Kembali ke Surat Az-Zukhruf

الزخرف (Az-Zukhruf)

Surat ke-43, Ayat ke-67

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ ۗ ࣖ

Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang yang berteman akrab dalam kemaksiatan kepada Allah di dunia, sebagian dari mereka akan berlepas diri dari sebagian yang lain di Hari Kiamat, akan tetapi orang-orang yang berkawan di atas landasan takwa kepada Allah, maka perkawanan mereka tetap berlangsung di dunia dan akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/9263-surat-az-zukhruf-ayat-67.html

📚 Tafsir as-Sa'di

67. teman-teman akrab pada hari kiamat yang saling berteman dalam kekufuan,pendustaan, dan kemaksiatan, “sebagiannya menjadi musuh bagi sebagaian yang lain,” karena persahabatan dan saling mencintai di antara mereka di dunia bukan karena Allah, sehingga berubah menjadi permusuhan pada hari kiamat, “kecuali orang-orang yang bertakwa,” yang menjaga diri dari kesyirikan dan kemaksiatan, cinta mereka abadi dan menyatu dengan keabadian cinta karena Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/9263-surat-az-zukhruf-ayat-67.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

67. Orang-orang yang saling berteman dan saling bersahabat di dunia hanya atas dasar urusan dunia dan permainannya saja kelak pada hari kiamat akan saling membenci satu sama lain. Kecuali orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang senantiasa taat dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.

Mereka saling mencintai karena Allah semata, merekalah orang-orang yang setia satu sama lain dan sahabat sejati. Ayat ini turun untuk Umayyah bin Khalf Aljumahi dan Uqbah bin Abi Mu’ith dua orang yang saling berteman karib. Mereka bersepakat dan satu misi untuk menyakiti/melukai Nabi SAW, namun mereka berdua terbunuh dalam perang Badr

Sumber: https://tafsirweb.com/9263-surat-az-zukhruf-ayat-67.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 66-73 Allah SWT berfirman,”Tidaklah yang ditunggu orang-orang musyrik yang mendustakan para rasul itu (melainkan kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya) karena sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi, sedangkan mereka lalai terhadapnya dan tidak bersiap-siap. Apabila hari kiamat itu datang, sesungguhnya kedatangannya itu tidak disadari oleh mereka. Pada saat itu mereka sangat menyesal dengan penyesalan yang tidak memberikan manfaat bagi mereka dan tidak melindungi mereka.

Firman Allah: (Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa (67)) yaitu semua teman dan sahabat yang bukan karena Allah, maka akan berubah menjadi permusuhan pada hari kiamat, kecuali apa yang karena Allah SWT, maka sesungguhnya hal itu kekal karena kekekalanNya. Dan hal ini seperti yang dikatakan nabi Ibrahim kepada kaumnya: (Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknat sebagian (yang lain): dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong pun) (Surah Al-'Ankabut: 25) Firman Allah: (Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tiada pula kamu bersedih hati (68)) Kemudian memberi kabar gembira kepada mereka, lalu berfirman: ((Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri (69)) yaitu hati dan batin mereka beriman, serta semua anggota tubuh dan lahi mereka taat kepada Allah SWT (Masuklah kamu ke dalam surga) yaitu dikatakan kepada mereka,"Masuklah kamu ke dalam surga!" (Kamu dan istri-istri kamu) yaitu pasangan-pasangan kalian (digembirakan) yaitu disenangkan dan dibahagiakan.

Hal ini telah dijelaskan dalam surah Ar-Rum (Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas) yaitu piring-piring besar yang berisi makanan (dan piala-piala) yaitu gelas-gelas minum dari emas yang tidak ada tidak ada pegangannya (dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati) dan sebagian ulama’ membaca (tasytahiihil anfusu) (dan sedap (dipandang) mata) yaitu, lezat rasanya, harum aromanya dan indah dipandang (dan kamu di dalamnya) yaitu di surga (hidup kekal) yaitu tidak akan keluar darinya dan tidak mau pindah darinya. Kemudian dikatakan kepada mereka dengan penuh kepuasan dan keridhaan: (Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan) yaitu amal-amal shalih kalian itu menjadi sebab limpahan rahmat Allah kepada kalian, karena sesungguhnya tidak ada seorangpun yang masuk surga karena amal perbuatannya, tetapi berkat keutamaan dan rahmat Allah. Dan sesungguhnya derajat di dalam surga itu didapatkan berdasarkan amal-amal shalih yang dikerjakan.

Rasulullah SAW bersabda,”Tidak ada seorangpun melainkan baginya tempat di surga dan tempat di neraka. Orang kafir itu mewarisi tempat orang mukmin yang ada di neraka. Dan orang mukmin mewarisi tempat orang kafir di surga.

Yang demikian itu disebutkan firmanNya: (Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan (72)) Firman Allah SWT: (Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu) yaitu dari semua jenis buah-buahan (yang sebagiannya kamu makan) yaitu bagaimanapun yang kalian pilih dan kehendaki. Setelah disebutkan tentang makanan dan minuman di surga, maka disebutkan setelahnya buah-buahan sebagai kesempurnaan dari nikmat dan anugerah.

Sumber: https://tafsirweb.com/9263-surat-az-zukhruf-ayat-67.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

494

Ruku

429

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved