Kembali ke Surat Az-Zukhruf

الزخرف (Az-Zukhruf)

Surat ke-43, Ayat ke-77

وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ

Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”

📚 Tafsir Al-Muyassar

77-78. Para penjahat itu memanggil-manggil Malik, penjaga Jahanam setelah mereka dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah, “Wahai Malik, biarlah Tuhanmu mematikan kami, sehingga kami bisa beristirahat dari penderitaan ini.” Maka Malik menjawab, “Kalian tetap tinggal, kalian tidak akan keluar darinya, kalian tidak bisa menghindar darinya.” Sungguh Kami telah datang kepada kalian dengan kebenaran dan menjelaskannya untuk kalian, akan tetapi kebanyakan dari kalian membenci kebenaran yang dibawa oleh para rasul.

Sumber: https://tafsirweb.com/9273-surat-az-zukhruf-ayat-77.html

📚 Tafsir as-Sa'di

77. “mereka berseru,” ketika berada di neraka itu dengan harapan agar dapat istirahat, ”hai malik, biarlah Rabbmu membunuhi kami saja,” yaitu, hendaklah Dia mematikan kami agar kami lega, karena kami berada dalam kesedihan luar biasa dan siksaan yang berat yang tidak bisa ditanggung dengan sabar. “Dia menjawab,” yakni malaikat penjaga neraka,ketika mereka memintanya untuk berdoa kepada Allah untuk mereka agar mereka dimatikan saja, “kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” Artinya, tetap berada di dalamnya dan tidak akan keluar selamanya dan mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, tapi malaikat penjaga neraka menjawab dengan membalikkan keinginan mereka. Malaikat semakin membuat mereka berduka.

Sumber: https://tafsirweb.com/9273-surat-az-zukhruf-ayat-77.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

77. Setelah putus asa dari harapan peringanan siksa, orang-orang yang telah banyak melakukan dosa itu berkoar: “Wahai malaikat Malik penjaga neraka, mintakan kepada Tuhanmu untuk mematikan kami saja. Mintakan kematian untuk kami kepada Tuhanmu, agar kami bisa istirahat dari siksa ini.

Itulah yang kami.” harapkan dari Allah. Maka Malik menjawab: “Kalian akan disiksa di sini selama-lamanya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/9273-surat-az-zukhruf-ayat-77.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 74-80 Setelah Allah SWT menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia, maka Dia menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka. Maka Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam (74) Tidak diringankan azab itu dari mereka) yaitu bahkan sesaat (dan mereka di dalamnya berputus asa) yaitu putus asa dari setiap kebaikan (Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri (76)) yaitu dengan amal perbuatan mereka yang buruk setelah tegaknya hujjah atas mereka dan setelah pengutusan para rasul kepada mereka, lalu mereka mendustakan dan durhaka kepada para rasul. Maka mereka diberi balasan dengan balasan yang setimpal (Dan sesungguhnya tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hambaNya) (Surah Fushshilat: 46) (Mereka berseru, "Hai Malik”) yaitu malaikat penjaga neraka.

Diriwayatkan dari Shafwan bin Ya'la, dari ayahnya, dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah SAW membaca ayat berikut di atas mimbar (Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”) yaitu mencabut nyawa kami agar kami terbebas dari azab yang kami alami ini. Sesungguhnya mereka itu sebagaimana yang disebutkan Allah SWT (Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya) (Surah Fathir: 36) dan (orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya (11) (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka) (12) Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup (13)) (Surah Al-A'la) yaitu ketika mereka meminta agar mereka dimatikan, maka malaikat Malik menjawab: (Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)”) Yaitu kalian tidak akan keluar dari neraka dan tidak ada jalan bagi kalian selamat darinya.

Kemudian disebutkan penyebab kecelakaan mereka, yaitu mereka selalu menentang dan mengingkari kebenaran. Maka Allah berfirman: (Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepadamu) yaitu Kami menjelaskan, menerangkan, dan menafsirkannya (tetapi kebanyakan di antara kamu benci kepada kebenaran itu) yaitu, tetapi watak dan pembawaan kalian tidak mau menerima kebenaran kepadanya, melainkan hanya tunduk dan mengagungkan kebathilan, mengahalangi dan menolak kebenaran, serta membenci orang-orang yang menganutnya.

Maka celalah diri kalian sendiri dan sesalilah nasib kalian dimana tidak ada yang berguna lagi penyesalan itu. Kemudian Allah SWT berfirman: (Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu daya mereka (79)) Mujahid berkata bahwa mereka bermaksud melakukan tipu daya jahat, tetapi Kami membalikkannya kepada mereka. Pendapat yang dikatakan Mujahid ini sebagaimana yang disebutkan Allah SWT: (Dan mereka merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedangkan mereka tidak menyadarinya (50)) (Surah An-Naml) Demikian itu karena orang-orang musyrik dalam upayanya menolak kebenaran dengan kebathilan, mereka menggunakan tipu daya yang mereka rencanakan.

Maka Allah membalas tipu daya mereka dan menimpakan akibat dari hal itu kepada mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?) yaitu rahasia mereka dan hal yang terang-terangan dari mereka (Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka) yaitu Kami mengetahui apa yang mereka lakukan, dan para malaikat juga terus mencatat amal perbuatan mereka, baik yang kecil maupun yang besar

Sumber: https://tafsirweb.com/9273-surat-az-zukhruf-ayat-77.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

495

Ruku

430

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved