Kembali ke Surat Gafir

غافر (Gafir)

Surat ke-40, Ayat ke-60

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Tuhan kalian (wahai para hamba) telah berfirman, “Berdoalah hanya kepadaKu semata dan khususkanlah ibadah hanya bagiKu, niscaya Aku menjawab untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri sehingga mereka menolak untuk mengakui keesaanKu dalam ubudiyah dan uluhiyahKu, mereka akan masuk ke dalam Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Sumber: https://tafsirweb.com/8872-surat-al-mumin-ayat-60.html

📚 Tafsir as-Sa'di

60. ini adalah bagian dari kelembutan Allah terhadap hamba-hambaNya dan nikmatNya yang sangat besar, di mana Dia menyeru mereka kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan bagi Agama dan dunia mereka, dan Dia perintahkan mereka untuk berdoa dengan doa ibadah dan doa permohonan, dan Dia berjanji kepada mereka akan mengabulkannya, dan sebaliknya Dia pun mengancam siapa yang menyombongkan diri terhadapnya, seraya berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka dalam keadaan hina dina.” Maksudnya, dengan nista dan terhina, azab dan penghinaan ditimpakan terhadapnya sebagai balasan atas kesombongannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/8872-surat-al-mumin-ayat-60.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

60. Tuhan kalian berkata: “Sembahlah Aku, maka Aku akan memberimu pahala dan memintalah kepadaKu, maka Aku akan memberimu” Makna doa tersebut adalah meminta kemanfaatan dan meminta perlindungan dari kemudharatan. Hal itu menurutNya adalah bentuk ibadah, karena doa adalah inti ibadah, sebagaimana dalam hadits shahih.

Sesungguhnya orang-orang yang enggan menyembahKu dan berdoa kepadaKu akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam dengan keadaan rendah dan hina. Ini adalah janji bagi setiap orang yang enggan menyembah Allah dan berdoa kepadaNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/8872-surat-al-mumin-ayat-60.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ini merupakan sebagian dari karunia dan kemurahan Allah SWT. Dia menganjurkan kepada para hambaNya untuk berdoa kepadaNya dan Dia menjamin akan memperkenankan permintaan mereka, sebagaimana yang dikatakan Sufyan Ats-Tsauri,”Wahai hamba yang paling dicintai olehNya, karena dia selalu meminta kepadaNya dan banyak meminta kepadaNya. Wahai hamba yang paling dimurkai olehNya, karena dia tidak pernah meminta kepadaNya, padahal tidak ada seorang pun yang demikian selain Engkau, ya Tuhanku” Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Abu Hatim.

Hal yang semakna disebutkan oleh seorang penyair: “Allah murka bila engkau tidak meminta kepadaNya, sedangkan Bani Adam marah manakala diminta”

Sumber: https://tafsirweb.com/8872-surat-al-mumin-ayat-60.html

Informasi Tambahan

Juz

24

Halaman

474

Ruku

409

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved