Kembali ke Surat Ali 'Imran

اٰل عمران (Ali 'Imran)

Surat ke-3, Ayat ke-116

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang kafir, baik harta maupun anak-anak mereka, sedikit pun tidak dapat menolak azab Allah. Mereka itu penghuni neraka, (dan) mereka kekal di dalamnya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya orang-orang yang kufur kepada ayat-ayat Allah, dan mendustakan Rasul-rosulNya, tidak akan dapat menolak sedikitpun harta benda mereka dan anak-anak mereka dari siksaan Allah dari mereka di dunia dan akhirat. Dan mereka itu merupakan para penghuni neraka yang akan tinggal terus di dalamya, dan tidak keluar darinya selamanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/1248-surat-ali-imran-ayat-116.html

📚 Tafsir as-Sa'di

116-117. Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mendustakan para rasulNya tidak aka nada penyelamat yang menyelamatkan mereka dari siksa Allah dan tidak pula ada pemberi syafaat kepada mereka di sisi Allah. Dan bahwasanya harta dan anak-anak mereka yang disiapkan untuk menghadapi kesulitan dan bencana tidak akan berguna bagi mereka sama sekali.

Infak yang mereka keluarkan di dunia untuk membela kebatilan mereka akan lenyap, dan bahwa perumpamaannya “adalah seperti perumpamaan” tanaman yang ditimpa “angin” kencang, “yang mengandung hawa yang sangat dingin,” maksudnya, hawa dingin yang menusuk atau panas yang membakar, lalu menghancurkan tanaman tersebut, dan hal tersebut adalah akibat dari kezhaliman mereka, maka Allah tidak menzhalimi mereka dan menyiksa mereka tanpa suatu dosa, akan tetapi merekalah yang telah menzhalimi diri mereka sendiri. Ini sebagaimana Firman Allah : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan.

Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan," –Al-Anfal:36-

Sumber: https://tafsirweb.com/1248-surat-ali-imran-ayat-116.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

116 Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, harta maupun anak-anak mereka itu tidak akan bermanfaat bagi mereka sama sekali, serta tidak akan dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya

Sumber: https://tafsirweb.com/1248-surat-ali-imran-ayat-116.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 113-117 Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud tentang firman Allah SWT: (Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus) Dia berfirman: “Tidaklah sama antara Ahli Kitab dan umat nabi Muhammad SAW. Yaitu bahwa tidak sama dalam mendahulukan menyebut Ahli Kitab dengan menegur mereka dengan mereka yang telah memeluk Islam. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Mereka itu tidak sama) yaitu mereka semuanya tidak sama, tetapi di antara mereka ada yang beriman dan ada yang berdosa.

Oleh karena itu, Allah berfirman: (di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus) yaitu mereka yang melaksanakan perintah Allah, taat kepada hukumNya, dan mengikuti nabiNya, maka mereka adalah orang yang lurus, yaitu lurus. (mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud) yaitu mereka bangun di waktu malam dan memperbanyak tahajud, membaca Al-Qur’an dalam shalat mereka (Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh (114)) yaitu mereka adalah orang-orang yang disebutkan di akhir surah (Dan sesungguhnya diantara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya (199)) (Surah Ali Imran) Demikian juga Allah SWT disini berfirman (Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi) yaitu hal itu tidak dihilangkan di sisi Allah, namun akan membalas mereka karena hal itu dengan balasan yang melimpah. (dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa) yaitu tidak ada yang tersembunyi dariNya amal perbuatan seseorang, sehingga tidak menghilang pahala yang ada di sisiNya berupa amal shalih.

Kemudian Allah SWT berfirman sembari memberitahukan tentang orang-orang kafir yang musyrik bahwa (Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun) yaitu tidak akan dapat melindungi mereka dari azab Allah dan tidak pula azabNya ketika Dia menghendaki hal itu atas mereka (Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya) Kemudian Allah membuat perumpamaan sesuatu yang diinfakkan oleh orang-orang kafir di rumah dunia ini. Hal ini diungkapkan oleh Mujahid, Al-Hasan, dan As-Suddi. Allah SWT berfirman (Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin) yaitu sangat dingin.

Ini diungkapkan oleh Ibnu Abbas, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, Al-Hasan, Qatadah, Adh-Dhahhak, Ar-Rabi’ bin Anas, dan lainnya ‘Atha’ berkata,”dingin seperti es”, diriwayatkan dari Ibnu Abbas juga dan Mujahid tentang (yang mengandung hawa yang sangat dingin), yaitu api. Hal ini merujuk kepada yang pertama. Sesungguhnya kedinginan yang sangat parah, lebih dari kulit, tanaman dan buah-buahan bisa terbakar karena itu, sebagaimana sesuatu terbakar karena api. (yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya) yaitu angin itu membakar tanaman itu, yaitu kebakaran itu terjadi ketika mencapai tanaman, seketika hancur tanamannya dan hasil panennya, sehingga menghancurkan dan melenyapkannya buah-buahan dan tanaman di dalamnya.

Lalu tanaman itu lenyap dan rusak, serta pemiliknya membutuhkan hal tersebut. Demikian juga orang-orang kafir yang pahala dari amal mereka di dunia dan buah dari amalnya dihapuskan oleh Allah, sebagaimana Dia melenyapkan buah-buahan dari tanaman ini karena dosa pemiliknya. Demikian juga mereka membangun bangunan tanpa dasar dan tidan memiliki pondasi (Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri).

Sumber: https://tafsirweb.com/1248-surat-ali-imran-ayat-116.html

Informasi Tambahan

Juz

4

Halaman

65

Ruku

53

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved