sangka) (Surah Ath-Thalaq)
Sumber: https://tafsirweb.com/8528-surat-shad-ayat-42.html
Informasi Tambahan
Juz
23
Halaman
455
Ruku
394