Kembali ke Surat Ad-Dukhan

الدخان (Ad-Dukhan)

Surat ke-44, Ayat ke-1

حٰمۤ ۚ

Ha Mim

📚 Tafsir Al-Muyassar

(Ha Mim). Pembicaraan tentang huruf-huruf terpisah-pisah (seperti ini) telah hadir di awal Surat al-Baqarah.

Sumber: https://tafsirweb.com/9375-surat-ad-dukhan-ayat-1.html

📚 Tafsir as-Sa'di

1-3. ini adalah sumpah dengan al-qur’an atas al-qur’an sendiri. Allah bersumpah dengan al-kitab yang nyata untuk segala sesuatu yang perlu dijelaskan, bahwa Dia menurunkannya “pada suatu malam yang diberkahi,” yaitu yang banyak kebaikan dan berkahnya, yaitu malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menurunkan perkataan terbaik, di malam terbaik dan di hari terbaik kepada manusia yang juga terbaik dengan bahasa arab yang mulia, agar dijadikan sebagai peringatan bagi kaum yang dilanda kebodohan dan dikuasai oleh kesengsaraan, agar mereka bisa menjadikannya sebagai cahaya dan mengambilnya serta berjalan di belakangnya, agar kebaikan dunia dan akhirat didapatkan, karena Allah berfirman, “sesungguhnya kamilah yang memberi peringatan,”

Sumber: https://tafsirweb.com/9375-surat-ad-dukhan-ayat-1.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

1. Haamiiim: bermakna kemuliaan al-Qur’an yang terdiri dari huruf kalimat arab, orang arab tidak bisa menentang pemaknaan tersebut, dan untuk mewaspadai kesalahan adanya salah tafsir

Sumber: https://tafsirweb.com/9375-surat-ad-dukhan-ayat-1.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-8 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Al-Qur'an, bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an di malam yang penuh berkah yaitu malam Lailatul Qadar, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (1)) (Surah Al-Qadr) dan hal itu pada bulan Ramadhan, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an) (Surah Al-Baqarah: 185) Firman Allah: (dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan) yaitu memberitahukan kepada manusia tentang apa yang bermanfaat dan mudharat bagi mereka melalui syariat agar hujjah Allah ditegakkan terhadap para hambaNya.

Firman Allah: (Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (4)) yaitu di malam Lailatul Qadar dijelaskan dari Lauh Mahfuz kepada para malaikat yang mencatat urusan satu tahun dan sesuatu yang ada di dalamnya berupa ajal-ajal dan rezeki-rezeki serta semua peristiwa yang akan terjadi padanya, dan hal lainnya. Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Abu Malik, dan Adh-Dhahhak serta lainnya dari kalangan ulama salaf. Firman Allah: (yang penuh hikmah) yaitu dengan keputusan yang tidak dapat diganti dan diubah.

Oleh karena itu Allah berfirman: ((yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami) yaitu semua urusan yang akan terjadi, segala yang ditakdirkan dan apa yang diwahyukan Allah SWT adalah berdasarkan perintah, izin, dan sepengetahuanNya (Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul) yaitu kepada manusia untuk membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang jelas, karena sesungguhnya manusia sangat membutuhkan atas hal ini, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (6) Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya) yaitu Dzat yang menurunkan Al-Qur’an adalah Tuhan langit dan bumi, yang menciptakan dan memiliki keduanya serta segala sesuatu yang ada pada keduanya (jika kamu adalah orang-orang yang meyakini) yaitu jika kalian adalah orang-orang yang membuktikannya.

Kemudian Allah SWT berfirman: (Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan-bapak-bapakmu yang terdahulu (8)) Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan) (Surah Al-A'raf: 158)

Sumber: https://tafsirweb.com/9375-surat-ad-dukhan-ayat-1.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

496

Ruku

431

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved