Kembali ke Surat Asy-Syura

الشورى (Asy-Syura)

Surat ke-42, Ayat ke-3

كَذٰلِكَ يُوْحِيْٓ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۙ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana mewahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada orang-orang yang sebelummu.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sebagaimana Allah telah menurunkan al-qur’an ini kepadamu (wahai rasul), Dia juga telah menurunkan kitab-kitab dan shuhuf-shuhuf kepada para nabi sebelummu. Dan Dia maha perkasa dalam pembalasanNya dan bijaksana dalam perkataan dan perbuatanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9093-surat-asy-syura-ayat-3.html

📚 Tafsir as-Sa'di

1-5. Allah menyampaikan bahwasanya Dia mewahyukan al-Quran agung ini kepada Nabi yang mulia sebagaimana Dia telah mewahyukan kepada para nabi dan rasul sebelum beliau. Dalam berita ini terdapat karuniaNya berupa penurunan kitab-kitab suci dan pengutusan para rasul di masa dahulu dan berikutnya, dan bahwa sesungguhnya Nabi Muahammad bukanlah rasul pertama, dan bahwa sesungguhnya jalan yang ia tempuh adalah jalan para rasul sebelum beliau, dan kondisi-kondisinya pun sama dengan kondisi-kondisi para rasul sebelum beliau, dana pa yang belia bawa (yaitu ajaran) serupa dengan ajaran yang mereka bawa.

Sebab semuanya adalah benar dan kebenaran, yaitu diturunkan dari Tuhan Yang menyandang sifat ketuhanan (uluhiyah), keperkasaan agung, kebijaksanaan sempurna, seluruh alam atas dana lam bawah adalah kerajaanNya dan berada di bawah kendaliNya, baik secara takdir maupun syar’i, Dan sesungguhnya Dia “Yang Mahatingggi,” dzat, kemuliaan, dan keperkasaanNya, “lagi Mahabesar,” yang karena kebesaranNya, “hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya,” padahal keduanya sangat luar biasa besarnya dan keduanya adalah benda mati. “Dan malaikat-malaikat,” yang mulia lagi didekatkan, tunduk kepada keagunganNya dan bersikap hina dina karena keperkasaanNya, patuh kepada RububiyahNya. “mereka bertasbih dengan memuji Rabbnya,” mereka mengagungkanNya dari segala kekurangan dan menyifatiNya dengan segala sifat kesempurnaan, “dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi,” dari hal-hal yang timbul dari mereka, yaitu segala apa yang tidak layak dengan keagungan dan kebesaran Allah, padahal Dia “Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” yang kalau saja bukan karena ampunan dan rahmatNya, tentu Dia segera menimpakan hukuman yang membinasakan terhadap manusia. Di dalam pengungkapan terhadap Allah dengan sifat-sifat tersebut di atas setelah Dia menjelaskan bahwasanya Dia telah mewahyukan kepada para rasul pada umumnya dan kepada Nabi Muhammad pada khususnya, terdapat sebuah isyarat bahwa al-Quran al-Karim ini mengandung dalil-dalil dan argument-argumen serta ayat-ayat yang membuktikan akan kesempurnaan Sang Pencipta, Allah, dan pengungkapan tentang Allah dengan nama-nama yang agung yang menyebabkan hati penuh dengan ma’rifat, kecintaan, pengagungan, penghormatan dan pemuliaan kepadaNya serta memusatkan segala bentuk penghambaan lahir dan batin hanya kepadaNya. Dan sesungguhnya kezhaliman yang paling besar dan perkataan (keyakinan) yang paling keji adalah pengangkatan sembahan-sembahan selain Allah, yang mereka sama sekali tidak memiliki kuasa memberikan manfaat ataupun menimpakan bahaya, melainkan mereka adalah makhluk yang bergantung kepada Allah dalam seluruh kondisi dan perihal mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/9093-surat-asy-syura-ayat-3.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

3. Itulah perumpamaan wahyu dari kitab-kitab Tuhan yang diturunkan kepada seluruh nabi. Dia mewahyukan kepadamu wahai nabi dan nabi-nabi sebelummu.

Dialah Allah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa dalam kerajaanNya serta Maha Bijaksana dalam mengatur dan menciptakan kerajaanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9093-surat-asy-syura-ayat-3.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-6 Pembahasan tnetnag huruf-huruf hijaiyah telah dijelaskan Firman Allah: (Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan orang-orang yang sebelum kamu (3)) yaitu sebagaimana Allah menurunkan kepadamu Al-Qur'an ini, sebagaimana Dia menurunkan kitab-kitab dan suhuf-suhuf kepada para nabi sebelum kamu. Firman Allah SWT: (Allah Yang Maha Perkasa) dalam pembalasanNya (lagi Maha Bijaksana) dalam firman dan perbuatanNya. Firman Allah SWT: (Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) yaitu semuanya adalah hamba-hambaNya dan milikNya serta berada di bawah kekuasaan dan pengaturanNya (Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar) sebagaimana firmanNya: (Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi) (Surah Ar-Ra'd: 9) dan (dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Nesar) (Surah Saba: 23)) Ayat-ayat tentang ini cukup banyak.

Firman Allah SWT: (Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya) Ibnu Abbas, Adh-Dhahhak, Qatadah, As-Suddi, dan Ka'b Al-Ahbar berkata yaitu pecah karena takut kepada keagunganNya. (dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohon­kan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi) sebagaimana firmanNya ((malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu”) (Surah Ghafir: 7) Firman Allah: (Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) pemberitahuan tentang sifat Allah dan peringatan tentang hal itu.

Firman Allah: (Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah) yaitu orang-orang musyrik (Allah mengetahui (perbuatan) mereka) yaitu, Maha Menyaksikan amal perbuatan mereka, Dia men­catat dan menyimpannya, dan Dia akan membalas mereka dengan pembalasan yang setimpal (dan kamu (ya Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka) yaitu sesungguhnya kamu hanyalah pemberi peringatan, dan Allahlah yang mengawasi atas segala sesuatu

Sumber: https://tafsirweb.com/9093-surat-asy-syura-ayat-3.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

483

Ruku

419

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved