Kembali ke Surat Az-Zumar

الزمر (Az-Zumar)

Surat ke-39, Ayat ke-65

وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sungguh telah diwahyukan kepadamu (wahai Rasul), dan kepada para rasul sebelummu, “Jika kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu, niscaya amalmu akan batal dan kamu benar-benar termasuk orang-orang yang celaka lagi merugi di dunia dan akhiratmu, karena tidak ada amal shalih yang diterima bersama syirik.”

Sumber: https://tafsirweb.com/8727-surat-az-zumar-ayat-65.html

📚 Tafsir as-Sa'di

65. Maka dari itu Dia berfirman, “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu,” dari seluruh nabi-nabi, “Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapus amalmu.” Ini adalah kata mufrad (tunggal) yang diidhafahkan yang berarti mencakup setiap amal perbuatan. Jadi, di dalam kenabian seluruh nabi-nabi (diajarkan bahwa) syirik itu menghapus seluruh amal-amal shalih, sebagaimana dikatakan oleh Allah di dalam Surat al-An’am setelah Dia menyebutkan banyak nabi-nabi dan Rasul-rasulNya, Dia berfirman mengenai mereka, “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.

Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’Am:88) “Dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” untuk agama dan akhiratmu. Jadi, disebabkan syirik, amal-amal kebajikan dihapuskan dan dipastikan berhak mendapat siksaan dan hukuman.

Sumber: https://tafsirweb.com/8727-surat-az-zumar-ayat-65.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

65. Aku benar-benar telah mewahyukan kepadamu serta para rasul sebelum kamu: “Apabila engkau menyekutukan Allah dengan yang lain – dengan jalan fardl, tahyij (agitasi) dan iqnath (putus asa) terhadap orang kafir – maka amal-amalmu yang lalu akan hilang seperti debu yang berterbangan. Kemudian kalian akan menjadi orang-orang yang sangat merugi di akhirat.

Adapaun selain nabi lebih utama dalam hal ini

Sumber: https://tafsirweb.com/8727-surat-az-zumar-ayat-65.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 62-66 Allah SWT memberitahukan bahwa Dialah Dzat yang Menciptakan segala sesuatu, yang menguasai, memiliki, dan yang mengaturnya, di bawah pengawasan, dan pengaturanNya serta tunduk pada perintahNya, Firman Allah: (Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi) Mujahid berkata bahwa “maqalid” adalah kunci-kunci dalam bahasa Persia. Demikian juga dikatakan oleh Qatadah dan Ibnu Zaid As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi) yaitu perbendaharaan langit dan bumi. Makna ayat berdasarkan kedua pendapat menyatakan bahwa sesungguhnya kendali semua urusan itu ada di tangan Allah SWT. milikNyalah kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah) yaitu hujjah-hujjahNya dan bukti-buktiNya (mereka itulah orang-orang yang merugi) Firman Allah: (Katakanlah, "Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?" (64)) ini sebagaimana firmanNya SWT: (Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan) (Surah Al-An'am: 88) Firman Allah: (Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendak­lah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur (66)) yaitu, murnikanlah penyembahan itu hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya; kamu dan orang-orang yang mengikutimu dan membenarkanmu

Sumber: https://tafsirweb.com/8727-surat-az-zumar-ayat-65.html

Informasi Tambahan

Juz

24

Halaman

465

Ruku

402

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved