Kembali ke Surat Asy-Syura

الشورى (Asy-Syura)

Surat ke-42, Ayat ke-49

لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ الذُّكُوْرَ ۙ

Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,

📚 Tafsir Al-Muyassar

49-50 Hanya milik Allah semata kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan kepada siapa yang Dia kehenadki dari hamba-hambaNya anak perempuan tanpa laki-laki bersamanya, dan Dia memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamabNya anak laki-laki tanpa perempuan bersamanya, dan Allah memberikan anak laki-laki dan perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNYa, serta Dia menjadikan siapa yang Dia kehendaki mandul tidak beranak. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang Dia ciptakan, maha kuasa untuk membuat apa yang Dia kehendaki, tidak ada sesuatu yang melemahkannya saat Dia hendak menciptakanNYa.

Sumber: https://tafsirweb.com/9139-surat-asy-syura-ayat-49.html

📚 Tafsir as-Sa'di

49-50. Ayat ini mengandung pemberitaan tentang betapa luasnya kerajaan Allah dan terealisasinya tindakanNya dalam keerajaanNya dan mengatur semua uusan, hingga pengaturan yang dilakukanNya mencakup ciptaan tentang sebab-sebab yang dilakukan oleh manusia. sesungguhnya nikah (pesetubuhan) itu merupakan salah satu sebab dilahirkannya anak. Allahlah yang telah memberi mereka anak-anak menurut kehendakNya.

Maka diantara manusia ada yang diberi anak perempuan dan ada pula yang diberi anak laki-laki, dan ada pula yang diberi berpasangan. Maksudnya, anak laki-laki dan perempuan. dan diantara mereka ada yang dijadikan mandul, tidak bisa mempunyai anak. “sesungguhnya Dia mahamengetahui,” segala sesuatu “lagi mahakuasa,” melakukan apa saja. Dia berbuat sesuai dengan pengetahuanNya dan keahlianNya terhadap segala sesuatu dan sesuai dengan kuasaNya pada makhluk-makhlukNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9139-surat-asy-syura-ayat-49.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

49. Milik Allah itu kerajaan langit dan bumi. Dia mengatur segala yang ada di dalam keduanya dan menciptakan makhluk sesuai kehendakNya.

Dia memberikan anak perempuan atau laki-laki bagi orang yang menginginkannya, sesuai kebijaksanaanNya

Sumber: https://tafsirweb.com/9139-surat-asy-syura-ayat-49.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 49-50 Allah SWT memberitahukan bahwa Dialah Dzat yang menciptakan langit dan bumi, yang memiliki dan mengatur keduanya. Dan bahwa apa yang Dia kehendaki pasti ada, dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak ada. Dan bahwa Dia memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan mencegah dari siapa saja yang Dia kehendaki.

Tidak ada seorangpun yang dapat mencegah apa yang Dia berikan, dan tidak ada seorangpun dapat memberi apa yang Dia cegah. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki (Dia memberikan- anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki) yaitu memberinya rezeki anak-anak perempuan saja (dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki) yaitu, Allah hanya memberinya rezeki anak-anak lelaki. Al-Baghawi berkata bahwa itu seperti nabi Ibrahim, karena dia tidak mempunyai anak perempuan. (atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya)) yaitu Dia memberikan anak lelaki dan anak perempuan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, ada yang lelaki dan ada yang perempuan, yaitu yang ini dan yang itu Al-Baghawi berkata seperti nabi Muhammad SAW (dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki) yaitu tidak mempunyai anak sama sekali.

Al-Baghawi berkata yaitu seperti nabi Yahya dan nabi Isa. Maka Dia menjadikan manusia itu ada empat macam, di antara mereka ada yang diberi anak-anak perempuan, ada yang diberi anak-anak lelaki, ada yang diberi kedua jenis, yang laki-laki dan yang perempuan dan yang terakhir orang yang tidak diberi anak, baik yang ini maupun yang itu, maka Dia menjadikannya mandul tidak memiliki keturunan dan tidak memiliki anak (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui) yaitu siapa saja yang berhak di setiap jenis-jenis ini (lagi Maha Kuasa) yaitu terhadap siapa saja yang Dia kehendaki berupa perbedaan di kalangan manusia dalam hal itu. Hal ini mirip dengan apa yang disebutkan dengan firmanNya SWT tentang nabi Isa (dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia) (Surah Maryam: 21) yaitu menunjukkan kekuasaanNya SWT yang Maha Tinggi dan Maha suci, Dia telah menciptakan makhluk terdiri dari empat macam, yaitu nabi Adam yang diciptakan dari tanah liat, bukan dari laki-laki dan perempuan.

Hawa diciptakan dari laki-laki tanpa perempuan. Semua makhluk selain nabi Isa, diciptakan dari laki-laki dan perempuan, dan nabi Isa diciptakan dari perempuan tanpa laki-laki. Maka sempurnalah dalil itu yang menunjukkan tentang penciptaan nabi Isa.

Oleh karena itu Allah berfirman: (dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia) Dan kedudukan ini terkait ayah, dan kedudukan pertama terkait anak, sedangkan masing-masing dari keduanya terdiri dari empat macam, Maha Suci Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa

Sumber: https://tafsirweb.com/9139-surat-asy-syura-ayat-49.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

488

Ruku

423

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved